4.2.07

menunggu

setelah membuat kakak saya menunggu selama dua jam semalam. dari jam janjian sekitar stengah tujuh dan menjadi stengah sembilan, karena saya dibawa angkot muter-muter dan ujung-ujungnya saya diturunkan di tengah jalan dan disuruh nyari angkot yang laen di daerah sunyi dengan credit pulsa sangat sangat sangat pas-pas-an. saya jadi inged kebiasaan masa sekolah dasar dulu.

karena saya dan kakak bersekolah di sekolah yang sama pas masa sekolah dasar dulu, otomatis berangkat bareng. pulang pun bareng. saya dengan senang hati menempel di gerombolan kakak saya. dan kakak saya dengan berat hati merelakan diri dikuntit oleh saya *wink*. paling seneng klo brangkat dari rumah dengan janji temu siang harinya sesudah pulang sekolah dengan mama saya. pasalnya, itu berarti kami akan diajak jalan-jalan. ehehehe. ato makan-makan. yang pada zaman itu.. yang ngetop di manado adalah california fried chicken. yang bagi saya dan kakak saya, cfc adalah makanan yang enak dan langka. langka? iyah, karena tidak selalu bisa diajak ke situ. makanya klo tiba-tiba diajak kesitu, merupakan suatu keajaiban dunk ah :D sepulang dari mengajar di sekolah, beliau janjian ketemu di depan sebuah wartel dekat sekolah kami. dan biasanya klo janjian begini. mama saya datangnya telad *doenk* entah karena ada jam pelajaran tambahan di sekolahnya. entah lantaran ada rapat dadakan. entah karena cuaca yang unpredictable. ya begitulah pokoknya. dan untuk menyiasati proses menunggu itu, demi menghilangkan rasa bosan, saya dan kakak ganti-gantian menghitung angkot yang jurusannya ke sekolah mama saya. yang memang lumayan jarang sekali. hihiihihi. pada awalnya, kami sepakat hitungnya sampe sepuluh angkot. sepuluh angkot itu sudah lama lagi, mengingat ke-jarang-an-nya. ga serta merta mati satu tumbuh seribu gituh. pas udah mo mendekati hitungan ke sepuluh. saya dan kakak udah mulai desperate sebenarnya. karena blom ada tanda-tanda kemunculan juga dari mama. maka kami sepakat untuk menambah hitungan angkot. dari sepuluh angkot menjadi lima belas angkot. ato dari lima belas angkot menjadi dua puluh angkot. dan tetap dengan kelangkaan yang sama dari angkot yang kami hitung. pokoknya sampai mama akhirnya muncul dah. ehehehe. saat menunggu begitu, salah satu diantara kami pasti udah mulai ngambek dan membujuk yang lainnya untuk langsung pulang saja. ehehehehe. dan itu biasanya saya *wink*. tapi atas bujukan kakak dengan mengiming-imingi makan enak yang juga langka : cfc, maka saya pun betah kembali menunggu. sapa sih yang ga mau mendapatkan yang enak-enak? apalagi waktu itu saya berlabel anak kecil. yah mo gimana lagi :b buktinya pas mama muncul di hitungan angkot yang ke tiga belas ataupun tujuh belas [klo misalnya perpanjangan menghitung angkot mencapai angka dua puluh], saya dan kakak tetap dengan sukacita menyambutnya. coz we know, the journey begin ^_^

saat ini, saya jadi ingin menganalogikan klo hidup itu merupakan perbanyakan hitungan angkot [seperti saat saya sekolah dasar dulu] karena kita tahu ada hal baik nan menyenangkan yang menanti di perpanjangan itu, maka rasanya sabar merupakan satu-satunya hal yang worth it. hehe. ya begitulah. meskipun kadang saya tak cukup mampu dan menemukan alasan yang tepat untuk selalu memperbanyak 'hitungan angkot' lagi untuk hal-hal tertentu. ditambah lagi dengan keragu-raguan, seperti 'apa iyah hal baik nan menyenangkan yang menanti sesudah ini?' waaaah.. betul sungguh dah :)

people growth, time flies and everything started to changing..

ouch!

0 komentar:

 

loveblue © 2008. Chaotic Soul :: Converted by Randomness