weiss, hehehe.. jangan salah. saya ga mendukung RUU yang lagi alot-alot nya dibahas di sono ntuhw.. dan juga saya ga menolak. alias saya abstain. halaah, hari gini kok abstain toh? udah gak musim lagi tuhw. tapi gimana lagi yah.. agak telad niyh klo sampe UU ini terwujudkan. kok ga dari dahulu kala banged saat rok-rok mini ngetop di taon delapan puluhan, ato pas baju dengan label 'you-can-see-anything-wut-you-wanna-see' itu diedarkan di pasaran. masa baru sekarang? apa pemerintah yakin ga salah kaprah dengan mengeluarkan UU ini? ditambah lagi, terlalu banyak hal-hal yang dilarang di pasal-pasalnya merupakan sesuatu yang di luar kendali alam sadar. atopun sesuatu yang semestinya hanya orang itu sendiri yang tau. bahkan sesuatu yang terlalu mengklaim suatu perihal-perihal, seperti yang ada dipostingan mbak ini dan ibu ini
btw, gambar ini, saya ambil dari blog teman saya di jaringan intranet kantor. entah dia ambil di mana, soalnya ga dicantumin sumbernya.. postingan teman saya ini, cukup menarik dan menimbulkan diskusi panjang di blognya. tentu saja dengan aksi pro kontra seperti biasanya. masyarakat negara ini, sepertinya sangat senang dengan sesuatu yang di-pro-kontra-kan ;) ada beberapa komentar, yang saya rasa menarik untuk di cantumkan di postingan ini..
keliatan jelas toh, mana yang pro dan mana yang kontra dengan RUU ini. dan menurut saya, sekiranya, pandangan dua orang ini bener adanya.. hehehe *lagi lagi abstain* hm, tapi ga juga siyh. saya cenderung mendukung orang yang mengatakan "yang penting di negara tercinta ini adalah KELIATAN sopan". kok sepertinya betul banged yah? yang penting kulitnya thok, biar dalamnya banyak nyimpen yang busuk busuk, yang penting luarnya mulus licin kayak baru diamplas. apa mungkin pemerintah sedang berusaha 'meng-amplas' masyarakat indonesia? dengan RUU yang simalakama banged ituh? benar juga siyh kata gambar di atas : 'porno itu ada di dalam kepala dan benak individu masing-masing' jadi klo pengen ngilangin pikiran porno yang menimbulkan pornoaksi dan pornografi, mendingan pemerintah mematikan otak setiap orang aja yah.. bikin negara baru, yang masyarakatnya ga pernah mikir hal-hal yang 'nyeleneh' gituh.. *gubrakz*
ditambah lagi, klo pemerintah emang niat mo nge-gol-in RUU ini. tolong ditinjau kembali budaya kita sendiri.. yang udah diwariskan turun temurun dari zaman nenek moyang pada zaman-dahulu-kala-yang-amad-sangad. misalnya, tarian jaipong dari sunda, jawa barat. yakin itu bukan merupakan suatu pornoaksi? *menurut RUU tentunya* atopun, pakaian adat masyarakat papua, yang hanya menggunakan sesuatu yang disebut "koteka" untuk menutup alat vitalnya, sedangkan bagian atas dibiarkan terbuka begitu saja *anda bisa mengunjungi papua, dan menemui suku primitif di sana, dan akan menemukan hal demikian sebagai suatu kewajaran* saya yakin, menurut RUU itu, hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat-sangat PORNO. jadi, sebelum mulai main ketok palu dan mengesahkan segala sesuatunya, bersediakah anda-anda yang duduk berdiskusi di sana itu merevisi dulu kebudayaan kita???
btw, gambar ini, saya ambil dari blog teman saya di jaringan intranet kantor. entah dia ambil di mana, soalnya ga dicantumin sumbernya.. postingan teman saya ini, cukup menarik dan menimbulkan diskusi panjang di blognya. tentu saja dengan aksi pro kontra seperti biasanya. masyarakat negara ini, sepertinya sangat senang dengan sesuatu yang di-pro-kontra-kan ;) ada beberapa komentar, yang saya rasa menarik untuk di cantumkan di postingan ini..
22.3.2006 - .: jaman berubah :.
Posted by .: permen :.[Not Login]
Andai kata dunia masih seperti masa2 permen SD dulu...
Kayae lebih banyak orang yang mau mengerti perasaan orang lain, dari pada orang yg suka mendewakan buah pikirannya sendiri.
Dulu, tepo seliro & tata krama masih dijunjung tinggi. N nama baik selalu dilindungi. Pokoknya, kontrol masyarakat saat itu bener2 dijunjung tinggi, deh...
Sekarang, dengan motto "Jadilah diri sendiri" makin banyak orang yang mengejawantahkan apa yg dipikirkannya langsung dalam perkataan & perbuatan. Bahkan hal2 seksual yg seharusnya menjadi konsumsi pribadi kini secara bebas diedarkan dg begitu entengnya, bahkan diabadikan & dikomersilkan.
Dahulu, memang RUU APP tidak dibutuhkan. Tapi kini, karena jaman telah berubah, dimana manusia lebih bebas berekspresi, agaknya perlu dibikin pagar agar pihak2 yg tidak bertanggung jawab tidak berbuat sesuka hati.
Permanent Link
22.3.2006 - iya benerr..
Posted by ddp
yang paling penting di negara tercinta ini adalah KELIATAN sopan...
Permanent Link
keliatan jelas toh, mana yang pro dan mana yang kontra dengan RUU ini. dan menurut saya, sekiranya, pandangan dua orang ini bener adanya.. hehehe *lagi lagi abstain* hm, tapi ga juga siyh. saya cenderung mendukung orang yang mengatakan "yang penting di negara tercinta ini adalah KELIATAN sopan". kok sepertinya betul banged yah? yang penting kulitnya thok, biar dalamnya banyak nyimpen yang busuk busuk, yang penting luarnya mulus licin kayak baru diamplas. apa mungkin pemerintah sedang berusaha 'meng-amplas' masyarakat indonesia? dengan RUU yang simalakama banged ituh? benar juga siyh kata gambar di atas : 'porno itu ada di dalam kepala dan benak individu masing-masing' jadi klo pengen ngilangin pikiran porno yang menimbulkan pornoaksi dan pornografi, mendingan pemerintah mematikan otak setiap orang aja yah.. bikin negara baru, yang masyarakatnya ga pernah mikir hal-hal yang 'nyeleneh' gituh.. *gubrakz*
ditambah lagi, klo pemerintah emang niat mo nge-gol-in RUU ini. tolong ditinjau kembali budaya kita sendiri.. yang udah diwariskan turun temurun dari zaman nenek moyang pada zaman-dahulu-kala-yang-amad-sangad. misalnya, tarian jaipong dari sunda, jawa barat. yakin itu bukan merupakan suatu pornoaksi? *menurut RUU tentunya* atopun, pakaian adat masyarakat papua, yang hanya menggunakan sesuatu yang disebut "koteka" untuk menutup alat vitalnya, sedangkan bagian atas dibiarkan terbuka begitu saja *anda bisa mengunjungi papua, dan menemui suku primitif di sana, dan akan menemukan hal demikian sebagai suatu kewajaran* saya yakin, menurut RUU itu, hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat-sangat PORNO. jadi, sebelum mulai main ketok palu dan mengesahkan segala sesuatunya, bersediakah anda-anda yang duduk berdiskusi di sana itu merevisi dulu kebudayaan kita???
sepertinya saya sudah tidak abstain lagi deunk.. *tuink*
0 komentar:
Post a Comment