"masih jauh?"
"dikit lagi, belokan berikut, hampir sampai"
"hmm... hosh hosh hosh.."
sesudah belokan berikutnya..
"masih jauh?"
"dikit lagi, sesudah tanjakan ini, hampir sampai"
"okeh, hosh hosh hosh.."
sesudah tanjakan ini..
"masih jauh juga?"
"gak, setelah pepohonan ini udah di base campnya. berarti hampir sampai kan?"
"seepz, hosh hosh hosh.."
setelah pepohonan ini..
"masih jauh?"
"bentar lagi, hampir sampai, sesudah penurunan ini akan ada air terjun. daerah sekitarnya juga melandai. tempat yang pas wat bikin tenda"
"i hope so.. hosh hosh hosh.."
sesudah penurunan..
"sudah sampe dimana?"
"sudah sampe disini. udah tiba"
"akhirnyaa...."
hehe. kurang lebih kek gituhw deh klo inged zaman-zaman ikudan kpa dahulu di sekolah. saat napas tinggal satu-satu dan dipaksa-paksa, disambung-sambung pake tali. ehm.. ga denk, disambung-sambung pake semangad biar bisa mencapai puncak tujuan perjalanan. dan herannya semangad itu ditemuin dari pertanyaan "masih jauh?" yang diajukan oleh siapa saja yang berjalan di belakang orang di depan *tuink* yang tentunya selalu mendapat jawaban "hampir sampai" dari pemimpin kelompok, ato siapa saja yang berjalan di depan dan ngerti jalannya, penunjuk jalan dan sebangsanya, meskipun masih sekitar lima puluh mil adanya tujuan yang dimaksud -hiperbolic mode on :D- dan namanya juga 'pertanyaan-penyambung-napas-biar-teteup-semangad', maka pertanyaan itu ditanyakan berulang-ulang, meskipun yang bertanya memiliki kesadaran penuh bahwa perjalanan memang masih jauh. bisa dibayangin sendiri donk gimana perasaannya klo sampe akhirnya BENAR-BENAR TIBA di tempat tujuan? saat pertanyaan "masih jauh?" berubah menjadi "sudah sampe dimana?" sebenarnya sudah menunjukkan tanda-tanda keputusasaan yang lumayan akut *wink* tapi apabila jawaban dari pertanyaan tersebut berupa "sudah sampe disini. udah tiba" betapa sungguh, saya bisa menjamin capeknya hilang dalam sekejap. yang ada malahan kesenangan-tiada-tara dan kegirangan-setengah-hidup [hiperbol again ;b]
hmm, eniwei, saya sedang tak ingin membicarakan euforia yang dirasakan saat tujuan perjalanan tercapai. tak juga tentang harapan. tak juga tentang keinginan. tak juga tentang kesadaran diri. dan bukan tentang perjalanan itu sendiri. hmm.. all i want to say just, sampe saat ini, saat saya mengetikkan postingan ini, saya masih takjub dengan 'fatamorgana' yang dimunculkan oleh pertanyaan "masih jauh?" dan jawaban "hampir sampai" ini. apa saya bisa menyebutnya sebagai 'the power of words?' yep. saya rasa memang demikian adanya. banyak kan, beberapa kata yang akhirnya menginsiprasi hampir seluruh, sebagian, atau berapapun bagian hidup seseorang? yewh, i won't talk about 'the power of words' either. dibalik ketakjuban saya terhadap hal-hal diatas, saya seperti mendapatkan sedikit pencerahan, ternyata pada dasarnya setiap orang [hmm, mudah-mudahan saya tak menggeneralisasikan apapun *piss*] membutuhkan 'fatamorgana' untuk bisa tetap berjalan. membayangkan apa yang ada di depan. menumpuk harapan dari imajinasi itu. dengan satu kata : digombalin [kali yah? *wink* ;)] meskipun pada saat berada di jawaban "hampir sampai" yang dimaksud, kita belum benar-benar tiba. masih ada belokan, tanjakan, pepohonan, tikungan, hutan pinus, air terjun, penurunan dan entah apa lagi yang harus dilalui. walaupun banyak pula yang mengatakan 'man purpose god dispose' tapi setidaknya izinkan lah diri merasa bahwa telah berada di purpose yang diinginkan dan pada akhirnya membiarkan Tuhan bekerja sendiri dengan caraNya. meskipun rasa yang ada hanya lewat sepintas dalam kesemuan fatamorgana.
berat yah?
hmm, lately, saya begitu ingin menanyakan perihal "masih jauh?" ini, kepada siapa saja, yang bersisian dengan saya dan memiliki tujuan yang kurang lebih sama dengan saya. dengan demikian, saya bisa memperoleh jawaban "hampir sampai" yang saya harap bisa terucap tanpa beban berat yang biasanya diikuti dengan perasaan 'merasa wajib' dari orang yang memberi jawaban.
hanya sebuah oase dalam bentuk fatamorgana..
entahlah, tak ada yang mudah ketika menjadi dewasa, no? ^_^
happy wiken semuanya!
have a nice one...
2.3.07
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment