12.10.06

"dirimu bahagia?"

"dirimu bahagia?"

dua kata yang kemudian diajukan dengan nada bertanya. mungkin sebuah pertanyaan simple bagi yang mengajukannya. hm, tapi, bagi saya sebenarnya itu pertanyaan yang mengejutkan. lantaran bukannya membuat saya berpikir sesuatu yang menyenangkan, malah sebentuk pikiran negatif yang bahu-membahu berebutan keluar, kira-kira yang seperti ini :

"hm, apa maksudnya yah? apakah klo saya ga bahagia, maka akan dicarikan yang lain yang mungkin akan membuat saya bahagia?"

"ato ingin saya menanyakan hal yang serupa, sehingga saya tahu bahwa ada yang tidak bahagia, dan akhirnya dia akan mencoba 'peruntungan-kebahagiaan' dengan yang lain?"

maaf-maaf saja, yah namanya juga pikiran negatif. jadi jangan mengharapkan akan muncul sesuatu yang positif sedikitpun dari kemungkinan-kemungkinan yang seliweran di kepala saya saat itu. yang terbayang pasti, seperti layaknya saat saya bercermin, adalah sebuah kepergian, kehilangan, dan teman-teman sebangsanya, yang saya tahu pasti juga rasanya sangat tidak mengenakan dari awal sampe akhir. hehehe. just call me paranoid then.. *wink* ^_^

tapi bagaimanapun saya teteup aja coba menjawabnya, meskipun saya agak-agak tidak bisa menemukan jawaban yang tepat, lebih tepatnya lagi klo saya kesulitan memberikan jawaban. tentu saja lantaran karena pikiran negatif yang duluan nongol. saya tidak bisa melihat arah positif dari pertanyaan seperti itu. coba saya ulangi lagi pertanyaannya dengan versi saya sendiri,

"diriku bahagia?"
hmm.. still can't figure out the answer, dan masih coba tertawa untuk mendapatkan injury time dalam mencari jawaban..

"d-i-r-i-k-u b-a-h-a-g-i-a?"
take a depth breath, masih dengan gaya yang agak cengengesan.. dan mencoba menjawab.. bismillah..

kenapa pertanyaan sejenis ini seperti selalu mematok mati kreativitas saya dalam berkata-kata? seperti pertanyaan "dirimu sedih?", "dirimu pengen apa?" wah wah.. itu merupakan pertanyaan-pertanyaan pendek yang sangat sulit saya temukan jawabannya. modus operandi jenis pertanyaan seperti ini, selalu nongol pada saat saya sedang mengalami hal yang ditanyakan. yah seperti klo saya sedang bahagia, dan ada yang menanyakan apakah saya bahagia. mungkin sebenarnya itu hanya pertanyaan-pertanyaan retoris yang tidak memerlukan jawaban. karena jawabannya sudah jelas-jelas terlihat, ga usah dipertanyakan lagi. tapi yang lebih parah dari semua itu, saya selalu saja ingin menjawab *haha, tuh kan, dwasar orang yang aneh* biarpun saya selalu kesulitan mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan seperti ini, yah itu, keinginan, kemauan, ke-pengen-an untuk menjawabnya lebih besar. dan sebagai orang yang menganut paham "lakukanlah sesuatu lantaran kamu menginginkannya" maka saya melakukannya.. *tuink* jatuh-bangun, bongkar-pasang, merangkak-merayap, bahkan klo perlu ke ujung dunia wat mencari jawaban dari pertanyaan seperti itu *sigh*hiperbolic deuh ah*

"diriku senang, tiap hari ada yang dinantikan dan menantikan. diriku bahagia"

hmm.. just simply simple like that. senang dan bahagia, korelasinya masih sangat dekat kan? tidak akan pernah terlalu jauh. seperti anak kunci dan pintunya, keduanya akan saling melengkapi..


*wink*wink*
hi there.. ^_^
missing you much.. mwahmwah..

0 komentar:

 

loveblue © 2008. Chaotic Soul :: Converted by Randomness