aih aih. itu perkataan kakak saya beberapa waktu yang lalu. setelah untuk kesekian kalinya saya tak menghadiri undangan pernikahan salah seorang yang bekerja di kpp dan malah ngendon di warnet. hm, wut a line! a-s-o-s-i-a-l. ouch! wut a word. tak sebegitunya lah awak ini *wink* coba saya urut-urutkan dahulu. sejak penempatan di sini, yang udah hampir memasuki dua tahun, ada berapa undangan yang tidak saya hadiri. baik undangan nikahan, ataupun undangan-undangan lainnya. pokoknya perihalnya UNDANGAN.
undangan pertama, nikahan orang kpp. tapi acaranya di malang. ya jelaslah tidak bisa dihadiri. klo akomodasi ditanggung penyelenggara, yah dengan senang hati saya datang :D
undangan kedua, acara buka puasa bersama di rumah dinas kakanwil. tak saya hadiri.
undangan ketiga, nikahan orang kpp [juga] lagi. acaranya di sini. hm, saya tak datang *tuink*
undangan keempat, acara perpisahan kepala kantor saya yang kena mutasi. saya tak ada. lagi cuti. jadi, saya pun tak datang.
undangan kelima, beberapa kali kegiatan buka puasa bersama. nope. i didn't come also -halah-
undangan keenam, acara perpisahan kepala kantor pbb yang diadain bareng ama halal bi halal. lagi-lagi saya tak menghadirinya [juga].
undangan ketujuh, acara perpisahan fungsional. hmmm... saya tak datang, lantaran siangnya saya mudik dan acaranya diadakan malam hari.
undangan kedelapan, nikahan orang kpp [juga] lagi [lagi]. acaranya di manado. saya tak turut menghadiri.
undangan kesembilan, perpisahan dengan kakanwil setelah kanwilnya dilikuidasi. saya sedang pulang, jadi tak tau klo ada acara perpisahan gini. ya otomatis, SAYA TAK MENGHADIRINYA [juga] lagi.
undangan kesepuluh, yah beberapa waktu yang lalu itu. dan saya pun tak turut menghadiri.
sekitar begitulah undangan dalam rentang waktu hampir dua tahun ini, dan ternyata, memang tak ada satupun yang saya hadiri *doenk* sejarah silaturahmi yang sangat bagus untuk diingat. OUCH!
kenapa? hm, kenapa yah? ga tau. saya sendiri aja kaget setelah liad list ini. o saya tau, ga ada yang ingedin siyh klo ada acara -halah, excuse yang berbudi luhur- hmm.. abis ga ada temennya sih klo diacara gituh. temen-temen yang penempatan di sini cowo semua. klo di acara gitu paling suka ngumpul sendiri. masa saya nya nemplok di situ sendirian sebagai wanita *sigh*. gabung dengan geng ibu-ibu saya agak ogah. jadi ga enak ama orang-orang lainnya dunk. lagian ribet ama pakaiannya. seringan tidak nyamannya. saya sangat tidak kreatif dalam memadupadankan pakaian. lagian saya pemalu dan susah ngomongnya, berada di tempat yang terlalu rame bikin saya gagap bicara *doeenk* -hm, agak masuk akal lah self esteem yang ini biarpun sedikit makza *wink*-
tapi dulu saya gak gitu-gitu amad kok. hehe. maksudnya, pas smu, klo ada undangan ulang taon temen, sebisa mungkin saya hadiri. karena teman-teman sekelas pasti pada janjian wat datang. turut memeriahkan. tapi memang sih klo ada undangan nikahan di rumah, klo diajak nemenin mama, saya nya pasti selalu mengajukan usul, supaya kakak saja yang pergi -see? semakin banyak alasan yang diajukan, malah semakin keliatan kecenderungan saya sebagai orang yang asosial. ugh. hate to write that word-
err.. gini aja deuh. waktu pertama kali mengetahui saya penempatan disini. dalam pikiran saya, tak ada undangan-undangan beginian *tuink* just work. ternyata format pikiran itu sudah saya patenkan untuk saya turuti. maka jadilah kejadian yang seperti ini. dan jujur saja, saya lebih mudah berinteraksi dalam lingkungan yang informal daripada yang formal. klopun saya akan berkompromi dengan format yang sudah saya patenkan itu, saya teteup memerlukan orang lain wat membantu saya *wink* tidak bisa jalan sendiri. hoho.. sulit sekali saya ini. apalagi dengan kecenderungan memilih invisible daripada visible. ya ampuunn....
hm, jadi muncul pertanyaan, tolak ukur sosialize itu kek gimana toh supaya tidak dikatakan asosial?
tapi.. kata beberapa orang, lebih baik asosial daripada asusila.. see? i'm not that bad! masih ada komparasi lebih baik, hehehehehe *wink*wink* ^_^
sekalian dikasih lagu ini pula...
I want to be the minority
I don’t need your authority
Down with the moral majority
‘Cause I want to be the minority
I pledge allegiance to the underworld
One nation under dog
There of which I stand alone
A face in the crowd
Unsung, against the mold
Without a doubt
Singled out
The only way I know
Stepped out of the line
Like a sheep runs from the herd
Marching out of time
To my own beat now
The only way I know
One light, one mind
Flashing in the dark
Blinded by the silence of a thousand broken hearts
“For crying out loud” she screamed unto me
A free for all
F*** ‘em all
You are your own sight~ Greenday - Minority ~
1 komentar:
asosial perbandingannya jangan dengan asusila donk. meskipun kata-katanya mirip namun maknany jauh berlawanan. beda kan antara homo homini lupus dan homo himini socius.
perbandingan asosial kan dengan sosial. namun ya kembali ke diri va. bab hukum kausal itu maih berlaku lho va. sampe detik ini.
ada sebab dan pasti ada akibat.
ya kasarnya kalau va ingin undangan va dipenuhi orang ya va harus mengorbankan dulu waktu tuk memenuhi undangan orang. see..!
Post a Comment