21.5.06

dialog dua hati

~mellow mode on~

karena hujan, senja dan cinta, seperti yang hampir setiap hari kita bicarakan.. hebat, ada seseorang yang selalu diikuti hujan sebagai 'sign' bahwa cinta itu ada untuknya. dan sifat hujan memang mirip seperti cinta. awalnya kita senang dengan hujan, lalu jenuh dan akhirnya sadar klo kita tetap butuh dia.

"apa yang toQ san pilih sebagai 'tanda' untuk menunjukkan cinta?"
"as a sign of love? hm, hujan terlalu mustahil. bagaimana mungkin hujan itu bergerak mengikuti dia yang aku cintai? aku memilih langit biru. begitu luas. begitu menenangkan dan tidak merepotkan. karena seperti itulah cinta yang ingin bisa kuberikan"
"langit biru, dalam kesederhanaannya yang selalu ada, dan tidak mengikat.."
"langit biru, sederhana, memang tidak seindah pelangi ataupun senja. langit biru yang manusiawi, tidak selalu indah. tapi mengakomodir semua, ada hujan, ada awan kelabu, ada petir, pelangi, juga bintang. saking luasnya, setiap orang yang memandangnya punya macam-macam definisi terhadap langit biru.."
"apa kabar dia, yang akan memperoleh langit biru itu?"
"semoga dia mampu membaca langit biru, dengan segala perubahan di dalamnya"
"semoga dia baik-baik saja, somewhere out there.."

~mellow mode off~


uuugghhh.. dialog lama, yah ga lama-lama amad siyh. masih ada di folder message tuhw *tuink* klo pengen dibaca lagi, tinggal betah aja search to find, mencet tuts hape sampe bunyi 'pletak-pletok'. nyari tiga potong esemes diantara enam ratusan esemes yang udah dibagi tiga folder *woh* apa ga hang yah hape ntuhw *just wonder eniweis..*

ada apa dengan hati saya yah, lagi lumayan kebat-kebit sebenarnya. hmm, so afraid to loosing *again n again*. paranoid banged powh. yah iyah, saya takut dengan apa yang akan waktu bawa untuk saya nanti. iyah okeh, smua itu indah pda waktunya. tapi, kalo memang waktu tidak membawa apa-apa untuk saya, tetep saya ga mau terjadi perubahan dalam bentuk apapun. damn! kenapa sampe bisa se-worry ini siyh diriku. saya ingin, dan tidak ingin. susah banged siyh jadi orang. ingin kok tapi ga ingin, apa ini wujud dari 'malu-malu-kucing' a.k.a 'malu-malu-tapi-mau'?? halaaaaaaaaah.. i don't know exactly. ribet, ribet ribettt oeyyhh.

okeyh deyh..
here, there, everywhere, dia selalu ada. walopun spasi itu jelas-jelas bicara tentang ribuan kilometer yang memisahkan. tapi 'ada' nya itu lho.. terasaaaaaaa. *duh!* supportnya itu lho, bukan hanya sekedar sebuah 'penghiburan'. cerita nya itu lho, tidak dibagi dengan semua orang. we need each other? hmm, still can't find the answer. but yes, we missing each other. uuggghh.. there's a few messages, dan ini, bukti kekangenan saya pada dirinya!!

owalah nduk, opo toh.. rasa kok dibikin ribet..
dinikmati aja toh.. deeuuhhhhhhhhhhh.. *gubrakz*


ada yang melintas
entah di otak atau di hati
ketidakpedulian menopang bimbang
kepingan yang telah runtuh dan menjadi kepingan lagi
aku hanya ingin rasa itu
tapi di luar masih hujan
bahkan kabut sedang bermain di pucuk pinus
kelabu itu sempat aku genggam dan kukemasi

aku rasa memang belum waktunya..

potensi 'membenci'

apakah benci itu suatu hal yang mestinya tidak kita sukai? ato tidak disukai belum berarti benci? hm, ato itu merupakan tingkatan-tingkatan dari kadar kesukaan kita pada sesuatu? apakah mungkin benci hasil mutasi dari kecintaan yang berlebihan?? kalo memang memungkinkan demikian, berarti tidak menutup kemungkinan juga benci yang berlebihan serta merta akan bermuara kecintaan??

ada saat dimana saya merasa diganggu ataupun terganggu dengan hal-hal kecil yang biasanya tidak annoying sama sekali. menurut saya wajar toh, klo sampe ada hal-hal yang membuat kita merasa sedikit tidak nyaman dengan keadaan? tidak nyaman bukan berarti kita langsung begitu saja mengatakan benci kan? tapi, dari satu kejadian, saya bisa tau kalo saya bisa membenci, atau lebih tepatnya lagi, saya menyimpan potensi untuk membenci dalam diri saya. dari segala keterbatasan saya untuk memahami apa yang terjadi. dari segala keinginan saya untuk tetap ada, dan dari ketidakinginan saya untuk melisankan apa yang saya rasa tentang kebencian. kenapa tiba-tiba saya merasa sepertinya terlalu sering menabung rasa, atau mungkin saya jenis orang yang pada nukleus hati adalah seorang pendendam. saat saya sedikit terketuk kesadarannya klo sebenarnya saya menyimpan kebencian terhadap sesuatu yang saya cintai mati-matian??!! hey, suruh siapa mencintai sesuatu secara mati-matian? bukankah udah dilabeli, udah ada peringatan sebelumnya? sesuatu yang berlebihan kadang tidak baik untuk dibiarkan, kecuali memang untuk sesuatu yang seharusnya dirasakan secara berlebihan. siapa suruh bablas dalam memaknai sesuatu?

kenapa baru sekarang? apakah karena kita diwajibkan membuat kesalahan dahulu untuk setelah itu menemui kebenaran? apakah hanya itu satu-satunya cara untuk mengerti? benci, kerak hati yang berkembangbiak di otak dan meresap sampe setiap sum-sum tulang, yang kemudian mengalir di peredaran darah. benci, harus saya ucapkan, harus saya lafalkan, karena saat saya mengucapkannya, semoga itu akan berlalu bersama angin yang numpang lewat di dekat saya. sehingga benci bisa pergi menyentuh sisi hidup yang lain. sehingga benci tidak hanya bersisian dengan saya. sehingga benci tidak memperoleh kotak eksklusif di lidah saya. agar benci tidak membuat kastil nya sendiri dalam diri saya. agar benci tidak menggerogoti hati saya sampai habis. karena benci yang tak terucapkan hanya menjadi dendam..



saya,
yang mencoba untuk sedikit lebih jujur
terhadap diri saya sendiri..

19.5.06

just say you will..

when i think i have to get use of something
something with so many big-bigger-biggest NO
even for that i have to do some lies..
just let me do
: lie to you

when i think i have to get use of something
then you're asking me : 'is-this-i-want?'
so let me yelling straight in your ears
just let me do
: i even don't know what i want exactly

just let me do
just let it go
and keep it for another crosspath journey of us
all you have to do just say
: yes, i will


say you'll smile while you read this stupid rhyme...

ikudan kuis..

hyaah hyaaah.. sore sore lumayan awut-awut-an.. wut hepen atuh nenk? gimana ga mo awut-awut-an setelah ngantri sekian lama, pas dapat kompie malah listriknya tiwas. *gubrakz* mo melengkapi hari niyh ceritanya. untung aja tiwasnya ga lama. yo wiss.. blogwalking blogwalking, and nemu kuis 'aneh' di blognya sash. biar aneh getuh, ikudan ngisi juga. nah lhoo, sapa yang lebih 'aneh' klo getuh.. wekekekkekeke ;b
so here's the result..

Hasil Kuis Cinta

1. Orang yang penurut dan ramah.
2. Terus terang (alias blak-blakan), dia ngomong suka ama kamu secara langsung
3. Optimis.
4. Kejam, berdarah dingin, ironik.
5. Hubungan yang bikin kamu tenang, damai dan selalu jatuh cintrong ama si dia.
6. Kamu perduli terhadap lingkungan dan moral, nggak bakalan macem-macem setelah nikah.
7. Menurut kamu, pernikahan adalah sesuatu yang berharga. Sekali kamu married, kamu bakal menghargai ikatan itu dan pasanganmu.
8. Menurut kamu, cinta itu adalah komitmen berdua, antara kamu dan dia.



hwohhh.. cuitt cuiiiiiiiiit.. apa getuh yah.. kejam, berdarah dingin ironik, wekekkeke.. sounds so tragic. biar iseng plus 'aneh' yang penting ga salah-salah amad.. *wink*wink*

18.5.06

sebuah seni

apa itu seni? ga teu *doenk* hehehe.. aseli diriku ga tau arti harfiahnya, arti yang tertera di kamus-kamus yang naik cetak berkali-kali itu.. klo menurut yang saya pahami, seni itu sesuatu estetika tentang keindahan. terkadang abstrak, tersirat, implisit, eksplisit, vulgar, bebas (?) dan semuanya nyata dalam ketidaknyataannya *nah lho*. seni agak sulit untuk dipahami, dimengerti, dan dimaknai. ditambahi apresiasi yang berbeda dari tiap orang membuat makna dari seni menjadi beragam. apa seni berbatas? ga tau juga.. belakangan, seni harus sesuai etika. apakah pemikiran orang berbatas? hanya orang itu yang tau. seni, sebagai buah pemikiran orang bisa menjadi sangat terbatas, dan bisa menjadi sangat tidak terbatas. terserah sang seniman. nyatanya seni tetap sebuah relativitas, tapi harus diakui tidak se-relatif waktu.. karena seni tetap mengacu pada waktu. atau tidak?? dunno.. *kebanyakan ga tau niyh, hihiihih.. peaceeee* yang jelas, menurut saya, seni itu untuk dinikmati..

wokeh, so the question is.. *or might be are ;b*
klo anda ingin mengklasifikasikan sebuah peristiwa dalam kehidupan sehari-hari anda sebagai sebuah seni, kira-kira peristiwa apa yang akan anda pilih? 'sebuah-pertemuan' kah? 'sebuah-perpisahan' kah? 'sebuah-kelahiran'? 'sebuah-cinta'? 'sebuah-kematian'? atau kah 'sebuah-kehilangan'? ada pertemuan, ada perpisahan, kematian selalu menjadi bayang-bayang dari sebuah kelahiran.. sebuah cinta dalam hidup, dan sepotong cinta yang dipaketkan dalam kematian.. dan esensi dari semuanya tetap tentang 'sebuah-kehilangan' *menurut saya siyh*.. apa yang kita miliki, tidak paten milik kita, meskipun kita mengklaimnya demikian.. begitu aturan tertulisnya. dan kita tidak tau apa yang kita miliki, sampai sesuatu itu diambil dari kita. sampai kita mengalami sebuah peristiwa yang bernama kehilangan. begitu aturan tidak tertulisnya, yang diambil dari sebuah pengalaman *saya rasa kita semua pernah mengalaminya toh?*. meskipun demikian, kehilangan tetap suatu probabilitas yang relatif *istilah yang rusuh niyh* hmm, maksudnya kehilangan tidak pernah memihak. tidak memandang 'good-people' dengan segala 'good-thing' nya.. terjadi pada setiap orang, kapan saja, dimana saja. dan meninggalkan kebingungan untuk dihadapi. dari yang biasanya ada, menjadi tidak ada. dari yang biasanya begini, menjadi tidak begini. dari yang begitu, menjadi tidak begitu. dari yang biasanya berisi, menjadi kosong : kehilangan. memaknai kehilangan sebagai suatu pelajaran, itu yang kita lakukan. kehilangan adalah sebuah pelajaran, mendengar 'pelajaran' maka apa yang terpikirkan? sebuah kesulitan dan kesukaran. benarkah? misalnya, pelajaran fisika, apa yang terlintas dipikiran kita saat mendengar dua kata ajaib itu.. sulit, sukar, tidak mudah dipahami. yang sulit kata 'fisika' nya ato kata 'pelajaran' nya? kedua kata itu saling bersinergi dalam kesulitan dan kesukaran sepertinya *but i prefer physics than mathemathics instead :b* mendengar kata pelajaran saja, yang terlintas di pikiran saya adalah sebuah rutinitas membaca, menulis, mendengarkan, memahami, mengerti, dan seterusnya dan seterusnya dan seterusnya.. apalagi setelah ditambah dengan fisika, maka lengkaplah, kebosanan akut dan kebingungan yang sempurna *tuink* jadi, pelajaran dalam hidup, pelajaran kehilangan. mm, bagaimana klo untuk memudahkan dan sedikit meringankannya, kita menyebutnya sebagai sebuah seni? sesuatu yang sama sulitnya dengan pelajaran, tapi bukan untuk diratapi kesulitan dan kesukarannya, melainkan untuk dinikmati dan dihargai. seni kehilangan.

sebuah seni*)

seni kehilangan tidaklah sukar dikuasai
begitu banyak hal seakan begitu gigih
menghilangkan diri sebagai kehilangan
mereka tak lagi menjadi malapetaka

kehilangan sesuatu setiap hari
terimalah kebingungan yang timbul karena kunci pintu yang hilang
waktu yang sia-sia terlewatkan
seni kehilangan tidaklah sukar dikuasai

lalu berlatihlah kehilangan lebih banyak lagi, lebih cepat lagi
tempat-tempat, nama-nama, serta tujuan
yang seharusnya kau kunjungi
semua ini tak akan menjadi malapetaka

aku kehilangan jam tangan ibuku
dan lihatlah! tiga rumah terakhir atau kedua dari yang terakhir
yang kucintai, melayang pergi
seni kehilangan tidaklah sukar dikuasai

aku kehilangan dua kota, yang indah-indah
dan yang lebih luas lagi, kehilangan sejumlah negeri yang kumiliki
dua sungai, sebuah benua
aku merindukan mereka, tapi itu bukan malapetaka

bahkan kehilangan dirimu
(suaramu yang penuh tawa, isyarat tubuhmu yang kupuja)
aku takkan berdusta
jelas sudah, seni kehilangan tidaklah terlalu sukar dikuasai
walau tampaknya (tulislah!) mirip malapetaka


*)by Elizabeth Bishop


selamat mencoba mengerti, memahami, menghargai dan yang paling penting menikmati!!



dari saya, yang baik-baik saja setelah kehilangan
dan juga selalu takut untuk kehilangan *gubrakz*

setidaknya..

aku bangkit dan terus melangkah pergi
sesekali menoleh, aku masih melihat dia
bertanya-tanya arti aksara dalam setiap beda lariknya
sebanyak itukah kelabu menantiku untuk kuwarnai menjadi biru?

aku bangkit dan terus melangkah pergi
sesekali menoleh, aku masih melihat dia
tertinggal dan hanya untuk dikenang
bukan untuk dikecapi lagi segala rasanya

aku bangkit dan terus melangkah pergi
kali ini aku menoleh, dia hilang ditelan kelam
setidaknya pilihan itu ada
warna-warni atau sekedar hitam putih

kelak suatu saat, entah kapan entah di mana
pilihan itu untuk membuat kita tersenyum..

i'm alive | arrrgggghhhh!!

wohhhhhhhhhhhhh!!
it's been so long and too long..
menelantarkan rumah tercinta ini tanpa dijengukjenguk. gara gara keasikan ngeblog di intranet, yang diinternet terlantar-tar-tar-tar dengan sukses. haw ar yu world? huhuhuhu.. aseli lagi bete banged-nged-ngedddd-ngeeeeeeeeeed!! monyeet dah. damn!

life oh life and just live this life.. bored bored, boring boring boring. such a jerk damn thing.

"ga boleh cuti klo mo ke sana"
"lha? kok ga boleh?"
"ngapain disana, paling ketemu ini, ketemu itu.."
"klo iya masa ga boleh?"
"papa ga percaya kamu lagi"

wakzzz!! apa coba yah.. pake bilang-bilang ga percaya. klo ga izinin yo wis, ga usah dibilang ga percaya segala. hiyaaaaaaaaah. lagian letak kesalahannya dimana siyh sampe ga boleh cuti ke sana ituh. emang diriku ngerampok untuk biaya cuti? buzet. ato mungkin diriku dikhawatirkan menjadi pengedar ganja getuh? or might be they think i'll gonna hit myself to the train, try to kill somebody, or the worst try to kill myself??? wut a hell!!

"kamu kan anak cewek, wajarlah klo papa mu khawatir"
"eh?"
"iyah, pergi ke tempat jauh, sendiri. lebih baek lagi mungkin klo ada temen"
"yeah rite. thanks for reminds me that i'm a woman. ga boleh begini. ga boleh begitu. berbahaya.. bla. bla. bla. blahhh!!!"
"ya aloh, lebih ble'e lagi dah"
"...."
"abis eva kan emang ga jelas mo kesini ngapain, dengan siapa, mo bikin apa. masa cuman mo liburan doank"
"yakz!! arrrrrrrrrgghhhh!!"

hm, temperamen deh klo urusan yang gini-gini..
yeah, i'm still lil daughter kek nya. urusan percaya-percaya masih ada di ujung yang ga berakhir itu. dua puluh dua taon, ga cukup dipercaya untuk membuat keputusan sendiri?? shit banged!!! remote nya masih di tangan ortu. yeahhhh.. ditambah lagi ada yang ikudan ngomong diriku ga jelas ngapain ke sana. wut a!!! oeyyyyyyyyyyyyhhh. am i need to yelling straight into your ears?? wataaaaaaaaawww.. ugghhhhh!! ga jelas dari sisi papa siyh boleh. tapi klo dirimu ikud-ikud-an ngomong ga jelas. hwah. why that's not making me feels better yah?? rasa-rasanya pengen nonjok. huhuhu. esmosian deyh. sampe ada yang nyerempet nyerempet ikud kena semprot juga. sabarr sabarrr. tunjukin dunk klo diriku dah pantas wat dikasiyh tanggung jawab n kepercayaan wat melakukan sesuatu. ya aloh.. buzet.. but i'm really really angry eniwei..

wat mbak ash! matur nuwun sanget atas tawaran bantuannya.. diriku menantikan emailnya yah.. mmwaaaacchh mmmmmmmmwaaaaaaaacchh.. maapin emailnya rada meledak-ledak getuh.. hihihihihi.. harap maklum yowhh..

have a nice thursday evrybody!!
 

loveblue © 2008. Chaotic Soul :: Converted by Randomness