16.2.07

perempuan baik-baik

yang jelas dia itu bukan perempuan baik-baik

ealah. gubrakz. itu kata sambutan pertama pas saya naek angkot kemaren sore sepulang dari kantor. dan saya langsung bisa membayangkan bahwa perjalanan kali ini akan menjadi menarik klo seandainya yang diantar terlebih dahulu adalah orang yang mengatakan kata sambutan itu bukannya saya *wink* karena dengan demikian saya bisa, hmm.. mendengar lebih banyak :b hehe. dan syukurlah memang itu yang terjadi *sigh*

iyah, coba, perempuan dimana yang menelpon orang jam satu tengah malam. pas orang lagi istirahat.

ok, the journey begin. huhu. setelah saya duduk dengan pas di angkot, akhirnya saya bisa liad klo yang ngomong itu adalah seorang ibu, dengan menggebu-gebunya. dan ditanggapi dengan tak kalah menggebu-gebunya oleh seorang bapak. hmm..

katanya dia lagi di blablablabla memang perempuan dari daerah situ ga ada yang bener [sambil menyebutkan salah satu daerah di sulawesi juga]

walah walah. saya mulai meradang sebenarnya. tapi smuanya pasti pernah dengar kan? karena nila setitik rusak susu sebelanga. itu dalih yang sangat sempurna untuk bisa menggeneralisasikan pelabelan kepada siapa saja atau apa saja. dalam pelajaran bahasa indonesia ada kan yang kek gitu. kalimat premis mayor dan premis minor disatukan menjadi kesimpulan.

ga salah dunk klo saya ngomong gitu.
abis si anu dari situ sih. [premis minornya]
dan si anu itu kayak gitu. [premis mayornya]
palingan juga smua yang dari situ kayak gitu. [kesimpulannya]

alaah, malah kek pelajaran bahasa indonesia. jadi intinya gini, saya gak jadi meradang mengingat pribahasa yang sudah saya sebutkan di atas. dan saya juga tak bisa menyalahkan klo si ibu itu sangat mengagungkan pelajaran bahasa indonesia yang ber-premis-premis itu, sehingga akhirnya membuat kesimpulan seperti itu. sepanjang perjalanan itu, ada lebih dari lima kali, ibu tersebut menyebutkan perihal bukan perempuan baik-baik karena menelpon orang pada tengah malam. dan selalu diaminkan oleh teman ngobrolnya.  ditambah dengan bumbu-bumbu tak mengenakan tentang daerah tempat sang penelpon berasal. ohemji. set dah. mutung deuh klo mo mutung. rasa-rasanya pengen nyela "lho, blom tau yah bu? hampir semua provider telepon selular memberikan-tarif-lebih-murah-dari-harga-beras klo bicara lewat tengah malam? bahkan ada yang gratis lho bu klo ngobrol jam-jam-an" euh. sayang sekali saya tak mendapat royalti apapun klo membela provider-provider ntuhw. dan juga, stay out of line seperti sedia kala merupakan hal yang paling baik menurut saya. mengapa? tentu saja karena saya sendiri pun orang yang tak mau dicampuri urusannya *tuink* :D

lha? terus saya ngapain nulis ini? sampe panjang-panjang pula. wekekekekkekeke. soalnya saya paling sensi klo disentil soal keperempuanan. seperti layaknya mbak ini, mbak ini, mbak ini dan mbak ini [menurut yang saya baca dari beberapa komen dan postingan mereka di ciblog tercinta ini]. seperti selayaknya klo saya lagi ngobrol sama kamu trus bilang perempuan itu yah bagian masak, ngurus rumah, jagain anak. -meskipun kadang omongannya cuman bertujuan untuk membuat saya ngomel panjang lebar :b- tapi teteup argggh! tak sebegitunyalah. perempuan dan laki-laki itu membina hubungan yang berbentuk partnership. bukannya hubungan seperti antara atasan dan bawahan. apalagi ini, ditambah satu kesimpulan dari omongan orang di angkot, 'perempuan-baik-baik-tak-akan-menelpon-lewat-tengah-malam'. itu sama saja dengan hal-hal lain lainnya, perempuan baik-baik tak akan pulang tengah malam. perempuan baik-baik pasti sudah akan di rumah sebelum adzan maghrib berkumandang. perempuan baik-baik pasti blablablabla, perempuan baik-baik pasti yadda yaddaaa. akan banyak muncul kata tak-akan dan banyak kata pasti untuk pelabelan perempuan baik-baik. ouch!

oh patriaki
oh tradisi
oh sejarah
oh kartini

ada apa dengan perempuan? hari kartini masih cukup jauh. dan hari ibu sudah cukup lama lewat. kenapa saya tiba-tiba posting uring-uringan ngomongin perempuan. saya jadi bertanya, pola pikir macam apa siyh yang diwariskan sejarah tentang perempuan? kenapa begitu mudahnya orang-orang melabeli perempuan yang hanya begitu saja ditimbulkan dari prasangka? bahkan hanya dari cerita sekalipun.

PS : link yang tercantum di postingan ini, merupakan link temen temen saya di blog intranet kantor *wink* ya wis.. met berakhir pekan semuanya!
have a nice one ^_^

0 komentar:

 

loveblue © 2008. Chaotic Soul :: Converted by Randomness