29.9.06

fragmen kecil (kecil-an)

adzan isya berkumandang.. orang berarakan menuju mesjid memenuhi panggilan Nya. demikianlah beberapa hari belakangan ini, terhitung sejak hari sabtu, seminggu yang lalu. meskipun setiap malamnya kepadatan orang yang berdatangan makin berkurang, dan waktu ceramah seorang ustadz yang dibatasi dua puluh menit saja di atas mimbar semakin molor melebihi dari dua puluh menit sehingga selalu diakhiri dengan kalimat penutup, yang kira-kira berbunyi seperti ini :

"sebenarnya masih banyak yang ingin saya sampaikan, tapi lantaran keterbatasan waktu yang diberikan oleh panitia, maka saya cukupkan sampai di sini ceramah saya. insya allah dapat bermanfaat bagi kita semua"


dan kemudian diikuti oleh hembusan nafas lega, dari beberapa orang yang sudah mengantuk, dari beberapa orang yang sudah kegerahan entah lantaran cuaca malam hari sangat tidak bersahabat ato lantaran kipas angin di mesjid itu cuman satu buah saja, serta dengingan dan desisan yang tiba-tiba mereda dari sekelompok orang yang malah membuat 'ruang diskusi' sendiri.

sebelum sang imam mengumandangkan takbir, seperti biasa, selayaknya seorang imam yang baik yang memimpin jamaahnya, untuk mengingatkan pada jamaahnya :

"luruskan dan rapatkan saf demi kesempurnaan sholat kita"


meluruskan dan merapatkan saf, ternyata bukan perkara mudah. entah mungkin terlalu enggan mengangkat dan kemudian memindahkan sajadahnya ke tempat yang belum terisi penuh, seolah-olah memindahkan sajadah merupakan pekerjaan yang mahaberat. ato merasa aneh harus bersisian dengan orang yang tidak dikenal sama sekali. ato bahkan, pikiran yang korelasinya dengan cuaca, di samping pintu, di beranda, tempat angin bisa dengan leluasa keluar masuk dan berhembus, ato tepat di bawah kipas angin, supaya selama sholat tidak kegerahan. dan ga kalah 'seru' nya, mencari sandaran, untuk menopang punggung, setelah kerja keras ruku' dan sujud untuk beberapa rakaat. kenyamanan itu perlu kan, agar konsentrasi dan ke-fokus-an beribadah benar-benar terpusat pada satu hal saja? i guess n i hope it is not..


#1
"saf di dalam masih kosong, masuk yuk"
"jangan, disini saja. nanti di dalam kita malah kegerahan"
"oh iyah"
-hasilnya, dua orang ini tidak jadi berpindah ke dalam, meski saf di dalam belum terisi penuh-

#2
"yang di depan kosong, maju aja yah?"
"ga usah, ntar yang di beranda aja yang masuk, di sini kan pas, ada sandarannya"
"he-eh dink"
-hmm, mereka muda, dan mereka memerlukan sandaran untuk menopang punggung-

#3
"geser ke kanan giyh, masa saf nya dibiarkan terputus gini"
"kamu aja, ga kenal tuh yang di ujung sana. ntar malah dijutekin. biar aja deh bedua di ujung pintu sini, kan enak juga banyak anginnya"
-shalat berjamaah bukan lagi untuk membangun ukhuwah islamiah tah? *wondering*-

#4
"sapa yang imam?"
"ga tau, tanya si A saja.."
"liad materi ceramah punya mu donk, tadi ga sempat nyatat"
"iya, ntar minta tanda tangannya bareng yah.."
-sebuah tuntutan ato sebuah kesadaran?-


maka jadilah seperti ini : saf pertama, sebagai saf yang penuh sempurna. saf kedua : saf yang penuh tanpa terlalu padat. saf ketiga sebuah saf yang udah agak jarang, dengan sajadah yang agak cukup lumayan lebar. saf keempat, sepertiga bagiannya masih kosong. saf kelima : agak penuh di bagian yang ada senderannya. saf keenam lumayan penuh dengan angin sepoi-sepoi. saf ketujuh : segerombolan anak-anak yang mencukupi satu saf dengan kesibukan mencatat materi ceramah serta imam yang kemudian diburu tanda tangannya, sebagai bukti di sekolahan, bahwa anak yang bersangkutan telah mengikuti tarawih selama bulan ramadhan berlangsung.

setiap tahun seperti ini..
apakah menyampaikan kebaikan atopun ajaran-ajaran memang harus terikat dengan waktu yang ada?
apakah sang imam salah karena tidak mengecek satu per satu saf nya sebelum memulai sholat berjamaahnya?
apakah sekolah itu salah karena melakukan pengawasan terhadap ketaatan melaksanakan ibadah anak didiknya?
apakah senyum satu-satunya tanda yang menyatakan bahwa seseorang itu tidak cukup jutek untuk melabrak seseorang yang lain yang tiba-tiba memilih bersisian di sampingnya dalam sholat berjamaah?
atau, apakah cuaca sangat sungguh berpengaruh untuk melaksanakan ibadah sepenuhnya?

hmm.. saya hanya bertanya-tanya saja..

mencoba memiliki pagi

setelah sekian lama, melewatkan pagi dengan cara yang klasik : sahur-shubuh-tidur lagi-bangun-siap siap ngantor. yepz, ini satu cara klasik yang paling sering saya lakoni pada bulan ramadhan. dan ga jarang pun sampe bablas ke jam-jam yang sangat edan wat dipake ngantor a.k.a kesiangan *wink*wink* ditambah lagi dengan situasi dan kondisi yang sangat mendukung. kekosongan pemerintahan, alias kepala kantor lagi ga ada di tempat. maka menjadi-jadi-lah saya untuk urusan ngaret, telad, bahkan sampe mbolos ga ngantor *tuink*. klo sejak dulu saya sudah bukan pemilik pagi, ga peduli bulan ramadhan atopun bukan, maka sekarang pun, agak tidak jauh beda. saya hanya memiliki sepertiga pagi dari seluruh pagi yang telah disediakan. jangan salah, saya bukan tukang ronda, bukan juga orang yang demen begadang sampe jam-jam yang ga terkira *sigh*, atopun pengidap insomnia akut *ga terlalu siyh*. saya hanya seorang pecandu buku, yang mana klo saya menemukan buku yang proses pembacaannya tidak bisa dihentikan begitu saja, maka saya akan menjabani aktivitas membaca itu, sampe huruf-huruf di lembar terakhir dari buku yang sedang saya baca tersebut bertemu dengan tanda titik dan satu kata : tamat ato dua kata : the end. tidak berarti saya menemukan buku-buku seperti itu setiap harinya namun jelas berarti klo saya menemukan buku seperti itu, maka saya akan begadang semalaman dan tidur sepagian sampe sesiangan bahkan ga nutup kemungkinan seharian ^_^ tapi, saya tidak lagi membicarakan atopun tidak akan membicarakan tentang kecanduan saya terhadap buku-buku jenis itu. saya akan membicarakan.. hmm, entah :b saya hanya pengen nulis saja kok *toeeennkk*

pagi ini, hanya satu pagi *lagi* yang normal untuk saya. pagi yang seperti biasanya. yang tidak seperti biasanya yah hanyalah ke-keukeuh-an saya untuk tidak tidur lagi setelah shubuh. setelah saya menerima tilpun dari seseorang yang sedang ngantuk berat dan saling 'menuding' tidak jelas, *hi there.. sibuk ga yah? heheheheheh :b weeee, met rekamaaannn.. salam wat pak kasi nya ;b*, ngantuk saya bener-bener ilang. yang pada mulanya masih ogah-ogahan mo bertahan ga tidur lagi, akhirnya jadi ga tidur lagi beneran. bergegas mandi biar sweger dan sadar bahwa saya bener-bener kepagian. terlalu pagi untuk berangkat kantor, dijamin pintu gerbang nya pun pasti belum dibuka. apalagi penghuni di dalamnya, tentu saja belum ada yang datang. akhirnya memutuskan melakukan aktivitas malam yang biasanya saya lakukan sesudah tarawih. hm, rasanya menyenangkan ternyata *tuink* membuat saya bisa mengucapkan terima kasih sambil tersenyum pada supir angkot yang dengan semena-menanya muter-muter ga ketulungan, yang kemudian akhirnya meminta saya untuk pindah ke angkot lain 'saja' lantaran bapak supir angkot tersebut telah mengangkut mahasiswa-mahasiswi yang arah kampusnya jelas-jelas berlawanan 180 derajat dengan arah ke kantor. yah, begitulah, pagi di sini memang lumayan sering seperti itu. klo ga angkotnya kliling-kliling, yah penumpang nya disuruh pindah ke angkot laen yang arahnya cenderung ke tempat tujuan kita. mungkin hal seperti ini juga yang membuat saya lebih mengalah pada pagi : agar kemampuan saya untuk mengumpat tidak berkembang biak dengan semena-mena nya seperti layaknya ke-semena-mena-an yang terjadi *sigh* ;d

hmm, beginilah.. saya sedang mencoba memiliki seluruh pagi ^_^ dan tanpa alasan apapun, keinginan ini malah nongol di ujung minggu, saat besok adalah hari sabtu, dan besoknya lagi merupakan hari minggu *gubrakz* doakan saya tetep semangad saja yah :b lagipula, seluruh pagi, ternyata indah *wink* saya sudah terlalu merugi sekian lama, karena hanya memiliki sepertiga pagi *itupun secara untung-untung-an*

28.9.06

tidak perlu seperti biasanya

skarang merupakan saat dimana saya terlalu malas untuk menggerakkan jari jemari saya di atas keyboard hitam ini. sekedar untuk mengeja user name saya, dan beberapa karakter huruf yang ter-display berupa bintang-bintang saja di mata saya untuk passwordnya.untuk semua aplikasi internet dimana saya harus log-in agar bisa melakukan sesuatu. uuggghh. semua akses melambat. komputer ini, jaringan itu, yang semuanya secara ajaib mempengaruhi otak saya dan mengkatrol kemalasan saya sampe out of control. dan lantaran lambatnya itu pun, meski kadang hanya lima menit, tapi rasa yang saya kenal baik pun mengentah begitu saja. padahal hanya lima menit! sedikit menakutkan bagi saya. setidaknya saya sadar, membutuhkan lebih dari lima menit untuk mulai mengeja dan menyusun huruf-huruf yang menari-nari di dalam hati saya kemudian dikirim ke otak saya yang lagi malas agar bisa tertata rapi. meskipun tidak perlu seperti biasanya.

kamu tau rasanya? hmm, saya rasa tidak, ato mungkin tau? terserah lah. mumpung saya belum terlalu leled, meskipun hal-hal lainnya masih dengan ke-senang-an-hati-nya beserta ke-semena-mena-an-nya untuk tetap leled, dan sedang berusaha mengkatrol hal lain selain kemalasan saya.. begini sebenarnya rasanya, saya, pemuja imajinasi, mengagung-agungkan kemampuan sesuatu yang bekerja di bawah alam sadar saya dalam menata peristiwa. apapun itu, yang selalu bersentuhan langsung dengan saya, ataupun hanya lewat sepintas : jatuh cinta-patah hati-kebahagiaan-kesedihan-pertemuan-kehilangan-sakit-sehat-tertawa-menangis dan sebagainya yadda yadda bla bla bla.. menjadi 'sesuatu-yang-seperti-sesuatu-yang-perlahan-lahan' *ah njelimet* what i mean to say is.. or might be are.... *tedeenggteedeeenngg* DUNNO *halah* maksudnya, saya sedang shock, betapa imajinasi saya, masih sangat-sangat amad betul sungguh kurang kreatif, klo tidak mau dikatakan cetek, dibandingkan dengan kenyataan. see? it is really-really bites! tapi bukan berarti kenyataan telah menyakitkan saya, no, nope at all. tidak sama sekali. malah terlalu membawa keindahan. maka daripada itu saya sampe shock *sounds dummy eh?*

kemaren, saya hanya sekedar melihat sesuatu itu dari balik benak saya, dari imajinasi saya, dan tetap saja menurut saya, tanpa mengalami, sedikit memahami, dan saya bersyukur. esoknya dari kemaren kala itu, saya bertemu, saya mengalami, saya memahaminya lebih banyak sedikit cenderung dalam kuantitas dan kualitas yang saya kagumi, dan alhamdulillah sepertinya sangat tidak cukup untuk sebuah ketakziman. sekarang, saat ini, esok dari esok yang kemaren kala itu.. menghujat imajinasi saya yang payah, yang sekarang seperti sedang berada dalam kadar berkaratnya yang paling tinggi, dimana saya tidak bisa merasakan apa-apa, kecuali mengalaminya, merasakannya, secara langsung. klo untuk sebuah pertandingan sepakbola skala internasional ada siaran tunda dan siaran langsungnya. maka saya akan termasuk pada kategori penonton yang memburu siaran langsung itu, dimana pun itu, jam berapa pun itu, betapa mengantuknya saya, akan saya pantengin. *sounds crazy, not really toh?* saya selalu ingin, ingin, ingin dan ingin.

saat saya tau rasanya, saya mengerti artinya, saya menjalaninya, kekuatan saya terbelah. kemampuan saya untuk berkata-kata hilang, cenderung pada suatu keadaan yang stagnan. mestinya tidak boleh separah ini. tapi roda-roda yang berderit yang bernama waktu itu, sungguh sering menghilangkan akal dan memunculkan ketidakpuasan.. apakah saya mesti menyebutnya manusiawi??


baydewey.. met puasa hari ke lima semuanya.. dan met menjalani puasa selama bulan ramadhan.. mohon maaf baru sekarang nongolnya :D *tuink*
hehehehehehhehe.. moga smua amal ibadah kita diterima Allah SWT, aminnnn..

20.9.06

*wink*wink*

WARNING : REALITY BITES!!!
but it won't get any harder than it could be *wink*wink*


saat saya mengajukan pertanyaan, itulah saat dimana saya ingin melihat kenyataan. sepahit apapun itu. semanis apapun itu. sekecut apapun itu. seberapa panjang pun jawaban dari pertanyaan itu. meskipun kadang-kadang, mungkin saya akan terlihat terlalu memaksa. memaksa untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan-pertannyaan itu.

kamu, iyah, kamu. kamu mengatakan imajinasi adalah sesuatu yang ekstrim. klo tidak yang jelek-jelek banged, maka itu akan menjadi sesuatu yang sangat terlalu indah banged. dan saya, sangat keukeuh mengatakan bahwa imajinasi adalah sesuatu yang berada di bawah kontrol orang yang berimajinasi. maka imajinasi itu pun akan menjadi sesuatu yang sesuai standard dari orang yang berimajinasi itu. kalaupun, as if, pikiran kita memang lebih sering menuntun kita ke arah yang selalu diawali dengan kata : 'jangan-jangan, bla bla bla bla' itu, berarti sepatutnya kita bersyukur kan? kita masih bisa mengingat kenyataan daripada hanya berimajinasi. maka, saat saya bertanya tentang sesuatu, kepada kamu, itu berarti saya telah meruntuhkan semua imajinasi yang dibangun otak kiri saya berkaitan dengan hal yang saya tanyakan.

unpredictable. introvert. blurry. labirin. adalah beberapa hal yang membuat saya bertanya. unpredictable dan blurry untuk sesuatu yang tidak bisa saya lihat, kadang samar dan buahnya adalah ketidakpahaman; introvert untuk sesuatu yang kadang-kadang memberatkan langkah saya selanjutnya. dan labirin, for something which is easy to come in but so difficult to find a way out. saya takut akan menemukan kata 'tidak-mengenal-kamu-yang-bukan-hanya-kamu' nantinya, yang kemudian menjadi sulaman benang merah pada kesimpulan yang mengatakan 'saya-tidak-mengenal-kamu-sama-sekali' dengan wujud akhir 'sebuah-kehilangan'.

terima kasih untuk jawaban yang tak putus. dan ritme irama yang menuntun langkah. saya pikir kamu tahu dan mengerti, betapa artinya akan tertera dengan takzim menjadi sebuah ke-sangat-an dan syukur yang akan terus bersambung...

bagaimana aku bisa meminta kamu memahami, klo kamu tidak mengetahui apa-apa tentang aku. ini sebuah cerita. bukan kemudian untuk dipermasalahkan. teruslah berjalan melangkah ke depan, tapi jangan lupakan sekitar kita, dan tengoklah sesekali ke belakang, ada pengalaman yang layak kita jadikan pelajaran, itu pun demi masa depan kita kelak.


saya tidak berkeberatan klo suatu saat nanti, kita hanya duduk berdua dan bercerita saja, tanpa mesti mencetak tapak kaki di sepanjang trotoar itu *wink*wink*

tidak sama dengan

ada batas yang sangat tipis, antara membiarkan untuk bebas *secara sadar* yang benar-benar bebas, bebas yang datang dari dalam hati dan diberikan secara ikhlas dengan ketidakpedulian yang berbarengan dengan keinginan untuk tidak terlibat.


sangat sering saya berpikir atopun mengatakan : "gpp, yah biar aja klo emang dia pengen begitu. nanti juga kan dia sendiri yang menjalaninya dan mem-per-tanggung-jawab-kan-nya" pada teman saya yang 'mengeluhkan' tentang teman kami, yang berkali-kali membuat sebuah 'manuver' dalam hidupnya, yang cukup sering berakhir dengan sebuah ketidaksesuaian atas apa yang diharapkan. sering juga, kalimat yang udah cukup panjang itu ditambah dengan satu lagi kalimat yang tidak kalah panjangnya : "kita kan udah kasih masukan-masukan ke dia, dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi klo sampe dia tetep keukeuh seperti itu" setiap saat saya berpikiran begitu, atopun mengatakan kalimat-kalimat yang bernada seperti itu, yang terlintas di pikiran saya hanyalah sebuah pepatah yang mengatakan "kancil ga akan jatuh di lubang yang sama untuk kedua kalinya" ditambah lagi dengan suatu pemikiran ala saya, yang berpendapat : semakin ditahan, semakin dikekang, maka akan semakin penasaran, yang akan memunculkan 'ledakan' entah dalam skala besar ato kecil, yang ujung-ujungnya akan lebih memperparah keadaan, dengan kalimat lain yang lebih simple, sesuatu yang terlalu dikekang akan menyebabkan kehilangan. jadi saya menganggap kalimat-kalimat bernada demikian, yang saya lontarkan itu adalah sesuatu yang kewajarannya amad disangadkan.

sampe beberapa saat yang lalu, ketika saya membaca quote di atas. hm, sedikit kaget. dan mulai meragukan sesuatu yang kewajarannya amad disangadkan oleh saya itu. apa iyah saya benar-benar mengatakan itu untuk 'membebaskan' orang-orang di sekeliling saya melakukan apa saja yang diinginkan? atokah sebenarnya hanyalah suatu bentuk ketidakpedulian? ketidakinginan saya untuk terlibat dalam masalah? ketidakmauan saya untuk menghadapi sesuatu yang 'ribet-njelimet-memusingkan', in case, my own also 'acakadul'? and for the worst, kepengecutan saya untuk menghadapi sesuatu dimana saya terlibat langsung di dalamnya?

hm, batas yang tipis itu tergantung pada keputusan macam apa yang akan dibuat. tapi sangat disayangkan, keputusan itu bukan untuk dipikirkan secara masak-masak dengan segala macam pertimbangan dan koneskuensinya, yang tentu saja memakan waktu yang tidak cepat. keputusan yang harus diambil atau tidak. sekarang atau tidak sama sekali. terjun langsung dan memahami seutuhnya, ato hanya sekedar memberi pendapat dan menjadi pengamat di luar arena. memberikan kebebasan ato turut andil dan sedikit melakukan campur tangan. kira-kira dilemma seperti itulah yang sering muncul. belum lagi, klo bertabrakan dengan sesuatu yang dianggap out of manner dan ketidakinginan melakukan suatu *yang mungkin* sebuah pelanggaran HAM : pemaksaan kehendak. maka akan semakin panjanglah pertimbangan untuk membuat sebuah keputusan sesaat itu. keputusan untuk menyebrangi batas tipis antara memberi kebebasan dan ketidakpedulian.

saya berada dimana?

18.9.06

ada lagi?

yang terlupa dari tinta yang aku pakai untuk memuntahkan rasa?
yang ingin kamu sampaikan tapi hanya terbungkam di situ saja?

ayo jangan ragu
kesempatan itu masih ada
bagaimana?
kamu mau kan?

16.9.06

somebody help me..

minta tulung niyh.. wat teman-teman blogger yang ngerti ato yang tau masalahnya deuh ato paling tidak memiliki masalah yang sama dengan saya, dan sudah teratasi.. saya memiliki beberapa masalah berkaitan dengan blog ini :

1. archives ama previous post nya, klo di klik, nongolnya page not found ato apa gitu. letak salahnya di blog saya, ato blogger nya emang lagi error yah? pas saya teliti ke blog nya mbak tyka dan mbak tata, archives dan previous post nya baik-baik saja. jadi letak salahnya di saya dunk yah.. tadi udah saya ubek-ubek lagi templatenya, tapi tetep ga nemu salahnya dimana. ada yang bisa tolongin ga yah?

2. bwat para pengguna wdcreezz untuk link managernya, apakah bisa menambahkan link-linknya? ato punya saya saja yang lagi error banged ga bisa nambah link?



hmm, demikian masalah-masalah saya dengan blog ini.. atas pertolongannya orang yang menolong, diucapkan banyak-banyak terima kasiyh yah.. gracias, mercie, arigatho gozaimasu, hatur nuhun, danke, matur nuwun, thank you very much!! *wink*wink* ^_^

saya, bagian yang hilang

ini bukan kali pertama. dan selalu saja ada kali-kali berikutnya. apa saya tipe orang yang tidak pernah belajar? tidak tahu. saya hanya saja selalu hilang. bukan dari dia, tapi dari mereka. orang-orang yang selalu saya dengarkan. setiap kali saya menemukan perhentian baru. perhatian baru. kenyamanan baru. itu yang terjadi. herannya, saya selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk menjelaskan kehilangan saya : ke-ti-dak-ber-ada-an saya. walaupun smuanya blurry. abu-abu. dan juga, keberadaan saya kembali, tidak juga cukup menghentakkan. hanya sebuah kesadaran bahwa saya telah ada kembali. tidak lebih dari itu. dan telinga saya kembali dialiri cerita-cerita. dan mulut saya pun kembali mengalirkan kisah-kisah. saya, seperti itu. hanya selalu seperti itu. dimana letak istimewanya? bagian yang hilang yang berhasil dimunculkan kembali, meski kesannya tidak asli namun pula tidak palsu. sesederhana itu saja. kenapa saya harus bingung klo mereka tidak?

-Va- (temen curhat dulu yang skrg ga taw rimbanya)
sebuah 'hentakan' dari seorang teman




btw, slamat ulang tahun untuk saudari saya tercinta.. mmmwach mmmmwacchh.. wish you the best wishes sist!! dan smoga sisa umurnya barokah. been 27 uh? how does it feels.. heheheheh.. love you so much sistha.. trima kasih tidak pernah membiarkan saya 'hilang' ^_^ *sigh* -sister complex bwanged deuh ah-

15.9.06

gpp kan untuk selalu?

each day is precious and so full of wonderful possibilities. do not waste your day by worrying obout your problems. leave all your worries behind. instead, fill your life with peace and serenity. enjoy the simple pleasures in this complex world. happiness lies within you.
-quotes of the day, by anonymous (?)-


saya tau saya sedang kecanduan dengan yang namanya kebersamaan. sepi sedikit saya merasa galau. klo ada yang tidak berbunyi, nadi saya seperti sedang istirahat. melihat orang yang beramai-ramai, saya iri setengah mampus. apalagi melihat orang yang berduaan saja, ya ampun, saya ingin mendatangi mereka dan menonjok mereka. belum lagi kalo saya melihat serombongan bahagia : 'seorang-ayah-seorang-ibu-dan-seorang-anak', astaga, saya sadar-se-sadar-sadar-nya kecanduan saya ini tidak bisa disembuhkan, tidak memiliki penawar apapun, selain kebersamaan yang nyata-nyata saya candui ini.

kemarin, kamu dan saya. hari ini, saya sendiri, kamu sendiri. apa kamu kencanduan juga seperti halnya yang saya rasakan? astaga, kenapa saya menanyakan ini. kemarin kita malahan tidak mengucapkan selamat tinggal kan? tapi yah itu, tetap aja rasanya ada yang dicabut paksa, lembaran kertas yang disobek dari tempat yang sebenarnya yaitu sebuah buku. hm, apa mungkin saya belum terbiasa lagi. entahlah. ujung-ujungnya saya jadi over sensitive seperti ini.

dan saya pun masih saja kecanduan, gak apa-apa kan klo untuk selalu??

when you want it the most, there's no easy way out when you're ready to go and your heart's left in doubt don't give up on your faith love comes to those who believe it and that's the way it is
-song of the day by Celine Dion-

14.9.06

hanya pada hujan

saya ingin hujan, tapi saya kira dia hanya datang dan pergi sesuka hatinya tanpa menghiraukan saya. membiarkan panasnya menemani saya hingga saya mengeluh kelu.

saya ingin hujan, menemani saya, bercengkrama di tepian danau yang airnya mengalir dalam malam kelam yang bergelayut manja. apa yang saya temui? hujan berlalu hanya mengejek. dia tidak lagi mengerti saya, itu bisiknya siang tadi.

saya ingin hujan, dan saya menemui awan kelabu bercumbu mesra dengan pucuk pinus di puncak gunung. bukan untuk membawa hujan. pun mengelabui saya. mereka hanya menenggelamkan langit biru yang saya miliki.

hanya pada hujan, saya ingin duduk bersama
tapi dia tidak ingin tinggal lebih lama
dan saya jadi tak berdaya

ya ampun, saya pikir saya mulai gila..

DAMN!!

saya sedang berada di suatu tempat, dimana saya meragukan semuanya, yang sedang bersentuhan, bersisian, atau ber-ber apapun lainnya, dengan saya. termasuk dia..


dan itu semua, sangat sungguh tidak mengenakkan..
terjadi saat saya tidak bisa tinggal terlalu lama...

11.9.06

catatan-catatan kecil

untuk sebuah kehilangan..
: mungkin saya masih kurang memberi

untuk sebuah kepergian sesaat..
: jangan datang terlalu cepat, dan jangan pula tinggal terlalu lama

untuk sebuah cinta..
: hendaklah menerima, jangan hanya memberi, meski kadang ego menjadi musuh sejati


akan ada saat dimana saya harus lebih memahami puing-puing yang meluruh dan disodorkan pada saya.. detail-detail kecil itu masih bisa saya kecap.. walaupun agak sedikit susah untuk melesapnya dan mencernanya dalam sel-sel yang kadang tidak tertata rapi, dimana rasa dan nalar berebutan mengeluarkan keinginan mereka.. dimana waktu selalu membenturkan keinginan pada dinding kenyataan.. dan pada akhirnya satu-satunya yang bisa saya rasakan adalah KALAH.. entah nanti, semua ini untuk ditata lagi.. tidak ada yang akan berlalu dengan sia-sia, bukankah demikian?

8.9.06

untuk kamu..




when my tongue won't arrange any words for any sentences
when words can't come out from my mouth
and when all i can do just try to give you my best..

sometimes, something that i hate
happens to me, more often than what i expect..

all i know just
i'll meet you again, in the end of line called HOPE




recent song : u.n.b.e.l.i.e.v.a.b.l.e -mr. craig david-

It's so unbelievable,
And I don't want to let it go,
Something so beautiful,
Flowing down like a waterfall.
I feel like you've always been,
Forever a part of me.
And it's so unbelievable to finally be in love,
Somewhere I'd never thought I'd be.

In my heart, in my head, it's so clear now,
Hold my hand you've got nothing to fear now,
I was lost and you've rescued me some how-.
I'm alive, I'm in love you complete me,
And I've never been here before.
Now I see, what love means.

4.9.06

dan-seterusnya-dan-sebagainya

ini tempat yang sangat sungguh. sangat sungguh kompleks dan komplit. komplit dengan segala keadaannya dan kompleks pula dengan segala kesulitannya. orang yang TAKE A PEE di trotoar di pagi hari menjadi pemandangan biasa, ga peduli klo hari udah terang benderang dengan klakson mobil-mobil yang sahut-sahutan *hmmm, just wondering apa benar itu pemandangan biasa, ato saya nya aja yang kebetulan melihat hal-hal seperti itu dengan frekuensi yang bisa dikatakan cukup sering??*

and then, orang orang yang *mungkin* dari 'perusahaan-kaki-kaki-segitiga-piramid' dan seterusnya dan seterusnya, yang 'menemani' saya hampir tiga jam ini. bukan menemani ngobrol, tapi menemani seliweran dengan dengungan promosinya dan suara halus yang mendayu-dayu merayu, janji temu klien, laba sekian persen untuk setiap pelanggan, dan sebagainya dan sebagainya, yang tepat duduk di belakang saya. klo saya tidak mendengar berarti saya benar-benar tuli.

dan sebuah festival, yang ternyata tidak gratis. hehehehe, ya amprun non. hari gini, masih ngarep yang gratis-gratis. huhuhu, gratis dari hongkong??!! dan saya pun hanya bisa ngedumel dikit
"berarti yang liat yang bagus-bagus, hanya orang yang punya duit wat bayar tiket box nya dunk, klo ga punya duit hanya bisa ngiler dot com??"


tapi ada kok yang gratis gratis dan indah, 'pertunjukan-laser' ehm, 'air-mancur-menari' ehmm.. wut ever you called it dah, yang dilaksanakan di tempat ini, saya baru melihatnya semalam soalnya. kereeeenn.. *takjub mode on + norak mode on* :b

oh iyah, saya masih membicarakan tentang kota ini ^_^
kata teman nya teman saya, saya penasaran dengan kota ini. hihihihihi, sampe bolak-balik dalam jangka waktu yang lumayan dekat *tuink* apa iya? *doeeennkkk*

trus ada unanswer question juga..
"enakan mana va, disini ato disana?"

klo saya jawab..
"ada pilihan laen selaen kedua tempat itu ga?"
bisa ga yah? heheheheheheh.. *wink*wink*
 

loveblue © 2008. Chaotic Soul :: Converted by Randomness