31.1.07

tak terasa

akhirnya udah tanggal tiga puluh satu. udah akhir bulan. dan besok otomatis menjadi awal bulan. bulan pertama di awal tahun udah bentar lagi berakhir. masuk bulan ke dua. dan akan seterusnya berganti. saya ini seperti kuli negara beneran aja. awal bulan berjaya. akhir bulan tertatih-tatih *sigh* tinggal besar pasak daripada tiangnya saja yang belum *doenk* ya sudahlah. yang penting besok udah tanggal satu lagi. hehe. teteuup donk ah :b

selamat menjelang februari!

tanya saya

kadang-kadang, saya heran kenapa saya begitu mudah memaafkan. entah bagaimana, saya menganggapnya anugerah, pun tak jarang kebodohan.

kadang-kadang, saya bingung kenapa begitu mudah menerima. selalu saya mengira saya orang yang bisa bersyukur, tak menutup kemungkinan have no desire at all.

kadang-kadang, kesulitan menyampaikan maksud pun tak luput dari pemikiran saya. saya gagu? ato sangat menerima pernyataan 'oleh karena itu manusia memiliki dua telinga dan satu mulut'?

kadang-kadang, senyum yang terurai, terasa pias di hati. saya hipokrit? ataukah murah senyum?

kadang-kadang, saya tak ingin disini. berlalu. pergi. hilang. adanya, saya tetap tinggal. saya penakut? ataukah sadar diri?

kadang-kadang, tawa dan tangis bersama merebut tempat di wajah. saya mulai gila? ataukah bisa memaknai ironi?

kadang-kadang, kemampuan saya mempercayai sesuatu sering menimbulkan tanda tanya. saya naif? ataukah memang seutuhnya memahami?

dari semua itu, saya sulit menarik batas tegas antara kerelaan dan keikhlasan. tetapkah itu sebuah pilihan absolut antara keharusan dan ketidakharusan?

karena saya sama sekali tidak bisa merasa bisa ataupun tidak bisa..........

30.1.07

seperti biasa

setiap kali ada kesempatan nge-net, yang saya lakukan adalah ini. hehe. sesuai permintaan pak mata :D padahal tadi sebenarnya rencana ngelembur wat nyiapin bahan-bahan pemeriksaan. tapi apa daya listriknya tiwas lagi. tiap hari disini mati listrik. satu jam? kurang. dua jam? tambah lagi. jam-jam-an pokoknya. setengah hari. nah, itu baru cukup. cukup lho, bisa lebih soalnya. segitu susah listriknya di tempat ini. serasa di hutan. lumayan menghambat apa saja yang bisa dihambat. ya sudahlah. kebijakan pemerintah daerah kali. padahal akhir tahun kemarin, saya berharap tahun ini gak ada lagi pemadaman massal selama jam-jam-an ini. hm, harapan tinggallah harapan pokoknya. back to the topic, lantaran mati listrik, maka jadilah saya tak ngelembur. dan memilih menyasarkan diri di warnet sampe jam segini ^_^ judulnya teteup ngelembur. ngelembur di warnet tapi :D

hm, ganti leiot. huhuhu. padahal kemaren udah niatan bertahan [maksudnya ga akan ganti-ganti lagi] dengan leiot yang lama. ternyata godaan wat mengganti lebih gede. sebenarnya leiot ini sama persis dengan tampilan blog intranet saya. hehehe. pengen aja memiripkannya. yang foto-foto di atas ntuhw, sebenarnya [lagi] terinspirasi dari blog nya mbak ini yang pada suatu saat pernah menampilkan foto-fotonya seperti itu. maaf yah mbak saya menconteknya tanpa minta izin lebih dahulu *tuink* dan teteup dengan source skin favorit saya. arigato gozaimasu atas free blogskins nya. saya blom bisa membuat sendiri soalnya, kemampuannya hanya sebatas mengedit. pake notepad pula *doenk* yah demikianlah cerita leiot saya kali ini. yang kata kamu terlihat seperti lautan huruf dan acakadul. hehehehe :b pengennya sih saya bisa memenggal postingan, tapi blom tau caranya. ada yang sudi membantu? *wink* oh iyah, mumpung ingad. saya juga sering punya masalah setiap kali mengganti leiot. setiap leiot baru, postingan sebelum ganti leiot, klo mo dibaca tampilannya selalu kembali menjadi leiot yang lama. ada yang bisa bantu supaya ga terjadi perubahan seperti itu sehingga yang keliatan adalah tampilan blog saat ini? saya sangat bingung soalnya. mohon pencerahan.

selanjutnya, teman tercinta saya yang satu ini, tepar. memilih ngontrak kamar di rumah sakit sejak sabtu kemaren. positif kena hepatitis A. lagi musim keknya sakit ini. jadi bwat yang merindukan postingannya mohon bantuan doa supaya lekas sembuh hingga dia bisa posting-posting jayuz lagi di blog nya *wink* dan tentu saja akan mengobati kerinduan semuanya toh? hehehehe.. tapi katanya dia pengen membuat "A Hospital Diary" sebagai penghargaan atas pengalaman pertamanya menikmati kehidupan pe-rumah-sakit-an. masih sempat-sempatnya ber-ide demikian. hohoho. lalu.. teman tercinta saya ini [juga], akhirnya menggenapi usianya di angka dua puluh dua pada hari ini. haha. selamat ber-ulang-hari-ulang-tahun-mu teman! panjang umur, sukses, dan menikah (?) hehe. akur dah dengan yang sudah kamu mantapkan hatimu itu. aminnn. wish all your wishes wished. amin. mwahmwah. peluk cium nan hangat dari sini, yang tumben-tumbennya lagi dingin ^_^


hmm.. sepertinya sudah cukup panjang. sudah cukup lama. dan sudah cukup malam. mengingat saya masih ada agenda lain. maka daripada itu, saya mesti pulang dahulu.

met ber-hari selasa malam semuanya!

adieu!

kehilangan

karena aku, sangat tidak suka dengan yang namanya kehilangan, dan sebagai balasan terbesarnya, dia selalu mengikutiku. persis seperti sebuah bayangan. selayaknya sebuah bayangan, maka tak akan pernah lepas dari tubuh. hubungan kami sangat mesra. bahkan terlalu mesra, untuk sebuah ukuran ke-tidak-suka-an.

malam itu saat sepi meneriakkan teriakannya paling lantang. saat gemintang semakin banyak sampai menjadi selalu tak terhitung. saat dingin, bukanlah masalah dibawah kelambu langit. dia menghampiriku, mengajakku bicara..

“aku akan pergi..”
“tumben kamu ingin pergi”
“jangan sinis begitu”
“yeah rite. so where will you go?”
“jauh, kamu tak akan melihatku lagi”
“sejauh itu kah?”
“yap. sejauh itu. bahkan semua orang tak akan bertemu dengan ku lagi”
“jadi..?”
“iyah, jadi tak akan ada lagi airmata. karena kehilangan itu telah menghilang”
“bagaimana bisa?”
“bisa saja. buktinya aku akan pergi besok”
“kamu tidak mungkin bisa”
“haha, apakah kamu takut kehilangan aku? sebuah ‘kehilangan’?”
“bukan begitu. nanti semuanya akan selalu tertawa”
“terus?”
“tidak ada lagi kesedihan”
“lalu?”
“dunia akan selalu tertawa”
“apa salahnya dengan itu? bukankah itu yang selalu kalian inginkan?”
“kamu tak mengerti”
“untuk apa aku mengerti, kalo hampir semua manusia di jagad ini menganggap aku musuh bebuyutan. siapa yang peduli dengan aku?”
“kamu marah?”
“jelas saja aku marah. kalian gila karena aku. kalian selalu menganggap aku momok. bahkan tak ada tempat untuk aku. tapi aku tahu aku selalu mempunyai tempat. dan kesempatan. yang tak pernah kalian miliki”
“kamu sakit!!”
“aku akan pergi bersama waktu”
“….”
“besok waktu akan mengambilku, dan menyimpanku selama-lamanya..”
“waktu tidak sejahat itu”
“look who’s talking now..”
“…”
“nikmati semua yang kamu miliki sekarang. tanpa rasa khawatir untuk disertakan. karena tak akan ada lagi yang hilang”
“jangan..”
“aku pergi..”


tak terasa, pagi telah menjemput. kehilangan pun tidak lagi bersamaku. aku mulai menangis. aku kehilangan ‘kehilangan’ itu. dia tidak pernah mengetahui.. begitu dia pergi, aku hanya bisa meratapi, karena telah kehilangan dirinya yang selalu ada dari setiap kehilangan yang terjadi.. kenapa dia meminta waktu membawanya? kenapa dia sebodoh itu..? yang ada tetap sebuah kehilangan. kehilangan yang mengabadi. bukannya tawa yang seperti dia kira..

memilih

kita itu selalu dikasih dua pilihan
yeps correct, dan salah satunya pasti adalah lari, pergi, meninggalkan. remember? take it or leave it.
hmm, tapi herannya sudah dikasih dua pilihan yang gituh, masih saja menawarkan alternatif lain. such as 'bagaimana klo bla bla bla...'
padahal?
secara logika, milih di antara dua aja udah sulit. ini malahan dibuat tiga pilihan bahkan lebih
the point is?
kita kok suka banged menjebak diri dan mempersulit diri sendiri dengan pilihan-pilihan itu yah?
udah jadi bakat alam kali yah. sadomasokis.
haha, ok then, take it as a 'gift'
'gift' dari hongkong!


ketika keharusan dan keinginan bersisian jalan di tikungan benak
saya sering sulit membedakan
mimpi itu reduksi hati ataukah permainan imaji pikiran?

rahasia

yang akan kukatakan ini tidak mudah dimengerti, mustahil dipahami, tetapi kalau kau bersedia mendengarkan ceritaku, kalau kau mau menaruh keyakinan padaku, barangkali akhirnya kau akan percaya. dan itu sangat penting, karena tanpa kau sadari, kau satu-satunya orang di dunia dengan siapa aku dapat berbagi rahasia ini.

~ If Only It Were True ~




tapi saya akan tetap menyimpan satu jawaban untuk ditanyakan. dan juga satu tanya untuk dijawab. suatu saat nanti. di ujung sana. sekarang, jalan saja. tak usah takut. karena memang tidak semua jalan bisa didapati ujungnya dari awal. kadang yang perlu dilakukan hanya berjalan, berjalan dan berjalan. dan tentu saja sesekali menoleh ke belakang untuk memahami lintasannya. klopun lintasannya menyebabkan perubahan haluan, saya harap konsistensi, kompromi dan komitmen bisa membantu menuju ujung jalan yang telah menanti dengan satu tanya dan satu jawab.

OUCH!!

sayangnya, beberapa waktu belakangan ini, saya seperti sedang 'menjilat ludah sendiri' ketika rasa dan benak saya, seperti terlalu lelah untuk berkompromi dengan keadaan. feels terrible. padahal inti hati hanyalah tentang rindu kamu. so stupid, eh? untunglah komitmen dan konsistensi tak turut merenta. ditemani kesadaran yang membangunkan kelam. yang kini saya takutkan hanyalah rasa kamu. apakah tetap sama?

OUCH!!

asosial

klo aku kerja di kantor kamu pasti langsung melabeli kamu sebagai orang yang 'asosial'

aih aih. itu perkataan kakak saya beberapa waktu yang lalu. setelah untuk kesekian kalinya saya tak menghadiri undangan pernikahan salah seorang yang bekerja di kpp dan malah ngendon di warnet. hm, wut a line! a-s-o-s-i-a-l. ouch! wut a word. tak sebegitunya lah awak ini *wink* coba saya urut-urutkan dahulu. sejak penempatan di sini, yang udah hampir memasuki dua tahun, ada berapa undangan yang tidak saya hadiri. baik undangan nikahan, ataupun undangan-undangan lainnya. pokoknya perihalnya UNDANGAN.

undangan pertama, nikahan orang kpp. tapi acaranya di malang. ya jelaslah tidak bisa dihadiri. klo akomodasi ditanggung penyelenggara, yah dengan senang hati saya datang :D
undangan kedua, acara buka puasa bersama di rumah dinas kakanwil. tak saya hadiri.
undangan ketiga, nikahan orang kpp [juga] lagi. acaranya di sini. hm, saya tak datang *tuink*
undangan keempat, acara perpisahan kepala kantor saya yang kena mutasi. saya tak ada. lagi cuti. jadi, saya pun tak datang.
undangan kelima, beberapa kali kegiatan buka puasa bersama. nope. i didn't come also -halah-
undangan keenam, acara perpisahan kepala kantor pbb yang diadain bareng ama halal bi halal. lagi-lagi saya tak menghadirinya [juga].
undangan ketujuh, acara perpisahan fungsional. hmmm... saya tak datang, lantaran siangnya saya mudik dan acaranya diadakan malam hari.
undangan kedelapan, nikahan orang kpp [juga] lagi [lagi]. acaranya di manado. saya tak turut menghadiri.
undangan kesembilan, perpisahan dengan kakanwil setelah kanwilnya dilikuidasi. saya sedang pulang, jadi tak tau klo ada acara perpisahan gini. ya otomatis, SAYA TAK MENGHADIRINYA [juga] lagi.
undangan kesepuluh, yah beberapa waktu yang lalu itu. dan saya pun tak turut menghadiri.

sekitar begitulah undangan dalam rentang waktu hampir dua tahun ini, dan ternyata, memang tak ada satupun yang saya hadiri *doenk* sejarah silaturahmi yang sangat bagus untuk diingat. OUCH!

kenapa? hm, kenapa yah? ga tau. saya sendiri aja kaget setelah liad list ini. o saya tau, ga ada yang ingedin siyh klo ada acara -halah, excuse yang berbudi luhur- hmm.. abis ga ada temennya sih klo diacara gituh. temen-temen yang penempatan di sini cowo semua. klo di acara gitu paling suka ngumpul sendiri. masa saya nya nemplok di situ sendirian sebagai wanita *sigh*. gabung dengan geng ibu-ibu saya agak ogah. jadi ga enak ama orang-orang lainnya dunk. lagian ribet ama pakaiannya. seringan tidak nyamannya. saya sangat tidak kreatif dalam memadupadankan pakaian. lagian saya pemalu dan susah ngomongnya, berada di tempat yang terlalu rame bikin saya gagap bicara *doeenk* -hm, agak masuk akal lah self esteem yang ini biarpun sedikit makza *wink*-

tapi dulu saya gak gitu-gitu amad kok. hehe. maksudnya, pas smu, klo ada undangan ulang taon temen, sebisa mungkin saya hadiri. karena teman-teman sekelas pasti pada janjian wat datang. turut memeriahkan. tapi memang sih klo ada undangan nikahan di rumah, klo diajak nemenin mama, saya nya pasti selalu mengajukan usul, supaya kakak saja yang pergi -see? semakin banyak alasan yang diajukan, malah semakin keliatan kecenderungan saya sebagai orang yang asosial. ugh. hate to write that word-

err.. gini aja deuh. waktu pertama kali mengetahui saya penempatan disini. dalam pikiran saya, tak ada undangan-undangan beginian *tuink* just work. ternyata format pikiran itu sudah saya patenkan untuk saya turuti. maka jadilah kejadian yang seperti ini. dan jujur saja, saya lebih mudah berinteraksi dalam lingkungan yang informal daripada yang formal. klopun saya akan berkompromi dengan format yang sudah saya patenkan itu, saya teteup memerlukan orang lain wat membantu saya *wink* tidak bisa jalan sendiri. hoho.. sulit sekali saya ini. apalagi dengan kecenderungan memilih invisible daripada visible. ya ampuunn....

hm, jadi muncul pertanyaan, tolak ukur sosialize itu kek gimana toh supaya tidak dikatakan asosial?

tapi.. kata beberapa orang, lebih baik asosial daripada asusila.. see? i'm not that bad! masih ada komparasi lebih baik, hehehehehe *wink*wink* ^_^

sekalian dikasih lagu ini pula...

I want to be the minority
I don’t need your authority
Down with the moral majority
‘Cause I want to be the minority

I pledge allegiance to the underworld
One nation under dog
There of which I stand alone
A face in the crowd
Unsung, against the mold
Without a doubt
Singled out
The only way I know

Stepped out of the line
Like a sheep runs from the herd
Marching out of time
To my own beat now
The only way I know

One light, one mind
Flashing in the dark
Blinded by the silence of a thousand broken hearts
“For crying out loud” she screamed unto me
A free for all
F*** ‘em all
You are your own sight

~ Greenday - Minority ~

18.1.07

rapelan

akhirnya!
*ahhww*
kerjaan pertama saya dengan blog ini di awal taon adalah melakukan rapelan postingan. hehehe. ternyata saya keasikan mosting di blog intranet doank. yang notabene tak terpublish ke internet. jadilah saya turut memindahkan tulisan-tulisan itu ke blog saya yang di internet ini.

apa kabar saya?

hm, seperti yang sudah saya postingkan di postingan-postingan sebelumnya. saya mengalami peristiwa. saya sejenak mempertaruhkan rasa. melakukan pengklaiman sekali [lagi] bahwasanya saya orang yang susah sekali bicara secara langsung. melakukan beberapa protes kecil tentang masa lalu. terjebak di angkot. dan akhirnya hampir saja menenggelamkan diri dengan pikiran yang aneh tapi nyata yang jelas jelas melintas di benak saya.

o iyah, saya punya hobby baru. sejak mendaftarkan diri di salah satu tempat rental vcd yang membercard nya berlaku di semua outlet di seluruh indonesia, setiap harinya saya menjadi penikmat drama akut. selalu ada saja satu film yang ditonton. dan pada umumnya film lawas. jadul. hehe. saya sedang 'mencoba-menangkap-waktu-yang-lalu' dengan menonton film-film itu. menontonnya dimana lagi, klo gak di rumah, yah di kantor *wink*wink* katakan lah saya sedang melakukan korupsi kecil-kecilan dengan memanfaatkan fasilitas kantor seperti itu *sigh* tapi saya tidak serta merta meninggalkan pekerjaan saya dunk *excuse :D* lagian, saya menontonnya saat jam istirahat, dan juga, kekacauan posisi di tempat ini, entah kenapa turut mengimbasi kantor saya, sehingga menyebabkan banyak pegawai yang ogah-ogahan menampakkan dirinya di kantor. entahlah. yang penting saya teteup bisa menyalurkan hobby nonton saya ini lah ;)

jadi, demikianlah kabar saya. sangat gado-gado. mudah-mudahan bittersweet simphony ini tak membuat saya menyerah wew, kata itu terlalu negatif untuk dikatakan di awal tahun ini. hmm, semoga bisa membuat saya lebih bersemangad menjalani tahun ini ^_^ seperti yang sudah saya katakan, menempatkan optimisme di tempat yang benar-benar selayaknya ;)


PS : gita, maaf. kemaren hari yang kacau. saya kalut. haha. bisa kamu baca jelas lewat pesan-pesan itu kan? *wink* tidak menerima nasehat apapun dan masukan apapun. jarang-jarang toh saya gini :) now? better lah pokoknya.. tengkyu for listening me!

ah iyah, postingan ini juga untuk menjawab tanya nya pak mata yang diajukan di shoutbox saya. hehe. moga memuaskan deuh pak. -!doh, berasa artis banged dah, haha :b-

bad wishes

seberapa sering kita mengharapkan hal buruk terjadi pada kita, dengan harapan di belakang hal buruk tersebut tersimpan hal-hal yang baik ato bahkan lebih baik?


yep. keinginan seperti itu sering tanpa sadar lewat melintas di benak kan? sepertinya selalu memilih jalur yang paling aman di bawah sadar, untuk kemudian muncul ke permukaan selayaknya kejutan. hmm, saya? taon-taon kemaren lumayan sering. sampe tidak sempat menyisipkan praduga klo di awal taon ini ternyata kebiasaan itu masih berlanjut. padahal saya berharap kebiasaan saya menginginkan hal buruk terjadi pada saya itu sudah hilang. apa pasal? taon ini saya rasa dan pikir sudah membumbungkan optimisme ke tempat yang lebih layak daripada yang kemaren-kemaren. tapi apa daya klo yang terpikirkan hanya penyesalan dan telah melakukan kesalahan. tentu saja saya jadi mengharapkan yang tidak-tidak terjadi pada saya. dengan harapan lainnya lagi, saya bisa menikmati hal-hal yang baik sesudahnya.

sakit. masuk ruangan inkubasi. pas sadar lagi sudah di rumah dengan kehangatan kedua orang tua dan saudara-saudara saya.
mati. kemudian terlahir kembali. tetap pada keluarga yang sama dan kasih sayang yang sama. tapi tentu saja kesalahan-kesalahan yang beda.


iyah, kejadian sesudah sakit dan mati itu. yang ada di pikiran saya itu, betul sungguh merupakan hal-hal yang sangat baik. anugerah. heheheheh.. hmm, really-really bad wishes ever. sounds terrible. yadda yadda bla bla bla...... *tuink* tapiiii.. hm, there is a big T A P I di sini. saya tidak se-sadomasokis itu, tidak se-nekat itu, tidak se-spontan itu, tidak se-desperate itu, dan yang lebih penting lagi, saya tidak memiliki KEBERANIAN sebesar dan sebanyak itu. haha. semuanya hanya menjadi rollercoaster di pikiran saya. up and down. round round and round. apa iyah saya memiliki kesadaran diri lebih besar daripada keberanian? entahlah. apa itu menjadi hal yang baik ato yang buruk? entahlah. entahlah. entahlah. paling mentok migrain. huhu...

itu cerita kemarin sore. sudah hilang terhapus mimpi semalam. skarang? rekening baru sudah mengalir. saatnya menghargai lagi dan menempatkan optimisme ke tempat yang lebih layak lagi.

everyday is a brand new day, eventhough with the same old feeling for the good thing, isn't it? heheh. betapa pemilah-milahnya saya ini. maunya yang baik mulu'.... *wink*wink* ^_^

good day!

kepentingan

scene satu : angkot. malam. tiga penumpang.

turunnya dimana mbak?
di jalan ini
klo mbak yang ini?
di jalan anu
ooo. pak sopir, anterin saya dulu yah? anak saya udah merengek-rengek niyh.

kata ibu paruh baya, dengan anak di gendongan yang pada kenyataannya memang merengek-rengek banged. diikuti dengan tatapan jutek dari mbak yang satunya lagi. dan langsung nyolot

lho? ga bisa donk. saya kan juga ada kepentingan yang mendesak bu.
lagian saya kan yang naek duluan. dan ibu belakangan.


si ibu paruh baya hanya bisa diam. dan sepertinya pasrah aja ama pak sopir. siapa yang mo duluan di antar. saya? anteng-anteng aja. berhubung saya tak punya kepentingan mendesak. kecuali klo mandi dan istirahat di rumah dengan nonton vcd yang baru saja saya sewa bisa dikategorikan sebagai kepentingan mendesak *wink* walaupun klo mo diurut-urutkan sapa yang naik duluan, maka saya akan keluar sebagai pemenangnya. dan mbak yang nyolot, plis get out from my way. hehe. lagian, saya terlalu migrain wat ikutan nimbrung di kegiatan itu. hanya mampu nyumbang senyum.

tiba tiba.. lho? ini kan udah di daerah tempat tinggal saya. ternyata pak sopirnya malah mengantarkan saya duluan ke tujuan *tuink* sebenarnya rada ga enak juga dengan dua penumpang lainnya. yang nyata-nyata benar-benar kelihatan sangat terburu-buru dan harus sampe di tujuan tepat pada saatnya. bahkan sempat adu mulut. tapi gak mungkin kan saya minta pak sopirnya untuk mutar balik ke tujuan dua penumpang lainnya dan mengabaikan saya? bisa-bisa saya yang diturunkan di tengah jalan sama pak sopirnya.

sempat mikir juga, klo memang punya kepentingan mendesak, kenapa gak menggunakan jasa angkutan berpenumpang satu orang, taksi dan ojek misalnya. supaya nyata-nyata penjual jasa tersebut hanya memiliki fokus ke penumpang itu saja. tak perlu sampai ribut. klo memang hanya bisa naek angkot, harap mentolerir dan menghargai penumpang yang membawa segala kepentingan mendesaknya toh?

scene dua : angkot. pagi. tiga penumpang

dua orang ibu yang mo ke pasar. dan saya yang mo ke kantor. memang, jalan ke kantor saya, searah dengan jalan yang mo ke pasar tradisional di sini. pagi ini, saya kesiangan. tadi malam, tidur stengah lima. kakak saya sakit. dan membutuhkan treatment khusus. pas bangun tadi, langsung masak bubur, nyediain semua yang dirinya perlukan. trus saya tinggal ke kantor.

kuliah di kampus ini mbak? mo ke kampus kan?
nda bu, mo ke kantor.
oo, kantor mana?
di kantor anu.
jam segini baru mo ke kantor?
hehehehhehe..

iyah. saya tau dan sadar, tadi itu bukan jam kantor yang pas. tapi, apa manfaatnya saya mengatakan kepentingan mendesak saya beserta excuse nya pagi tadi di rumah sehingga saya baru jam segitu berangkat ke kantor? hanya untuk sedikit membalikkan citra pegawai negeri yang memang selalu dipandang miring oleh sebagian banyak orang? apa saya mesti menanyakan balik, 'jam segini kok baru ke pasar bu?' supaya impas kan?

ah, saya tau kota ini tidak cukup ramah klo dimasukkan ke parameter ramah menurut saya. tapi tak perlu diingatkan secara berulang-ulang kan? ouch! saya mulai mengeluh. hal yang tak baik untuk diteruskan di awal tahun ini.

yang terlupakan

diberkati yang terlupakan
karena mereka dapat yang lebih baik
bahkan dari kesalahan mereka
~ nietzsche ~


kemarin siang
+ keknya udah psst psst psst yah?
- bukan kek nya. tapi emang udah kalee. masa kamu lupa siyh?
+ iyah beneran lupa, ingednya antara empat ato empat belas
- taon lalu kan bla bla bla bla
+ o iyah
- makanya saya nya ga yakin, klo kamu udah lupa
+ hmm..
- mengingat, menimbang dan memutuskan.. maka yadda yadda yadda
+ tapi beneran lupa kok. tapi bener kan antara empat sampe empat belas ada itu
- mekzoooo, huuuu...

tadi malam
- katanya anu, itu mo bla bla bla yadda yadda
+ oo.. bagus deh

hm, rasanya belum benar benar terlupakan. rasanya saya mendengar yang tidak terucapkan. yang tidak tersampaikan dan hanya tersangkut di situ. di sudut itu. tidak. saya tidak meminta melupakan. saya tau bagaimana sikap tentang perihal itu. karena saya pun begitu. tapi saya mengharap reaksi yang lebih. salah yah? ahw, watchout with what you put your hope on, girl! saya bukan melebar-lebarkan ekspektasi dan merumuskan prasangka. klo memang itu merupakan hasil benak saya saja, maka sepertinya saya sedang ingin berkubangan dengan perasaan saya saja.

iyah. itu saja.
kita tidak sedang menghapus ingatan kan?
apalagi amnesia.

sebuah tempat

+ wah, kamu menulis tentang itu ^_^
- wah, kamu udah membacanya *wink* iyah. saya hanya menuliskannya di tempat yang lebih lapang. klo di sms kepanjangan soalnya ;)


that's it. ketika saya memikirkan beberapa hal, tetapi peralatan yang ada tidak bisa mengakomodir apa yang ingin saya sampaikan, maka saya akan menuliskannya. entah itu menjadi lebih panjang. bertele-tele. dan tidak simpel lagi. sehingga pada akhirnya terjadi konversasi panjang di malam hari melalui alat yang sama, yaitu alat yang sama yang menurut saya tidak bisa mengakomodir apa yang ingin saya utarakan *tuink* dan pada akhirnya lagi, saya harus mengatakannya lagi, dengan memilah-milah kata yang lebih mudah dipahami. untuk menyampaikan maksud dan tujuan saya. untuk menyampaikan apa yang saya inginkan sebenarnya. hm, saya sangat suka bermetafora. berpersonifikasi. dan ber-ber lainnya. yang tanpa saya sadari ternyata itu membuat orang lain terjebak dalam kesulitan kecil untuk memahami apa sebenarnya yang ada di pikiran saya. begitukah? wah, klo begitu saya adalah orang yang senang sekali menyulitkan diri sendiri. menjebak diri sendiri. dan kemudian berujung pada ketidakpahaman akan diri sendiri juga, ketika saya merasa terlalu lelah untuk menjelaskan *awww* iyah, saya termasuk tipe orang yang bisa menulis banyak, tapi sangat gagap klo harus berbicara. sulit! percayalah. sepertinya suara dan waktu pun kadang tak bisa menjadi akomodasi yang tepat dalam penyampaian maksud, karena kelapangannya masih saja membawa ketidakcukupan. maka saya kembali berharap, agar tempat ini dan ini [intranet users only] bisa menjadi sebuah tempat yang selalu lapang. dan tidak menutup kemungkinan untuk bisa dikompilasikan yang kemudian bisa menghasilkan simpul-simpul terang yang tidak terlalu sulit untuk dibuka ikatannya..

hmmm, mudah-mudahan ini bukan sesuatu yang terlalu sulit untuk kamu ^_^

bertaruh

kamu gpp kan?
aku khawatir soal kamu
kamu gak cemburu?


hmm... *wink*wink* entah kenapa, saya merasa saya harus merobohkan ego saya untuk sesuatu yang bernama cemburu. karena, rasa-rasanya mencemburui sesuatu dari masa lalu ini, telah menjadi karat hati yang mestinya bisa saya sepuh untuk membuat saya berpikiran sedikit lebih positif lagi. sehingga saya tak perlu menyeret langkah untuk maju. ataupun terlalu cepat mengayuh langkah sehingga meninggalkan kamu jauh di belakang.

kebenaran itu seperti terang,
menelanjangi setiap sudut kegelapan,
membuka cadar kebohongan,
dan menertawakan setiap wajah kemunafikan
~ soulmate.com ~


hmm, dishonesty bring no comfort for me. uncomfort me. honesty, brought me verything. it always do.

it is make me lil bit jealous. but it will be all rite.



apakah mungkin saya sedang bertaruh dengan rasa, keyakinan dan percaya?

peristiwa

dalam sekali waktu saya sering mendengar pendapat-pendapat yang berkaitan dengan sense of balance. seperti ada yang mengatakan saat kita melakukan sesuatu, maka kita akan mendapatkan kembali sesuatu itu, kembali pada kita, dengan entah bagaimana caranya. bahasa simpel nya tulah, karma, atau apa saja yang berkaitan dengan destiny. saya tidak mengatakan bahwa saya percaya karma. tapi saya turut mengamini pendapat ini, apa yang kita buat, itulah yang akan kita tuai. selain itu, ada juga pendapat yang mengatakan saat kita mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, somewhere someway somehow, there is someone who lose what he/she have.

you win some, you lose some


saya masih sering bingung dengan kalimat ini. dan belum bisa memahaminya secara benar. tapi akhirnya saya turut mengamini pendapat ini di awal tahun 2oo7. dari sekian peristiwa, entah bagaimana mampu melibatkan saya di situ, untuk turut merasakan. berbagi perasaan sentimentil. bersisian emosi. baik secara langsung ataupun tidak langsung. dan menjadi reminder bagi saya, bahwa misteri tidak harus selalu dipecahkan. tapi dijalani saja semampu kita. karena jawabannya selalu pasti menanti di perhentian yang benar-benar terakhir.

satu januari dua ribu tujuh
selamat atas pernikahan bapak ini dengan kekasih yang sekarang sebutannya sudah menjadi istri tentunya *wink* semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah, barokah. amin. selamat menempuh hidup baru. dan berbahagialah! selamat menuliskan kisah yang baru dalam kebersamaan!

turut berduka cita sedalam-dalamnya atas hilangnya pesawat adam air, di daerah sulawesi barat, yang dari sekian penumpangnya, disitu turut teman saya beserta keluarganya. semoga pekat tidak selamanya menyembunyikan air mata melalui kehilangan. dimana pembuktian menjadi penting dan doa-doa menjadi lagu setiap harinya. semoga titik itu ada untuk ditemukan.



ini hidup
dimana imaji dan harapan bertumpuk
terkadang bisa menjadi sangat berarti
atau bahkan menjadi tak berarti sama sekali

 

loveblue © 2008. Chaotic Soul :: Converted by Randomness