28.9.06

tidak perlu seperti biasanya

skarang merupakan saat dimana saya terlalu malas untuk menggerakkan jari jemari saya di atas keyboard hitam ini. sekedar untuk mengeja user name saya, dan beberapa karakter huruf yang ter-display berupa bintang-bintang saja di mata saya untuk passwordnya.untuk semua aplikasi internet dimana saya harus log-in agar bisa melakukan sesuatu. uuggghh. semua akses melambat. komputer ini, jaringan itu, yang semuanya secara ajaib mempengaruhi otak saya dan mengkatrol kemalasan saya sampe out of control. dan lantaran lambatnya itu pun, meski kadang hanya lima menit, tapi rasa yang saya kenal baik pun mengentah begitu saja. padahal hanya lima menit! sedikit menakutkan bagi saya. setidaknya saya sadar, membutuhkan lebih dari lima menit untuk mulai mengeja dan menyusun huruf-huruf yang menari-nari di dalam hati saya kemudian dikirim ke otak saya yang lagi malas agar bisa tertata rapi. meskipun tidak perlu seperti biasanya.

kamu tau rasanya? hmm, saya rasa tidak, ato mungkin tau? terserah lah. mumpung saya belum terlalu leled, meskipun hal-hal lainnya masih dengan ke-senang-an-hati-nya beserta ke-semena-mena-an-nya untuk tetap leled, dan sedang berusaha mengkatrol hal lain selain kemalasan saya.. begini sebenarnya rasanya, saya, pemuja imajinasi, mengagung-agungkan kemampuan sesuatu yang bekerja di bawah alam sadar saya dalam menata peristiwa. apapun itu, yang selalu bersentuhan langsung dengan saya, ataupun hanya lewat sepintas : jatuh cinta-patah hati-kebahagiaan-kesedihan-pertemuan-kehilangan-sakit-sehat-tertawa-menangis dan sebagainya yadda yadda bla bla bla.. menjadi 'sesuatu-yang-seperti-sesuatu-yang-perlahan-lahan' *ah njelimet* what i mean to say is.. or might be are.... *tedeenggteedeeenngg* DUNNO *halah* maksudnya, saya sedang shock, betapa imajinasi saya, masih sangat-sangat amad betul sungguh kurang kreatif, klo tidak mau dikatakan cetek, dibandingkan dengan kenyataan. see? it is really-really bites! tapi bukan berarti kenyataan telah menyakitkan saya, no, nope at all. tidak sama sekali. malah terlalu membawa keindahan. maka daripada itu saya sampe shock *sounds dummy eh?*

kemaren, saya hanya sekedar melihat sesuatu itu dari balik benak saya, dari imajinasi saya, dan tetap saja menurut saya, tanpa mengalami, sedikit memahami, dan saya bersyukur. esoknya dari kemaren kala itu, saya bertemu, saya mengalami, saya memahaminya lebih banyak sedikit cenderung dalam kuantitas dan kualitas yang saya kagumi, dan alhamdulillah sepertinya sangat tidak cukup untuk sebuah ketakziman. sekarang, saat ini, esok dari esok yang kemaren kala itu.. menghujat imajinasi saya yang payah, yang sekarang seperti sedang berada dalam kadar berkaratnya yang paling tinggi, dimana saya tidak bisa merasakan apa-apa, kecuali mengalaminya, merasakannya, secara langsung. klo untuk sebuah pertandingan sepakbola skala internasional ada siaran tunda dan siaran langsungnya. maka saya akan termasuk pada kategori penonton yang memburu siaran langsung itu, dimana pun itu, jam berapa pun itu, betapa mengantuknya saya, akan saya pantengin. *sounds crazy, not really toh?* saya selalu ingin, ingin, ingin dan ingin.

saat saya tau rasanya, saya mengerti artinya, saya menjalaninya, kekuatan saya terbelah. kemampuan saya untuk berkata-kata hilang, cenderung pada suatu keadaan yang stagnan. mestinya tidak boleh separah ini. tapi roda-roda yang berderit yang bernama waktu itu, sungguh sering menghilangkan akal dan memunculkan ketidakpuasan.. apakah saya mesti menyebutnya manusiawi??


baydewey.. met puasa hari ke lima semuanya.. dan met menjalani puasa selama bulan ramadhan.. mohon maaf baru sekarang nongolnya :D *tuink*
hehehehehehhehe.. moga smua amal ibadah kita diterima Allah SWT, aminnnn..

0 komentar:

 

loveblue © 2008. Chaotic Soul :: Converted by Randomness