21.3.07

peribahasa[?]

beberapa waktu belakangan ini, saya agak sedikit banyak, nyolot terhadap beberapa peribahasa. dan membuat saya sampe bertanya-tanya. kok bisa siyh peribahasa ini dibuat? orang iseng dari mana yang dengan senang hati mengutip kalimat dari seseorang yang kemudian pada akhirnya, entah kenapa, seperti menjadi pedoman bagi orang-orang untuk melakukan sesuatu. atau pembenaran bagi orang-orang terhadap sesuatu dalam melakukan suatu tindakan ataupun perkataan. atau bahkan mungkin peribahasa ini akhirnya menjadi dasar pembentuk pola pikir? hm, but honesty, saya sendiri sudah lupa, peribahasa itu apa. seperti layaknya pantun yang definisinya [mungkin] adalah empat kalimat berima, bersajak a b a b, a b b a, atau a a a a, dimana dua kalimat pertama merupakan perumpamaan dan dua kalimat terakhir adalah artinya. saya lupa peribahasa definisinya apa *tuink*

seperti peribahasa ini, karena nila setitik rusak susu sebelanga.
mengapa peribahasa ini, bagi saya seperti menjadi pembenaran bagi semua orang untuk melakukan penilaian terhadap sesuatu secara semena-mena. klo tidak ingin dikatakan bergunjing ataupun menjelek-jelekkan orang tentunya. meskipun kesalahan letaknya pada satu orang, maka semua orang dalam lingkup satu orang itu akan terbawa-bawa. entah lingkup kekeluargaan yang berupa hubungan darah. lingkup kedaerahan yang berkaitan dengan kesukuan. lingkup organisasi, keagamaan, bahkan gender dan sebagainya dan sebagainya. atau saya salah menanggapinya yah? hmm, puncaknya ke-nyolot-an saya terhadap peribahasa ini saya ungkapkan pada kakak saya beberapa waktu yang lalu, dan tanggapannya, sungguh sanggup membuat saya diam dan tak mencak mencak lagi.

"ya iyah, kamu melihatnya dari posisi susu sebelanga yang rusak mulu siyh, coba klo kamu melihatnya dari posisi si nila, palingan kamu diam-diam saja"

nah kan? saya buang dimana sense of balance yang selalu saya puja-puja itu? entahlah. tapi saya masih sedikit berkeberatan dengan peribahasa ini *tuink* :D

peribahasa yang kedua, malu bertanya sesat dijalan
sapa yang ga tau coba peribahasa favorit sepanjang masa ini. semua orang mengucapkannya untuk membenarkan kemalasan mereka dalam membaca. membaca apa saja. petunjuk jalan. aturan permainan. petunjuk tempat di lorong-lorong carefour ataupun supermarket mini, toko buku, dan sebagainya untuk barang-barang yang sedang dicari. rasa-rasanya prinsip peribahasa itu sepertinya tergeser seperti ini : klo bisa bertanya, kenapa harus membaca, kan bisa menghemat waktu. damn rite! selamat tinggal prosedur standard keselamatan. dan selamat datang segala macam kecelakaan dan bencana. long life lazyness! kenapa sepertinya tak ada yang mau melakukan trial and error, learning by doing atau segala sesuatu yang berproses? apakah ini dinamakan kebiasaan juga pada akhirnya? waktu yang tak akan pernah terkejar, nilai uang yang semakin tak terasa, dan segala keinstanan yang diharapkan. bukankah itu sangat melelahkan? persis seperti ketika adam sandler tiba-tiba mendapatkan remote yang bisa mengatur kehidupannya di film click. gak ada rasanya sama sekali.

"gimana negara ini bisa mo maju coba, di pintu jelas-jelas terpampang : tarik / pull. eh, malah di dorong. bukannya tuh pintu jadi cepat rusak. yang ada malah perbaikan mulu"
"hahaha, kamu aja kali yang terlalu sewot"
-percakapan suatu ketika dengan kakak saya di sebuah tempat makan-

*phew* sudahlah. saya hanya ingin mengeluarkan uneg-uneg sajah :D kepikiran gara-gara jaringan dikantor tiwas sesudah long wiken kemaren. uhuhuhu. ga ada cerita long wiken. wiken kmaren yah seperti biasa sajah. saya nyuci-nyuci. diam di rumah saja. nonton film jadul yang disewa di rental. mencoba memungut kenangan dari sela-sela cerita *sigh* :) dan yang terpenting, beres-beres kamar. aha! akhirnya kamar ituhw sudah bisa sedikit lebih rapi lagi *tuink* ^_^

0 komentar:

 

loveblue © 2008. Chaotic Soul :: Converted by Randomness