21.5.06

potensi 'membenci'

apakah benci itu suatu hal yang mestinya tidak kita sukai? ato tidak disukai belum berarti benci? hm, ato itu merupakan tingkatan-tingkatan dari kadar kesukaan kita pada sesuatu? apakah mungkin benci hasil mutasi dari kecintaan yang berlebihan?? kalo memang memungkinkan demikian, berarti tidak menutup kemungkinan juga benci yang berlebihan serta merta akan bermuara kecintaan??

ada saat dimana saya merasa diganggu ataupun terganggu dengan hal-hal kecil yang biasanya tidak annoying sama sekali. menurut saya wajar toh, klo sampe ada hal-hal yang membuat kita merasa sedikit tidak nyaman dengan keadaan? tidak nyaman bukan berarti kita langsung begitu saja mengatakan benci kan? tapi, dari satu kejadian, saya bisa tau kalo saya bisa membenci, atau lebih tepatnya lagi, saya menyimpan potensi untuk membenci dalam diri saya. dari segala keterbatasan saya untuk memahami apa yang terjadi. dari segala keinginan saya untuk tetap ada, dan dari ketidakinginan saya untuk melisankan apa yang saya rasa tentang kebencian. kenapa tiba-tiba saya merasa sepertinya terlalu sering menabung rasa, atau mungkin saya jenis orang yang pada nukleus hati adalah seorang pendendam. saat saya sedikit terketuk kesadarannya klo sebenarnya saya menyimpan kebencian terhadap sesuatu yang saya cintai mati-matian??!! hey, suruh siapa mencintai sesuatu secara mati-matian? bukankah udah dilabeli, udah ada peringatan sebelumnya? sesuatu yang berlebihan kadang tidak baik untuk dibiarkan, kecuali memang untuk sesuatu yang seharusnya dirasakan secara berlebihan. siapa suruh bablas dalam memaknai sesuatu?

kenapa baru sekarang? apakah karena kita diwajibkan membuat kesalahan dahulu untuk setelah itu menemui kebenaran? apakah hanya itu satu-satunya cara untuk mengerti? benci, kerak hati yang berkembangbiak di otak dan meresap sampe setiap sum-sum tulang, yang kemudian mengalir di peredaran darah. benci, harus saya ucapkan, harus saya lafalkan, karena saat saya mengucapkannya, semoga itu akan berlalu bersama angin yang numpang lewat di dekat saya. sehingga benci bisa pergi menyentuh sisi hidup yang lain. sehingga benci tidak hanya bersisian dengan saya. sehingga benci tidak memperoleh kotak eksklusif di lidah saya. agar benci tidak membuat kastil nya sendiri dalam diri saya. agar benci tidak menggerogoti hati saya sampai habis. karena benci yang tak terucapkan hanya menjadi dendam..



saya,
yang mencoba untuk sedikit lebih jujur
terhadap diri saya sendiri..

0 komentar:

 

loveblue © 2008. Chaotic Soul :: Converted by Randomness