26.9.03

-- sEsU4+u unTuK d|rEnUngKaN --

Apakah hal yang terpenting di dalam kehidupan? Jika kita bertanya pada orang yang lagi kangen pasti jawabannya orang yang di kangenin ada di depan mata, gitu juga klo kita nanya ke orang yang kelaparan, pasti jawabnya adalah makanan, klo kita nanya ke orang yang lagi marahan.. pasti jawabannya bisa baikan lagi, klo kita nanya ke orang yang lagi feel so lonely, pasti jawabnya ya ditemani… But, if this all essential needs udah terpenuhi, masih adakah sesuatu yang dibutuhkan semua orang? Sudah pasti setiap orang membutuhkan makanan, dan tiap orang juga needs love and perhatian. Namun ada sesuatu yang lain (lepas dari kesemuanya itu tentunya) yang dibutuhkan setiap orang, yaitu mengetahui siapakah kita, dan mengapa kita ada di sini!! Jangan pernah kita menganggap dunia itu begini karena memang sudah seharusnya begitu!! Just the way it is klo istilah kerennya... hHEhehehe..

Seperti waktu kita nonton tipuan sulap, kita nda ngerti gimana tipuan itu dilakuin, so kita nanya : “Bagaimana pesulap bisa ngubah selendang sutra putih jadi seekor kelinci idup?”. Banyak orang yang ngalamin pengalaman di dunia dengan ketidakpercayaan yang sama as like when pesulap dengan tiba² menarik seekor kelinci dari topinya. Padahal sebelumnya telah ditunjukkan bahwa topi itu kosong. Kita tahu bahwa pesulap itu telah memperdaya kita. Yang ingin kita ketahui hanyalah How he do those thing?? Tapi jika menyangkut dunia, masalahnya a little bit different. Kita tahu bahwa dunia bukanlah hasil sulapan tangan dan tipuan. Sebab kita berada di sini, di dalamnya. All of us merupakan part nya dunia. Sesungguhnya, kita adalah kelinci putih yang ditarik keluar dari topi. Satu-satunya perbedaan antara kita dan kelinci putih itu adalah bahwa kelinci tidak menyadari dirinya ikut ambil bagian dalam suatu tipuan sulap. Tidak seperti kita, kita merasa kita adalah bagian dari sesuatu yang misterius dan kita ingin tahu bagaimana cara kerjanya. Bila kita membandingkannya dengan seluruh alam raya, kita yang hidup ini adalah serangga mikroskopis, kutu-kutu yang hidup di sela bulu kelinci. Dan kita akan tetap berada di sela bulu kelinci bila kita tidak berusaha untuk memanjat helaian-helaian lembut dari bulu binatang itu untuk dapat menatap langsung ke mata Sang Tukang Sulap dan menyingkap misteri alam serta menyingkap betapa luar biasanya kita dan betapa misteriusnya diri kita ndiri!!!
Bisa kita mulai dari menanyakan Siapakah aku? Aku adalah Eva, aku adalah Herry, aku adalah Rachel, aku adalah Amma, aku adalah Bunga, aku adalah Ranny misalnya.. Tentu saja, tapi siapakah Eva itu? Siapakah Herry itu? Siapakah Rachel itu? Siapakah Amma itu? Siapakah Bunga itu? Or siapakah Ranny itu?? Gimana seandainya klo kita diberi nama lain? Apakah kita akan menjadi orang lain?? Bukankah aneh bila kita tidak mengenal siapa diri kita sendiri? Dan bukankah tidak masuk akal bahwa kita tidak pernah diizinkan untuk ikut menentukan bagaimana penampilan kita? Kita hanya sekedar “ditimpa” penampilan kita sekarang. Kita memang dapat memilih temen-temen kita sendiri, but, absolutely we can`t choose our self!! Kita bahkan tidak memilih untuk menjadi HUMAN BEING!!! So, apakah manusia itu?? Bukankah ajaib bisa berada di dunia saat ini? Berkelana ke sana kemari dalam suatu petualangan yang mencengangkan yang kita sebut HIDUP!! Kalau kita memikirkan tentang hidup, tentunya kita menyadari bahwa kita tidak akan hidup for forever. Kita berada di dunia, FOR NOW!!! Tapi suatu saat kita pasti akan pergi. Hanya dengan membangkitkan perasaan mendalam bahwa suatu hari manusia pasti mati, maka kita dapat menghargai betapa senangnya kita bisa hidup. Kita tidak dapat merasakan hidup tanpa menyadari bahwa kita nantinya mati; namun sama mustahilnya bagi kita untuk realize bahwa kita harus mati without thingking how amazing this life. Seperti saat kita divonis mengidap suatu penyakit yang parah banged, yang mematikan misalnya, kita mungkin akan mengatakan “Baru kali inilah aku menyadari betapa kayanya hidup itu”. How tragic!!! Kebanyakan orang harus jatuh sakid dulu sebelum mereka memahami betapa berharganya hidup itu!!!!

Next question, dapat berupa : Dari manakah datangnya dunia?? Tentunya tidak ada orang yang BENAR-BENAR TAHU. Namun bagaimanapun juga ini merupakan pertanyaan yang wajar. Rasanya tidak pantas hidup di dunia tanpa setidak-tidaknya mempertanyakan dari mana dunia berasal. kita smua tahu, bahwa dunia / bumi itu hanyalah sebuah planet kecil yang didiami oleh makhluk hidup, yang mengelilingi matahari bersama ke 8 planet lainnya dalam satu sistem tata surya di angkasa. Namun dari mana asalnya angkasa? Mungkin aja angkasa itu slalu ada, karena itu kita tidak perlu mencari tahu dari mana angkasa berasal. Tapi mungkinkah sesuatu itu selalu ada? Tentunya sgala sesuatu yang ada itu ada permulaannya. Jadi angkasa pasti telah diciptakan dari sesuatu yang lain. Tapi jika angkasa berasal dari sesuatu yang lain, maka sesuatu yang lain itu pasti juga berasal dari sesuatu yang lain pula. Pada satu titik, sesuatu berasal dari ketiadaan. But, it`s that possible?? Bukankah itu sama mustahilnya dengan gagasan bahwa dunia selalu ada? Kita semua telah belajar, bahkan meyakini dan mengimani serta menerima, bahwa Tuhan menciptakan keseluruhan jagat raya ini beserta isinya. Tapi bagaimana dengan Tuhan sendiri?? Apakah Dia menciptakan dirinya sendiri dari ketiadaan? Eventhough, Tuhan dapat menciptakan segala macam benda, tidak mungkin Dia dapat menciptakan diri Nya sendiri sebelum Dia mempunyai “diri”. So, there`s just one conclusion that we`ve got!! Tuhan selalu ada… But.. bukankah segala sesuatu yang ada pasti ada permulaannya???



0 komentar:

 

loveblue © 2008. Chaotic Soul :: Converted by Randomness