27.7.07

adieu

sebenarnya saya tak menyukai segala sesuatu yang sejenis ini. sebuah adieu. lambaian tangan. perasaan tak rela lantaran sudah merasa memiliki. tapi teteup saja harus terjadi karena beribu dan lain hal alasanalasan yang disertai pembenarannya *halaaah*hiperbolik dah :D*

jadi begini sebenarnya lagi, saya, sebagai orang gaptek yang pengen gaya, akhirnya memutuskan untuk pindahan. pindah rumah. pindah tempat baru. pindah pada suatu ketidaktahuan yang baru, yang semoga saja, lamakelamaan menjadi tahu. sebenarnya lagi, masih ada yang harus dibenahi di tempat baru itu. tapi tak apaapalah klo seadanya dulu, sehingga saya bisa menyatakan pindah dan tak perlu memikirkan harihari yang berganti tanpa saya melakukan apaapa di tempat baru itu, yang akan menyebabkan penyesalan yang lumayanlumayan, lantaran tempat itu yang tak gratis. karena untuk hal yang tak gratis itu saya rela menyebrangi tagline favorit saya, 'gratis itu indah' *doenk* :D

nah, dengan alasanalasan yang sudah saya sebutkan di atas, maka saya dengan berat hati akan meninggalkan tempat yang sudah saya huni sejak tahun 2003 ini, menuju ke tempat baru saya.



dunia warnawarni, tak hanya biru


sedianya, klo diklik, mudahmudahan bisa langsung terbuka *amin* hehehehe.. dan sekiranya mohon dikunjungi. danke danke!

errr.. at least, adieu!

23.7.07

pada hening..

untuk segenggam hening, akan aku relakan bermalam panjang
menenggelamkan gamang pada pekikan kelam

untuk sejenak hening, akan aku lesapi pagi berembun
subuh hari, mendahului jejaring cahaya

hanya pada hening, cerita panjang terasa singkat
rongrongan hati termakan bara, terlindas es
gelisah pengharapan tenang

hanya pada hening..
alkisahku tak jua meregang usang

aseemmmm!!

doh!

situ sapa bisabisanya memuntahkan kalimat 'saya tau persis siapa kamu, gak usah purapura deh' dengan pandangan paling sok tahu yang pernah diberi orang lain seumur hidup saya yang baru seumur jagung ini?? orang tua saya bukan, temen curhat apalagi, bertegur sapa bila perlu sajah gituh, blom lama juga kenalnya, di kantor pula!!! trus mencoba beraksi dengan segala bakat judgemental kamu itu ke saya?

aseemmmm!!

ruang nyaman saya di sini hanya dikit, jadi tolong dunk gak usah dipersempit lagi dengan segala ke-sok-tahu-an kamu itu. kurang riweuh yah ngurusin diri sendiri??

deuh, lebih asem lagi knapah saya mesti misuhmisuh kek gini ngadepin ke-asem-an kamu itu!

13.7.07

dekade

udah 10 taon euyh!

klo 10 taon sebagai hasil suatu hubungan pacaran, maka saya akan berkomen seperti ini :

wut? 10 taon? deeeh, penyianyiaan masa muda tuh. kenal ama satu jenis orang duank, terus dipake nikah juga. tapi iyah sih, teteup saya ga kebayang klo umpama sampe ga jadi nikah klo udah pacaran 10 taon. masa mo dibilang ga jodoh, terus 10 taon itu ngapain ajah? *sigh*


trus, klo 10 taon sebagai hasil suatu pernikahan, maka komen saya mungkin akan agak sedikit lebih positif dari komen yang pertama :

waah, udah 10 taon yah? sip deh. langgeng yah. sampe pesta kawin perak. pesta kawin emas. pesta kawin berlian. ato pesta kawin apa aja deeh.. duuh, pokoknya till death do us part deuh.. *wink* awas ikudikudan trend kawin-cerai. ambil 'wangsit' sambil umroh. ato perjalanan spiritual apapun demi memantapkan hati. udah 10 taon ini, kalian kan ga dijodohin, klo ditambah masa pacaran kan bukan 10 taon lagi!


nah, terus klo 10 taon dalam urusan pertemanan. persahabatan. maka saya akan berkomen seperti apa yah? hmmm.. *menerawang* ehmmm.. *mikir*flashback*

errr.. menjalin hubungan persahabatan dengan orangorang 'ajaib' seperti kalian?

awwww!! ga nyangka! ihhiihihih. kirain kita ini hanya akan menjadi 'sebuah kisah klasik untuk masa depan' waktu itu. iyah, kisah klasik, yang kelak suatu saat akan saya ceritakan pada anakpianak saya di masa abege mereka, dengan gaya seperti ini,

dulu, waktu zaman SMP bunda punya gank yang asik. yah ga gankgank-an amad. wong klo mo diajak join ama gank mana aja, kitakitanya go with the flow aja. asikasik aja. mo ke gank kutu buku? yuukk. mo ke gank gaul? ayolaah. mo ke gank yang orangnya cuek beibeh dan ga pedulian, mariii. enjoy aja pokoknya. sampe sma siyh masih bareng. tapi sesudah sma pada sibuk sendirisendiri, trus akhirnya lost contact dah. untung siyh ada friendster, bisa ketemu lagi. tapi yah itu, teteup udah pada punya kesibukan masingmasing. wat ngatur ketemuan aja ada aja alasan yang membuat ga bisa. makanya klo kalian punya temen yang asikasik dalam segala hal, dijaga baikbaik yah. jangan sampe lost contact.


wahwah.. saya mulai ngayal. hihihihi. yah gitu, pernah kan 'nemu' teman lama di friendster? zaman internet ginih. pasti message pertama akan berbunyi seperti krupuk yang garingnya kriuk kriuk.

"haaii santii.. masih ingad saya gak? udah sukses skarang yah.. somse niyh, lupa ama teman lama"

nah luh, untung klo si santi berbaik hati wat menanggapinya dengan senang hati. dan lebih untung lagi klo masih ingad sama kita. nah klo gak? terus si santi nya tersinggung gituh lantaran seseorang entah siapa, suddenly poppin up di list commentnya pake acara ngatain somse pula! hayah hayah. bukannya sambutan hangat, bisabisa jadi ajang kasarkasaran deh.

ok ok, saya ga mo membahas tentang finding an old friend di friendster kok.

saya hanya lagi amaze. ternyata sudah sejauh ini euyh. kita menempuh jalan sendirisendiri, pilihan sendirisendiri. konsekuensi sendirisendiri. kegilaan yang lumayan sama [ato bahkan lebih meningkat, eh?]. teteup bertahan ada di sepanjang persimpangan jalan kita. banyak kali patahhati yang diceritakan. dua orang, dengan keengganan yang sama untuk melangkah dari kisah lalu. dan mendapat tamparan keraskeras dan perlakuan tak semestinya dari yang lain. pertengkaran dan tak bertegur sapa dalam waktu bulanbulanan untuk kemudian bertegur sapa kembali tanpa meminta banyak penjelasan, karena kita tau kita telah bertengkar untuk suatu hal yang cukup konyol setelah dipikirpikir lagi [hahaha, saya sangat menyukai bagian ini! menguras banyak energi soalnya, dan otomatis akan sulit terlupakan]. mendengarkan katakata yang tidak terucap oleh mulut. kita tidak bisa dikatakan sangat kompak. tidak suka juga klo harus memiripmiripkan dandanan, gaya rambut, hobi, janjian pake baju warna ini klo jalanjalan. mengaturngatur segala sesuatunya supaya keliatan serasi, tidak mau sama sekali. tidak saling meracuni satu dengan yang lain tentang pendapatpendapat ataupun pemikiranpemikirannya.

lalu?

yang kita lakukan, yah itu, hanya menjadi apa yang diri kita inginkan. menjadi seorang 'aku'. bukannya menjadi seorang-ini-temannya-si-itu. atau seorang-anu-yang-sering-jalan-bareng-ini. atau mungkin yang paling parah, "ooo, mereka, si gank anuu" ayayayyayaya. bukan kita banged kan yah? *ahakz*

dan tentu saja, terima kasiyh untuk semua ini.
untuk mesin waktu yang udah mengantarkan kita untuk tiba di hari ini. 10 taon euyh, momen yang menyenangkan!
untuk sekolah khusus perempuan itu, yang pada angkatan kita sungguh ajaib menerima anak lelaki meski teteup tak sebanding dengan jumlah anak perempuannya *tuink*.
untuk The Best Director of Life, meski Dirimu kadang tak kreatif membuat crosspath, Han, tapi saya sangat bersyukur untuk crosspath ajaib yang Dirimu buat untuk saya dalam hal ini, so precious!
dan tentu saja, untuk kalian, orangorang ajaib yang sepertinya makin ajaib sajah, mana hadiah saya? manaaaaaa???? *protessambilgulingguling* ihihihihi..

semoga saja bukan menjadi kisah klasik untuk masa depan dari saat ini ;) love you all!! *wink*wink* mwaacchh mwaacchh..

and when i see you then i know it will be next to me
and when i need you then i know you will be there with me
i'll never leave you

just need to get closer, closer
lean on me now
closer, closer
lean on me now

keep waking up (waking up)
without you here (without you here)
another day (another day)
another year (another year)
i seek the truth (seek the truth)
we set apart (we set apart)
second base
a second chance (a second chance)

~closer by travis~

12.7.07

next!!!

sekali waktu, seorang teman pernah meminta pendapat saya, perihal pilihan dan keputusankeputusannya tentang suatu lamaran pekerjaan yang dia apply kan, dan diterima untuk melanjutkan pada tahap wawancara..

"uhm, gimana niyh, saya udah memutuskan wat blablablabla dan memilih untuk yadda yadda yadda, tapi wat ikut selanjutnya saya kok maless yah? masih mendua hati"
"hmm, ga tau juga siyh. tapi bukannya skarang udah saatnya wat kamu untuk menjalani keputusan dari apa yang udah kamu pilih waktu itu? bukannya membuat keputusan baru dari pilihan berganda yang mungkin ada saat ini. we called it konsekuensi. remember?"



errr, mengingat perkataan saya waktu itu, seperti mendapat tamparan gratis bolakbalik dari diri sendiri dan untuk diri sendiri pula. entahlah. saya lebih senang bila saya bisa sedikit melupakan katakata ini pilihan, keputusan, konsekuensi

owww, absolutely sure, saya sedang mengeluh disini, entah untuk yang keberapa kalinya ^_^

ok deh.. NEXT!!!!

11.7.07

mrs. brightside

klo semua yang ada, yang dilihat dan yang dirasa di sini, tetap saja tak mencukupi untuk membuat saya mengatakan dengan lantang kalimat pengkatrol semangat serta pembuat lapang hati seperti ini : look at the brightside, dear!

lalu apa yang akan terjadi selanjutnya?

best regards,
saya
[not] quiet mrs. brightside

10.7.07

bersedih

bersedihlah dengan cara yang benar, maka akan membuat perasaan lebih lega daripada sebelumnya [baca : PLONG!]


itu, teori saya. hahaha. kadangkadang lumayan sering saya praktekkan. mujarab siyh. walaupun setelah itu mata sembab tak keruan dan membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk kembali ke normal, ditambah dengan wajah merah kek alergi seafood, dan tentu saja, sakit kepala. hehehehe.

cara yang bener ini niyh, rada susah wat dimengerti, sesuatu yang dilabeli sebagai 'benar' adalah yang bagaimana. bagi saya benar dan bagi orang lain salah? ah, itu hal biasa. gak perlu sampe membuat ngototngototan dan tonjoktonjokkan toh?

uhm, klo merunut pada pengalaman saya, cara yang benar wat bersedih, yah dengan mencari telinga untuk mendengar. bukan untuk mendengar ocehan dan rentetan kalimatkalimat panjang tentang 'betapa bersedihnya saya' sehingga akhirnya dijatuhi kasihan oleh sang pendengar. tapi, yah dengerin aja saya menangis. dari sekedar tak bisa ngomong, kemudian tibatiba sudah bersambung dengan isakan. isakan yang pendekpendek, kemudian berubah menjadi panjang pendek, akhirnya menjadi panjangpanjang [klo tak mau dikatakan meraungraung tentunya] dan jangan sekalipun menanyakan 'kenapa kamu nangis?' heheheh, karena itu hanya akan menambah panjang track record buliran air mata saja. yepz, just listen. dan biarkan saya menangis sejadijadinya. sampai saya merasa cukup dan akhirnya bersedia untuk memulai pembicaraan.

yups, that's it. hanya seperti itu. tak terlalu sulit kan cintz?

hehe. o iyah, dan satu lagi peringatan pemerintah bagi orangorang yang kerapkali mendapat 'durian runtuh' menjadi sang pendengar :
JANGAN MENGHARAPKAN ORANG YANG LAGI BERSEDIH, BERSEDIA MEMIKIRKAN ORANG LAIN. APALAGI YANG KEBAGIAN MENDENGARKAN ITU. SAAT BERSEDIH ADALAH SAAT PALING EGOIS YANG PERNAH ADA DALAM SEJARAH HIDUP MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL. JADI, SEBAGAI 'YANG TERPILIH' NIKMATI SAJA YAH!

*ahakz* lagilagi tulisan all caps itu, teori saya :P

dan akhirnya, makasiyh yah.. udah mau dengerin saya sesenggukan sesiangan tadi, maaf klo membuat bingung dan panik. dan makasiyh juga untuk sore tadi, sudah mau saya ganggu saat lagi seruserunya menonton siaran langsung bola sepak, antara indonesia entah melawan siapa :D

9.7.07

errrrr

saya bosan lagi. tapi tenang saja, tak seakut waktu itu hanya saja saya kebingungan, semangad menggebugebu, tapi kok badan ini enggan sangat wat mewujudnyatakan semangad ituh?

pencet tuts hape wat membalas sms temanteman, males. bangun pagi wat ke kantor, sangat malas [buktinya saya bolos lagi hari ini] jalan keluar rumah demi beberapahal dan lain hal, ogahogahan [tadi udah siap brangkat dari jam stengah tiga sore, sampe tujuan malah stengah enam] online di messenger, invisible, of course lantaran saya lagi males ngobrol juga.

ewww, pemalas, bangun!

tapi saya ga malas wat ngeblog kok *doenk* dan bila berkaitan dengan seseorang juga saya ga malas. nonton dorama dorama hasil sewaan juga semangad banged. baca buku juga sangat semangad. satu buku yang tak terlalu tebal dibabat habis dalam waktu dua jam. ehm, lagi antisosial kah saya? ah, ga juga. tapi emang lagi males aja. ayayayayayaya.

bukan masalah rutinitas. sungguh. cuman yah seperti yang saya bilang tadi, semangad lagi menggebugebu sangat, tapi raga ini can't help. ga mau diajak kerja sama ataupun dipaksapaksa wat turut bersemangad. arggghh! dudul euyh.

butuh liburan? perhaps. rencana liburan agustus nanti bahkan sedang dimatangkan *cihuuuy* tapi takut juga saya nya. balik liburan masih dengan that same old feeling? ewwwww.... kenapa terdengar dan terlihat mengerikan yah?

5.7.07

senandung di atas awan

bukan, bukan bermaksud mo nyaingin blog nya mbak yati yang ini tapi tentang betapa senengnyah saya *wink* akhirnya bisa nonton denias : senandung di atas awan. hehehehe. harap maklum, disini gak ada bioskop. rental ada noh. dan film denias ini baru jadi new release di situhw. jadi baru bisa skarang. filmnya bagus euyh. settingannya, ceritanya, viewnya. pokoknya mantraaap dah. two thumbs up! yah pada dasarnya saya ga tau bikin review, jadi saya cuman bisa bilang [bagi yang belum nonton], film ini wajib tonton! sungguh! ^_^

nonton film ini, jadi inged ituh, dua orang yang pernah dengan menggebugebunya mengajarkan pada saya tentang banyak hal. dalam suatu kesempatan, dua orang ini bisa berkata sama meski pada waktu yang berbedabeda. perkataan yang persis sama seperti kata Maleo nya Denias di salah satu scene film ini.

va, belajar itu bisa kapan saja dan di mana saja.


berasa dejavu deh pas nonton denias trus denger dialog yang senada seperti itu, hehehehehe. hmm, dua orang yang dalam penilaian saya adalah hebat dan nyentrik. hebat untuk segala pemikirannya dan segala konsistensinya dalam memperjuangkan apa yang diyakini. nyentrik, karena yakinlah, mereka itu memang nyentrik sangat, suatu saat bisa membuat orang terkagumkagum dengan segala tutur katanya, dan disuatu saat lainnya membuat orang ingin lari saja dan berpurapura tak mengenal mereka saking nyentriknya *tuink* bukan, bukan masalah dandanannya ato tampilannya, tapi manuver yang diperbuat kadangkadang sangat ingin membuat malu. malu karena saya blom punya dan sepertinya memang tak akan pernah punya stok keberanian sebesar dan sebanyak itu :D jadi, bisa dimengerti nyentrik yang saya maksudkan disini? *wink*

dua lelaki, yang bertemu saya karena kakak saya adalah teman mereka. yah, menyambung talitemali dengan cara seperti itu bukan masalah kan? :P dua lelaki, yang jauhjauh dari tempat asalnya untuk sekolah. jauh dalam artian beda pulau, dan perjalanannya mesti ditempuh dengan biaya tidak murah. jauh dari sanak saudara. pokoknya jauh dalam artian apa saja. sekolah, yang dalam setiap kelakar mereka berdua adalah hasil dari kesalahan teknis dalam memilih prioritas saat mengikuti tes UMPTN. yang mana di buku petunjuknya tercantum IKIP Manado [sekarang Universitas Negeri Manado] yang ternyata eh ternyata berlokasi di Tondano, Minahasa, sekitar satu jam perjalanan darat dari manado nya sendiri. dan sudah begitu, jarak antar fakultas pun sangat sangat berjauhan. untuk bisa ke fakultas lainnya, harus ber-angkot ria. klo kepepet, yang biasanya terjadi mulai tengah bulan sampai akhir bulan, maka berjalankakilah dan bermandikanlah peluhpeluh itu di seluruh badan.

dua lelaki, yang satunya jawa tulen yang besar di papua. dan satunya lagi, batak tulen yang besarnya di jakarta. yang orang jawa malah garis wajahnya keras bak orang batak. trus yang orang batak, malah manismanis gituh, kesan pertama pas ketemu, saya malah mengira bahwa dirinya itu adalah orang jawa *tuink* uhm, get my point? biasanya kan garis wajah orang batak khas banged, begitu pula orang jawa, dan yang jelas bedanya nyata. dua lelaki, yang berlokasi di manado sejak tahun 1994 sampe tahun 2004. entah karena saking cintanya dengan kota manado dan kampus yang ternyata berlokasi di minahasa itu, atau karena birokrasi kampus cukup membelit sampai melilit sehingga harus tertahan selama itu. dua lelaki, yang klo udah disuguhi kopi, bisa berlarutlarut dengan malam sampai semburat pagi menyapa dan menghasilkan berbatangbatang puntung rokok di asbak ruang tamu rumah, hanya dengan mengobrol kesana kemari, dan tak jarang bahkan memperdebatkan apa yang tertulis di bukubuku cetakan favorit mereka. dua lelaki, yang meminjamkan kepada saya begitu banyak buku untuk kemudian saya konsumsi secara kesetanan, dan saya terus saja ketagihan. dua lelaki, yang meski begitu, tak malu berbagi saat melankolis mereka diselasela dentingan gitar sesudah senja berlabuh. dua lelaki, yang akhirnya mencapai satu titik sepakat yang sama :

belajar itu, memang bisa dimana saja dan kapan saja. tapi sekolah merupakan legitimasi untuk keabsahannya. itu yang terpatri di otak masyarakat. semoga suatu saat, kita pelanpelan bisa merubah pemahaman seperti itu. supaya pendidikan bukan hanya untuk orang berduit saja.


iyah, dua lelaki itu bercitacita bisa mendirikan sebuah sekolah tanpa birokrasi dan tetek bengeknya. yang setau saya tak akan mudah. but, who knows? we'll never know. uhm, dan sekarang mereka memang mungkin sedang mulai membuka jalan untuk bisa seperti itu. lelaki jawa berwajah batak, kembali ke tempat dia dibesarkan, manokwari, papua, dan bekerja sebagai dosen di sana, sudah berkeluarga, dengan istrinya yang juga seorang guru. lelaki batak yang manis, lebih memilih bertualang ke arah timur daripada kembali ke barat, dan tempat pilihannya jatuh pada sorong, papua, menjadi guru di salah satu sekolah di daerah transmigrasi.

ah, betapa merindunya saya pada mereka.

asanya terselip diantara gunung gemunung
tertumbuk bebatuan
dihempas lelautan
ilalang ilalang tetap gamang berlenggang dengan tariannya
bukan, gamang ini bukan pemutus mimpi
bisik sepoi mengisyaratkan ada
untuk dikecap. bukan sekedar dilihat pun didengar
karena ini bukan tentang hikayat yang diawali dengan kata 'seandainya'



dedicated for, k' heru dan k' mawardi
dan untuk segala sesuatu yang disebut 'cita-cita'

4.7.07

sibuk

sibuk kok bangga ya? sibuk itu artinya orang yang gak bisa memanage waktu*silahkan di quote


ahahahahahahahahhahahahahaha. sungguh. perkataan ini sangat sanggup membuat saya ngakak sore sore *tuink* memecah kebekuan saya dan kemeranaan saya atas ketiadaan pekerjaan bagi saya. membuat saya sedikit lebih relax. dan mengurangi kadar ke-akut-an saya. tidak, saya bukannya lagi nganggur. tapi saya jobless. okeh, bolehlah saya setiap hari berangkat ke kantor. senin sampai jumat, eight to five [dan bahkan ditambah dengan jam malam wat internetan seperti saat ini]. tapi, apa yang saya kerjakan? betapa ingin saya mengatakan TIDAK ADA. dan sangat sungguh disayangkan, memang tidak ada. saya hanya menghabiskan berjamjam waktu setiap harinya di depan komputer. mengklik mouse. ketakketik ketakketik sesuatu yang tak jelas. klo beruntung, maka saya akan melakukan pekerjaan manual, mengagendakan suratsurat di buku agenda. memberi stempel kantor pada segala surat keluar. menjadi operator telepon. dan untuk lebih merasa beruntung lagi, semua itu akan terjadi klo bos besar ada. fyi, ada dan tidak ada nya bos besar saya, 50% : 50% lah. seperti saat ini, bos besar pergi sejak akhir bulan dan kembali pertengahan bulan nanti. see? asumsikan lah saya sebagai seorang pekerja yang tak produktif. tak berdaya guna, berfungsi guna, berhasil guna, serta guna guna lainnya.

jadi, bisa dilihat kan saya tak cukup sibuk? saya malah sangat iri sampai bertanduk melihat teman teman saya yang bisa sesibuk itu. sering tak ada di tempat sehingga untuk membersihkan inbox emailnya yang udah melebihi quota pun tak sempat. atau teman teman yang untuk menjawab satu pertanyaan pada jendela obrolan maya pun memerlukan waktu sekitar lima sampai sepuluh menit. mungkin nanti ada yang mengatakan, 'ah, kamu ngerasa begitu lantaran blom ngerasain betapa sibuk itu sungguh tak mengenakkan. coba klo dirasakan. pasti nangis nangis darah berharap tak sibuk lagi' hahaha. iyah, itu mungkin juga bisa terjadi nantinya. hm, katakanlah saya lagi mengeluh sekarang. dengan terpublishnya tulisan ini, maka iyah, saya memang lagi mengeluh :D

tapi, perkataan teman saya sangat sungguh menghibur. bukan, saya bukannya mengamini perkataan teman penggamblehan saya ini yang sangat sibuk juga. bilamana demikian maka saya akan ditimpuk oleh seluruh orang sibuk yang membaca blog saya pastinya. saya hanya senang, ketika ketidaksibukan saya dianggap bukan sebagai sesuatu yang sangat keterlaluan sebagai perwujudan ketidakadilan oleh orangorang yang sibuk, yang tentu saja memiliki job deskripsi kurang lebih sama dengan saya meski berada pada kantor yang berbeda. seperti yang saya lihat selama ini. selalu ada dua sisi. tergantung bagaimana cara kita mengambil point of view. memilih dari sudut yang mana akan berdiri. uhm, dan gagasan ini, cukup menenangkan saya *wink*wink* ^_^

3.7.07

akut

euh. senangnya bisa sakit lagi. bisa mencuri start wiken sejak kamis, dan mengawali pekan ini pada hari selasa.

uhm, semuanya melambung, kemudian mengerut di pucuk. lalu gugur menyemai tanah. semangad saya lagi melempem. tinggal menunggu ditiup angin untuk terbang hilang mengentah. perihal kecewa kah? tak tahu. sepertinya tak akan siap ruang di hati untuk memetik satu episode kecewa. sekali lagi. semuanya masih mengambang. gamang. dan disini saya tahu, sejak selesai lalu, saya sedang melakukan tawar menawar dengan yang punya rencana. hingga waktu itu menjadi cerita bukan rencana.

bosan. berkejaran dengan matahari. beriringan pagi hingga torehan senja tiba di sisi barat. tak jarang sampai kelam. diam di satu tempat. kembali ke tempat yang lain lagi. mengistirahatkan raga dan rasa. dan begitu lagi selanjutnya cerita esok. tak bisa lagi saya menikmati. eneg. rasanya seperti di ping-pong waktu. entah saya yang bodoh memaknai. entah saya yang benarbenar sudah terlalu malas memahami. entah saya yang lagi bermain dengan khayal : sesuatu yang lebih baik. yang saya mengerti hanyalah ini, kebosanan. akut.

di lain hati, tak ada kata bosan. mereguk sari dari orangorang tercinta. berbagi cerita tentang hari. keinginan. dan kisah-kisah. tak bosan. malah sangat mampu mengurai senyum dan tawa.

saya bosan. tapi sungguh, saya baik baik saja.

jadi ingat awal obrolan panjang dari pertanyaan 'apa kabar?' dengan seorang kawan lama. saya mengatakan ini kepada dia :

yang mencemaskan sebenarnya adalah ketika segala sesuatunya ada, kemudian berlalu, tapi rasanya tetap sajah begitu 'baik-baik saja'


hmm, saya cemas.
tapi apa sebenarnya yang harus kita cemaskan, kawan?

22.6.07

suitcase of memory

januari duaribu lima



sebuah sapaan kedapkedip merah. ruang cakap maya. saya yang pemula dalam kancah itu. jejeran jendela yang lebih sempit. mendapati seorang kawan. kamu. bertukar sapa.
bertanya alur pikiran. menceritakan diri. uhm, kadang mungkin memang, kala itu sudah ada harap. tapi bukan untuk diwujudkan detik itu juga. yah, momentum yang untuk diangankan dahulu. saya hanya merasa. saya tahu. maka itu tak pernah terlepas. meski tak kadang sedikit hilang.

juni duaribu enam



lantun kereta pertama dengan setumpuk pertanyaan. dentingan irama khas norah jones dengan lekuk nya yang jazzy yang menjadi favorit telingaku. melambung angan. dendangan hati. tak mengumbar nada pun senandung. hanya apa yang bermain di kepala. kereta yang tidak membawa ke tempat jauh awalnya, tapi mampu mengubah rencana sesudahnya.

what am i to you
tell me darling true
to me you are the sea
fast as you can be
and deep the shade of blue


karena senja memang memikat. sekotak harap dituntun bergerak ke lantun kereta yang berbeda. ke suatu tempat, yang padanya tak pernah bosan kuucapkan kagumku. yang kini berubah menjadi kecintaan. dimana semua benih rasa bisa kutabur. dimana harap bisa dituai nyata. mungkin. walau tak kadang, nyata pun yang membentur buyarkan. menebar pedih. dan selalu saja tak mengapa. karena pasti kembali, menjatuhkan diri pada cinta. di tempat yang sama lagi. dengan buncahan yang menggunung dan berbukitbukit banyaknya. lebih dari sebelumnya.

when you're feeling low
to whom else do you go
see i cry if you hurt
i'd give you my last shirt
because i love you so


perjalanan semalam. dahaga perindu. dijemput pagi oleh peron stasiun dengan bangkubangku panjangnya yang hampir penuh terisi musafir jalanan. menanti kereta lainnya, dan entah kemana kan dibawanya mereka. lantai dingin. kursi besi membeku. namun ada hangat disitu, kala kuraba hati. menjalari tubuh, memerahkan pipi, meronakan jiwa, dengan klimaks senyuman kepada asing yang selalu saja ramah. tak terasa asing sama sekali. membuatku berulangulang ingin kembali. meleburkan diri, menjatuhkan diri pada cinta. di tempat yang sama. titian baru untuk menjaring mentari kah? doaku pagi itu, berselisih detik dengan embun pertama. meluruh gaungnya dalam diam.

if my sky should fall
would you even call
opened up my heart
i never want to part
i'm giving you the ball


romantisme kenangan. bangku taman, lampu taman, pada sepetak trotoar. depan sebuah gedung wakil rakyat. sesudah jingga berganti malam. ada pengamen. ada warung tenda. ada tukang becak. ada rindang pohon. ada kerlapkerlip lalulalang kendaraan. ada orangorang. ada seorang aku. dan seorang kamu. bertautan jemari. enggan bersuara. hanya binar gemintang, sejenak berpindah ke dua pasang mata. menggerai tirai langit. menikmati orkestra semesta yang turut bernyanyi bahagia. tanpa suara. mentakzimi semuanya..

when i look in your eyes
i can feel the butterflies
could you find a love in me
could you carve me in a tree
tell me darlin' true
what am i to you
don't fill my heart with lies


juni duaribu tujuh



ah, tak terasa sudah tiga ratus enam puluh lima hari lebih, ada kita diantara aku dan kamu. pameo usang itu mungkin saja benar, jodoh takkan lari kemana. tapi saya lebih suka mengatakannya sebagai buah dari kalimat 'semua itu indah pada waktunya'

somethin' in your eyes, makes me wanna lose myself
makes me wanna lose myself, in your arms
there's somethin' in your voice, makes my heart beat fast
hope this feeling lasts, the rest of my life

21.6.07

mengkhawatirkan waktu

uhm, ada yang terlewat dalam seratus lima puluh menit dengan seratus dua puluh butir tadi. iyah, saya lupa untuk mengkhawatirkan waktu. asyik masyuk tenggelam dengan euforia suara hati 'yakin bisa', meniti butir demi butir bak siput. arrrggghhh! untuk sekali saja, izinkan saya mengatakan ini : DAMN IT!!!!!

dan yup, terima kasih bwat semua sumur semangad, hujatan, dan penghiburan saya seharian ini. mencicipi semua itu sekalian, bisa menjadi ekstase sekaligus oase juga sepertinya ;) love you all!!

want you to know you make me happy
want you to know you make me sad
want you to know you make me happy
you are the best thing that i ever had


oh iyah, akhirnya saya kembali ke sini. setelah sebulan lebih. lebih seminggu. menenggelamkan diri dalam pernakpernik bertitel, 'extra effort : fighting for something called, err, anything' ^_^

14.5.07

[pergi]



entah kenapa diri harus terlalu larut dalam definisi. mempertanyakan arti. mendefinisi. mungkin hanya ingin sekedar menyamakan persepsi. atau memang buah ketidaktahuan.

ah, apa sebenarnya yang kita punyai untuk terus bermimpi? uhm, mungkin masih tersimpan satu mimpi untuk diambil dari langit. untuk saya. dan saya akan sementara pergi untuk itu.

pic, taken from sarangan, jawa timur

8.5.07

betapa inginnya..

klo lagi lagi komputer keparat itu mati terserang virus. dilengkapi dengan hilangnya semua data di dalamnya. dan lagi lagi, saya harus bolak balik ke suatu kantor untuk bisa mendapatkan aplikasi yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut. aah, betapa inginnya saya mengatakan klo itu bukan masalah. iyah, itu bukan masalah. karena memang tak ada gunanya saya meraung-raung berteriak kesal atas kebebalan virus-virus komputer dalam menyerang komputer-komputer yang terhubung dengan LAN. atau betapa menyebalkannya perusahaan listrik negara yang memadamkan listrik seenak udelnya, sehingga mati-nyala dalam selang waktu yang sedikit seperti lampu disko, tiba-tiba membuat semua alat elektronik kantor perlu diservice lagi. toh, tak akan mengembalikan semua file file di komputer itu? biarkan saja hilang.

dan betapa inginnya juga saya bisa mengatakan maksud hati tanpa harus memutar-mutar aksara. tanpa harus menangis sesenggukan terlebih dahulu. dan tentu saja, tanpa perlu membuat jedah diam berjam-jam yang malah belakangan untuk saya sesali. karena apa? yah tentu saja karena itu sangat merugikan bagi saya [dan bagi dia, of course] sebagai pasangan penikmat 'kencan-lewat-telinga' dan pendukung 'biaya-ngomong-lebih-murah-daripada-biaya-makan-sehari'. diam berjam-jam itu, sangat merugikan! argggh. tapi saya ini, yah begini. going straight to the point adalah hal yang tersulit yang bisa saya praktekkan. ada yang bisa sumbang ide?

dan perihal kehilangan, uhhm, mungkinkah saya telah dikutuk, karena selalu saja berjengit meski hanya sekedar membayangkannya di angan?

Sometimes I get tired of this me first attitude
You are the one thing that keeps me smiling
Thats why Im always wishing hard for you

cause your life shines so bright
I dont feel no solitude
You are my first star at night
Id be lost in space without you

And Ill never lose my faith in you
How will I ever get to heaven, if I do

Feels just so fine
When we touch the sky me and you
This is my idea of heaven
Why cant it always be so good

But its alright, I know youre out there
Doing what youve gotta do
You are my soul satellite
Id be lost in space without you

And Ill never lose my faith in you
How will I ever get to heaven, if I do

And Ill never lose my faith in you
How will I ever get to heaven, if I do

And Ill never lose my faith in you
And Ill never lose my faith in you


tapi setiap saat saya mendengarkan lagu Lighthouse Family ini, seperti berliter-liter oase yang memadamkan semua ketakutan dan bisa membawa lelap di semua malam yang telah menua dan sering membuat saya urung terlelap cepat.

7.5.07

boleh Tuhan?

kenapa?
karena...

tolong katakan dimana letak salahnya. banjir. hujan berhari-hari sejak minggu lalu, meluapkan sungai, membobolkan tanggul yang baru saja selesai dibangun satu bulan yang lewat. rumah tergenang. jalan raya terendam air.

kenapa tiba-tiba semua orang merasa berhak untuk bicara?

"mestinya ini begini"
"harusnya itu begitu"
"salah anu inu"
"benar inu anu"

sambil berdiri di atas jembatan kokoh. memeluk tubuh. dan bertolak pinggang. dengan gelengan kepala bak lagi tripping dalam sesi dugem yang tak tahu mana. mulut tak berhenti mengecap. lidah tak urung berhenti menuding.

itu omong kosong!

kenapa tak mau mengambil jalan memutar? jalanan kering yang tak ada rendaman airnya. padahal sudah jelas terlihat jalan sedikit tak mungkin untuk dilewati. apalagi dengan kondisi besi tua mobil ringsek itu, yang basah sedikit mengakibatkan mesin mati.

o iyah, saya mengerti, agar bisa tertawa karena mobilnya mogok akibat banjir. dan lagi-lagi agar bisa teriak "PEMERINTAH SALAH! pembangunan tanggulnya tak becus!!"

bencana itu pesta rakyat. dan juga gegap gempita bagi orang-orang yang berkepentingan.

memuakkan.

tolong katakan dimana letak salahnya. ketika saya merasa amarah menggelegak. tapi yang berwujud malah air mata. kenapa saya merasa begitu lelah di hari awal minggu ini?

bumi ini lelah. dan turut membawa larut jiwa. kesadaran itu masih rentetan peristwa absurd. bukan untuk dinyatakan. rusak saja semua yang bisa dirusakkan. dan kita lihat siapa yang akan tertawa pada akhirnya!

ingin saya menutup mata. sejenak berhenti merasa. boleh Tuhan?

Oh, it's raining again
Oh no, my love's at an end.
Oh no, it's raining again
and you know it's hard to pretend.
Oh no, it's raining again
Too bad I'm losing a friend.
Oh no, it's raining again
Oh, will my heart never mend.

You're old enough some people say
To read the signs and walk away.
It's only time that heals the pain
And makes the sun come out again.

It's raining again
Oh no, my love's at an end.
Oh no, it's raining again
Too bad I'm losing a friend.

C'mon you little fighter
No need to get uptighter
C'mon you little fighter
And get back up again.

C'mon you little fighter
No need to get uptighter
C'mon you little fighter
And get back up again
Oh, get back up again
Oh, fill your heart again ...

It's raining, it's pouring
The old man is snoring
He went to bed and bumped his head
And he couldn't get up in the morning

4.5.07

nikmati saja...

tak perlu semua mesti dikhidmati. maknanya. artinya. yang tersembunyi nya. terlalu dipikir, malah membuat hambar. kosong. terlalu dicari akan membawa ketidakmengertian. dan lagi-lagi penat. gundah.

nikmati saja...

hujan sore tadi. bau tanah kering bercumbu mesra dengan air langit, yang membawa aroma sendiri, dan menuntun ingatan pada kenangan. walau entah kenangan yang mana. ufuk barat yang jingganya terlalu membuat silau. garis-garis hujan yang membentuk polanya sendiri di kaca angkutan umum itu. angin yang menampar-nampar. dan senyum yang tersungging ketika berjalan diantara rinai yang mulai deras. basah. dingin. tapi ada bahagia.

nikmati saja...

jangan menyerah dulu. dan menggerogoti hati dengan kata bosan. meracuni pikir dengan ketidakramahan ini. belum seberapa kan katamu?

nikmati saja...

meski itu hal tersulit yang harus dilakukan. saat ini. yang lebih sulit akan selalu menunggu di ujung yang tak tahu mana lagi. lipatan pikiran. lipatan ingatan. lipatan asa. tawa. tangis. amarah. cinta.

nikmati saja...
karena kita hanya perlu keliru sejuta kali dan benar sekali.

1.5.07

tradisi

hmm.. baru sadar klo ada satu tradisi yang tak berubah sejak dulu. penyambutan pimpinan yang selalu diiring-iringi dan disertai lambaian bendera merah putih di pinggiran jalan utama. oleh mereka yang katanya generasi muda bangsa yang berseragam dari tingkatan pendidikan dasar paling rendah ke tinggi. di tengah terik. yang menanti dari pagi. dan yang disambut tak pernah tepat waktu. pengorbanan jam belajar, tetap saja selalu menjadi kesenangan tersendiri. sejak dulu. blom berubah, atau mungkin tak akan pernah berubah.

*catatan atas kunjungan Pak Presiden ke daerah ini.

29.4.07

jatuh cinta

setelah sekian kali, kok baru sekarang saya merasa jatuh cinta?
jadi beruntunglah kamu, karena semakin hari semakin menemukan yang lebih baik untuk dijatuhi cinta, untuk kemudian dicintai dan mencintaimu juga

makasiyh yah jeng, jeng, jeng.. untuk ngobrol-ngibril hari ini, lumayan men-turn red alertnya ke yellow alert ;) *wink*

27.4.07

red alert

tak suka dengan alasan lupa. bisa dengan mudah memburamkan semuanya. tak perlu kabut tebal di pucuk pinus atau awan gelap yang siap mencurahkan tetesan dari langit. tak suka, karena alasannya tak enak untuk dirasa. atau sebenarnya memang bukan untuk dirasa? ah, sebaiknya saya mengecek tanggalan pada kalender duduk di meja kerja ini dulu. hmm, betul saja. ini bukan saat yang tepat untuk memberikan alasan LUPA pada sesuatu yang pernah saya katakan. atau memang tak pernah ada saat yang tepat, tapi untuk sekarang reaksinya mungkin agak berlebihan. terima saja yah?

aaaaaaaarrrrrrrrrggggggggh!!

25.4.07

privacy

labalaba : mas minta tolong ininininini dunk..
talitemali: hehehe....knapa ga dirimu ajajo yg ganti inininininya, itu kan daerah privasi dirimu :)
labalaba : di sininya leled mas.. ga bisa dibuka. bagian ininininininya.. selalu kembali ke halaman awal
talitemali : ooowww...oke deh, ntar diriku coba. apa toh dulu loginnya?
labalaba : udah pake anuanuanu.. inuinuinuinu nya masih sama juga..
talitemali : ok deh diriku coba. 
labalaba : btw, ngomong ngomong soal privasi.. privasi ituh apakah gerangan?
talitemali : hayah
labalaba : hehe.. maksudnya batasan jelasnya gituh
talitemali : dirimu jelek, ya maksudnya wilayah yg emang buat diri sendiri, skecil apapun itu beda2 sih tiap orang. diriku nganggep anuanuanu dan inuinuinuinu itu salah satu privasi. tapi ya ga slalu, hehehe
labalaba : klo bagi yang punya bukan privasi gimana? maksudnya bukan privasi disini, hanya pada orang orang tertentu
talitemali : buktinya diriku jg bagi2 anuanuanu dan inuinuinuinu dgn dirimu :) nah itu dia, privasi bukan berarti ga dibagi sama skali
labalaba : hehehe.. kok dirimu masih mengatakan itu privasi diriku padahal udah diriku bagi ke dirimu juga anuanuanu dan inuinuinuinunya?
talitemali : bisa aja privasi itu untuk lingkup tertentu. dompet juga privasi. bahkan hp juga bisa jadi sbuah privasi
labalaba : hmm.. trus pertanyaannya masih sama kek yang diatas..
talitemali : apa?
labalaba : hehehe.. kok dirimu masih mengatakan itu privasi diriku padahal udah diriku bagi ke dirimu juga anuanuanu dan inuinuinuinunya?
talitemali : yeee...buat kita ga noh. kita kan dah sama2 tau
labalaba : talitemali : hehehe....knapa ga dirimu ajajo yg ganti ininininininya, itu kan daerah privasi dirimu :) << dirimu kan bilang itu..
talitemali : tp orang laen ga boleh tau, hehehehe ya klo seijin dirimu ya gpp :)
labalaba : jejejejeje..
talitemali : okeh, privasi itu wilayah kita yang ga boleh orang laen memasukinya
labalaba : berarti yang menjaganya mesti kita sendiri dunk?
talitemali : iya, sementara yang lain harus bisa menghargainya. sebenernya sih klo smua orang saling menghargai, ya privasi itu ga perlu dijagain. saling jaga deh keknya
labalaba : terus yang punya privasi itu.. punya hak ga wat mengatakan sesutu tentang apa yang menjadi privasinya?
talitemali : iya punya donk
labalaba : misalnya, klo privasi itu melingkupi dua orang, apa harus atas persetujuan dua duanya untuk bisa diomongin?
talitemali : menurut diriku sih tetep harus diomongin berdua dulu itu lebih baek. apapun itu, diriku lebih suka untuk membicarakannya dulu, sebagai bentuk penghargaan atas orang itu noh
labalaba : iyepz.. wokeeh
talitemali : apa gunanya klo kita ada tp ga dianggep ada? dipersona non grata-kan
labalaba : woh, bahasanya canggih, persona non grata? -baru denger :D-
talitemali : itu kan bahasa hukum keknya dulu di ppkn ada, hahahaha
labalaba : gubrakzz.. hehehehe..

uhmm.. dan setelah ber-wikipedia-ria. oom wiki bilang gini..
Privacy is the ability of an individual or group to keep their lives and personal affairs out of public view, or to control the flow of information about themselves. Privacy is sometimes related to anonymity although it is often most highly valued by people who are publicly known. Privacy can be seen as an aspect of security—one in which trade-offs between the interests of one group and another can become particularly clear.

Privacy may be voluntarily sacrificed, normally in exchange for perceived benefits, but often with little benefit and very often with specific dangers and losses. An example of voluntary sacrifice is entering a sweepstakes or competitions. A person gives personal details (often for advertising purposes) in order to have a chance of winning a prize. Another example is where information voluntarily shared is later stolen or misused such as in identity theft. 

okeh deh.. itu bahasa inggris canggih sangad. hehehe. sebenarnya pertanyaan 'privasi ituh apakah gerangan?' muncul lantaran ngobrol ngobrol sore sama jeng ini, trus rada gemes juga pada dirinya gara-gara dirinya masih menganggap anuanuanu dan inuinuinuinu sebagai privasi. sehingga tercipta obrolan panjang yang rada nyolot [dari pihak saya sebenarnya] hmm.. tapi saya juga teteup mengakui, yang entah mengapa [karena blom menemukan alasannya sampe skarang] kenapa sepertinya dengan twenty something ini, saya seperti tergila gila pada sesuatu yang dilabeli privasi. padahal dulu-dulunya saya sebegitu ga peduliannya dengan kata ini *tuink* atau jangan jangan, dan lagi lagi, ini masalah pembuktian sesuatu yang entah apa dan kenapa harus dibuktikan? deuhhh.. beribet sendiri jadinya...

23.4.07

jalan memutar

kala rute jejakan hati dan pikir yang sudah ditempuh membawa pada keputusan baru, yang berupa keharusan mengambil jalan memutar untuk sampai pada tujuan yang sama, mungkin memang akan terasa lebih lama, akan terasa lebih berkelok, mungkin akan mengikis tak sampai habis kemauan diri untuk tak mengucap kata menyerah, disamping perasaan lelah yang sedemikian adanya. jalan memutar bukan tentang memutar jalan kan? ini tentang memungut remahan asa yang sengaja ditinggal sebagai jejak agar tak tersesat. untuk dipungut lagi, ditebarkan lagi, di tapakan jalan memutar. dan iyah, tentu saja, masih bersamamu...

17.4.07

bolehkah?

sudah disini lagi. perjalanan yang melelahkan yang ditempuh dengan berat hati dan berlinangan air mata [as always] *sigh* apalagi ditambah dengan tagline, "pergi dulu, daripada liad bus nya jalan duluan" yang tumben-tumbennya terucap dari mama saya, yang mengantarkan ke terminal waktu itu, haha, saya tak bisa berhenti menangis selama satu jam pertama perjalanan sialan nan keparat tersebut.

perjalanan sendiri. sedikit menyeruak magical moment miliknya, yang katanya berupa rasa senang yang betul betul menggetarkan jiwa. dan merupakan keajaiban bagi dirinya sendiri. membuat senyum, karena saya begitu mengharap keajaiban. keajaiban yang begitu saja 'pop up' di hadapan saya. tanpa perlu saya melakukan apa-apa. meski saya tau itulah kemustahilan yang sangat paling bisa dilakukan oleh saya sebagai manusia. dan akhirnya lagi-lagi mengantar senyum, kala melihat langit pagi. menyemburatkan jingga dan ungu. kemegahan mega. indah. saya speechless dan jatuh terlelap. dan terjaga dengan senyuman lagi.

sedikit muak. dengan perkataan, yang tersirat ataupun langsung terucap yang bermakna seperti ini,
'apalah artinya menikah klo harus berjauhan, suami ku disini, dan aku disana'
'bukankah sudah tugasnya seorang istri melayani suami?'
'aku harus belajar masak ini, karena suamiku menyukai masakan ini'
'harus melakukan ini, mumpung suamiku belum disini'
'suamiku begini begini, makanya aku mesti begitu begitu'
yang menjadi penghias hari-hari pertama saya di kantor, dari seorang teman. arrggh! kenapa saya jadi eneg dan ketakutan? bukan, bukan terhadap lembaga mahligai itu. tapi terhadap teman saya yang mengatakan itu. apa karena saya baru saja mengenalnya, dan pengenalan yang dilakukannya adalah sebagai seorang istri, bukan sebagai dirinya sendiri? iyah, saya tau saya tak bisa menjamin dengan apapun bahwa kelak nanti, suatu saat, tak akan ada seorang teman baru saya yang akan mengalami perasaan ketakutan dan kemuakan seperti saya saat ini. tapi tak bisakah dia sedikit bercerita 'atas nama aku?' atau lagi lagi, inikah saya, yang sedang berpada pada kemustahilan? keengganan semesta untuk mewujudkan?

pada akhirnya, saya ini tak tau apa-apa. mungkin karena belum ada yang benar benar saya ingini. hingga untuk menjalani enggan, bersyukur pun tak mau. ingin, terasa begitu asing. baik di telinga, atau di rasa. uhhm, ada sedikit, tentang ingin yang berupa cita dan cita diselipkan alfabet n. tapi mengapa begitu banyak mengundang tanya? bahkan kalimat tanya yang diawali kenapa, yang konon, menurut kaidahnya harus dijawab dengan kalimat yang diawali karena. padahal mengenai sebab musabab bukanlah sesuatu yang menyenangkan. bagi saya. enggan sekali memungut remahan ingatan di labirin ini agar bisa membawa saya ke titik awal. tapi tikungan yang sedang berusaha saya lalui, terlalu meruncing dan membuat sakit saat menohok ulu hati. hingga membuat saya, ingin berputus asa sejenak. bolehkah?

katanya [entah kata siapa] pengetahuan itu membuahkan ketidakyakinan. tapi apakah ketidaktahuan akan dengan senang hati memantapkan yakin di pikir dan di sukma?

12.4.07

tak

saya hanya tak ingin kembali. selalu saja seperti itu. kalo saya sudah disini. tak pernah ingin berpulang. tapi sangat begitu ingin membuat cerita sendiri. dan menyatakan diri sebagai saya. tak perlu cerita bahagia. dan tak selamanya kisah retasan air mata. kompleksitas itu memang sudah begitu, tak bisa diapa-apakan lagi, menurut pikir saya. saya memang tak pintar memaknai. apalagi secara langsung dan instan. membutuhkan waktu lebih dari sekedar hitungan hari. tak jarang melipat tahun. mati satu harapan. tak melarutkan rasa. asa mati tak mesti berbilang, dan tak juga merobohkan arti. tertinggal lesapan kenangan. mungkin. karena saya memang tak pintar memaknai.

ini tentang apa?

saya hanya tak ingin kembali. selalu begitu. bukan tentang persimpangan hati. hanya selalu arti dan tonggak pikir. dan saya tau saya pasti akan kembali. meski disitu ada entah. meski disana kelam yang meraja. yang tak urung membuat ragu. hanya sedikit lelah. tak urung menyerah. hanya saja selalu lelah. yang tak jua meragu. apalah kata 'tak' bila artinya adalah 'tidak'? karena pasti akan selalu kembali.

3.4.07

23rd

tahun ke 23. jangan tanya saya apa yang telah saya perbuat selama ini. karena saya bukan pencatat sejarah. pun saya hanyalah pena. bilakah pena kehidupan mengingat apa yang sudah dia tulis? klopun terpaksa merunut ingatan, maka hal indah bermekaran, dan yang tak terlalu indah hanya terselip sedikit dalam sempilan linangan mata. begitu? seingat saya, senyum selalu ada. datang bersama beberapa kotak dibungkus kertas warna warni bergambar boneka ataupun badut. dengan pita berbentuk bunga berwarna merah muda ataupun biru. dalam ingatan, doa-doa pasti terpancar dari mata-mata bijak itu. kecupan hangat. dan elusan sayang. selalu begitu adanya.

tahun ke 23. dan saya kebingungan ketika ada tanya tentang bagaimana hari ini. inginku, berlalu saja seperti biasa. biar saja saya mengkhidmati semuanya dengan sederhana. jangan tanya harapan, apalagi harus diurutkan. karena sepertinya hanya seonggok beban yang akan muncul. terkutuklah waktu karena selalu membuat iring-iringan menjadi tak berurut. selama tak disesali, mungkin akan selalu berujung pelangi, kenapa harus ragu?

tahun ke 23. saya hanya ingin melihat semuanya bisa tertawa, tak apa jika hanya senyum. karena setidaknya saya sedang berusaha memahami momentum kebahagiaan. lesapi saja. nikmati saja. karena tak akan ada yang lain. paket itu tak harus berbentuk sebuah bingkisan. selamat hari ini!

29.3.07

kuliner hati

Kulayangkan pandangku .. Melalui kaca jendel
dari tempatku bersandar Seiring lantun kereta
Membawaku melintasi tempat-tempat yang indah
Membuat isi hidupku penuh riuh dan berwarna

Kualunkan rinduku .. selepas aku kembali pulang
Tak akan kulepaskan dekapku .. karena
Kutahu pasti aku merindukanmu
Seumur hidupku selama-lamanya

Perjalanan inipun kadang merampas bijak hatiku
Sekali waktupun mungkin menggoyahkan pundi cintaku
Menetaskan setiaku .. menafikan engkau disana
Maafkanlah aku Cepat ku kembali


Kutautkan hatiku .. kuikrarkan janji ..
Kubawa pulang diriku hanya untukmu
Kusanjungkan mimpi-mimpi hangati malam
Rindu ini membakar hatiku Kuakan kembali pulang ..
kuakan kembali pulang

Aku ingin cepat kembali ..
Aku ingin cepat disampingmu ..

~ Padi - Perjalanan Ini ~

sejenak menepi dari keriuhan. agar bisa merasa lagi. merasakan leganya pagi. semilirnya angin siang hari. senja yang selalu memikat. dan gemintang benderang di teras rumah di kampung halaman.
melepas rindu. memungut kisah. menabuh genderang cerita bersama kawan. kuliner hati mungkin. kenapa tidak klo memang tidak kenapa. mungkin memang sekejap, tapi pasti tak akan terasa sejenak saja ^_^

saya pulang! *wink*wink*

28.3.07

maret

mungkin ini mengapa saya merisau, harus menunggu enam bulan lagi untuk melihat konstelasi pada tempat semestinya. utara pada utara. tenggara pada tenggara. selatan pada selatan. biduk, scorpio, orion. menunggu enam bulan lagi untuk melihat matahari pagi menetaskan embun tepat di timur tanpa perlu bergeser beberapa derajat. dan enam bulan lagi untuk tiga senja ketika matahari jingga memecah horizon yang kemudian disambut kegelapan malam tanpa kelam, tepat di ufuk barat.

mungkin ini mengapa saya menangis, ketika enam bulan rasanya terlalu lama untuk sebuah kesempurnaan posisi dan proporsi. terlalu lama untuk melihat ke arah yang tepat lagi. terlalu lama untuk mengais kesadaran bahwa semuanya memang sudah seperti itu dalam keseimbangan. terlalu lama rasanya, sehingga tak menutup kemungkinan kubangan yang seperti lumpur hidup ini akan menghisap saya sampai habis. tanpa meninggalkan bekas sedikitpun.

mungkin ini sehingga mengapa selalu, saya terjebak dalam klausa sebab akibat. yang meruang dengan membangun sekat-sekat tak kasat mata. meruang dan makin meruang. apalah menunggu klo untuk menikmati keindahan semuanya karena memang sudah waktunya? apa karena saya penyendiri yang tak mau sepi namun begitu terbiasa sendiri?

akhirnya jaringan kantor sehat lagi *phewww*

24.3.07

[jadi] tak penting

ehm.. *fiuuuuuuuuuuuuhhh*

tarik napas panjang duluw. tadi saya semangad banged pengen posting. tapi lantaran kekisruhan dan keributan pengguna warnet laen, yang mungkin tak menyadari klo ini warnet bukannya pasar ikan apalagi hutan, saya langsung blank, dan yang ada cuman mencak-mencak gak keruan pada teman ceting saya yang satu ini sambil hujat menghujat. dan berlanjut dengan nona yang lagi sibuk pindahan ini yang hanya menanggapi dengan cekikikan sambil menyuruh saya bersabar karna saya hanya satuan dan mereka kodian *wink*pheeww* rasa-rasanya seperti berkaca pada protesan kecil saya, khususnya yang bagian malu bertanya sesat dijalan

#1
"mas sugeng, ini id emailnya bagusnya apa yah?"
suara disetel sopran dengan seratus desibel *hiperbolic* dengan nada menye-menye abis
"terserah ajeng aja maunya apa, gimana klo ajeng manis"
sahutan empunya nama sugeng, suara tanpa gambar kek denger radio, yang entah berada di bilik mana, denga stem-an suara bariton yang ga kalah gedenya juga
"o iyah, boleh juga. klo passwordnya gimana klo aquabotol?"
masih suara yang menye menye keparat itu, yang udah mulai ganggu pendengaran
"iyah, boleh juga tuh"
teteup, suara tanpa gambar kek denger radio
alamat emailnya dibilang sambil teriak teriak, passwordnya pula, aduuuhh..

#2
"geng, ini alternate email maksudnya apa toh?"
suara bass tanpa gambar, entah dibilik mana juga masih dengan seratus desibel
"alamat email selaen yahoo"
"wah, kan ga punya. kan emailnya baru mo dibikin skarang"

gak cuman dua sesi itu sebenarnya. masih ada begitu banyak pertanyaan lain seperti
secret questionnya bagus apa yah?
zip postal maksudnya apa?
pekerjaannya apa yah?
dan semuanya ditanyain sambil teriak teriak, pake naek-naek ke bangku. uuggh! that's it. itu ngegemesin. dan lumayan ganggu kenyamanan pengguna warnet yang laen. udah mereka duduk nya pisah pisah jauh, kebayang dunk gimana klo sudah sampe naik di bangku, teriaknya PASTI melewati pengguna warnet yang lain. gossh! okeyh, they are newbie, okeyh, mereka baru ngerti. tapi knapa mesti teriak teriak? ga bisa jalan ke bilik temennya sajah? ato temennya itu disandera sajah di bilik ituhw wat ngajarin. ya ampun... huhuhuhuhu..

puncak kekesalannya malah nongol di bagian ini, ketika saya beli aqua di tempat billing, eh yang jaga billing malah dengan semena-menanya matiin kompi yang saya pake karena dianya nyangka saya udah selesai dan mau bayar. oalah, pak pak.. ikzz.. ga ngerti orang lagi gemez poo.. huhuhu *doenk*

21.3.07

peribahasa[?]

beberapa waktu belakangan ini, saya agak sedikit banyak, nyolot terhadap beberapa peribahasa. dan membuat saya sampe bertanya-tanya. kok bisa siyh peribahasa ini dibuat? orang iseng dari mana yang dengan senang hati mengutip kalimat dari seseorang yang kemudian pada akhirnya, entah kenapa, seperti menjadi pedoman bagi orang-orang untuk melakukan sesuatu. atau pembenaran bagi orang-orang terhadap sesuatu dalam melakukan suatu tindakan ataupun perkataan. atau bahkan mungkin peribahasa ini akhirnya menjadi dasar pembentuk pola pikir? hm, but honesty, saya sendiri sudah lupa, peribahasa itu apa. seperti layaknya pantun yang definisinya [mungkin] adalah empat kalimat berima, bersajak a b a b, a b b a, atau a a a a, dimana dua kalimat pertama merupakan perumpamaan dan dua kalimat terakhir adalah artinya. saya lupa peribahasa definisinya apa *tuink*

seperti peribahasa ini, karena nila setitik rusak susu sebelanga.
mengapa peribahasa ini, bagi saya seperti menjadi pembenaran bagi semua orang untuk melakukan penilaian terhadap sesuatu secara semena-mena. klo tidak ingin dikatakan bergunjing ataupun menjelek-jelekkan orang tentunya. meskipun kesalahan letaknya pada satu orang, maka semua orang dalam lingkup satu orang itu akan terbawa-bawa. entah lingkup kekeluargaan yang berupa hubungan darah. lingkup kedaerahan yang berkaitan dengan kesukuan. lingkup organisasi, keagamaan, bahkan gender dan sebagainya dan sebagainya. atau saya salah menanggapinya yah? hmm, puncaknya ke-nyolot-an saya terhadap peribahasa ini saya ungkapkan pada kakak saya beberapa waktu yang lalu, dan tanggapannya, sungguh sanggup membuat saya diam dan tak mencak mencak lagi.

"ya iyah, kamu melihatnya dari posisi susu sebelanga yang rusak mulu siyh, coba klo kamu melihatnya dari posisi si nila, palingan kamu diam-diam saja"

nah kan? saya buang dimana sense of balance yang selalu saya puja-puja itu? entahlah. tapi saya masih sedikit berkeberatan dengan peribahasa ini *tuink* :D

peribahasa yang kedua, malu bertanya sesat dijalan
sapa yang ga tau coba peribahasa favorit sepanjang masa ini. semua orang mengucapkannya untuk membenarkan kemalasan mereka dalam membaca. membaca apa saja. petunjuk jalan. aturan permainan. petunjuk tempat di lorong-lorong carefour ataupun supermarket mini, toko buku, dan sebagainya untuk barang-barang yang sedang dicari. rasa-rasanya prinsip peribahasa itu sepertinya tergeser seperti ini : klo bisa bertanya, kenapa harus membaca, kan bisa menghemat waktu. damn rite! selamat tinggal prosedur standard keselamatan. dan selamat datang segala macam kecelakaan dan bencana. long life lazyness! kenapa sepertinya tak ada yang mau melakukan trial and error, learning by doing atau segala sesuatu yang berproses? apakah ini dinamakan kebiasaan juga pada akhirnya? waktu yang tak akan pernah terkejar, nilai uang yang semakin tak terasa, dan segala keinstanan yang diharapkan. bukankah itu sangat melelahkan? persis seperti ketika adam sandler tiba-tiba mendapatkan remote yang bisa mengatur kehidupannya di film click. gak ada rasanya sama sekali.

"gimana negara ini bisa mo maju coba, di pintu jelas-jelas terpampang : tarik / pull. eh, malah di dorong. bukannya tuh pintu jadi cepat rusak. yang ada malah perbaikan mulu"
"hahaha, kamu aja kali yang terlalu sewot"
-percakapan suatu ketika dengan kakak saya di sebuah tempat makan-

*phew* sudahlah. saya hanya ingin mengeluarkan uneg-uneg sajah :D kepikiran gara-gara jaringan dikantor tiwas sesudah long wiken kemaren. uhuhuhu. ga ada cerita long wiken. wiken kmaren yah seperti biasa sajah. saya nyuci-nyuci. diam di rumah saja. nonton film jadul yang disewa di rental. mencoba memungut kenangan dari sela-sela cerita *sigh* :) dan yang terpenting, beres-beres kamar. aha! akhirnya kamar ituhw sudah bisa sedikit lebih rapi lagi *tuink* ^_^

17.3.07

menjadi pahit

Oh, it's raining again
Oh no, my love's at an end
Oh no, it's raining again
And you know it's hard to pretend..
~ it's raining again - supertramp ~



..........
weeeeh, iyah deh, yang punya banyak tawaran kerjaan
ia lagi naik daun neh, hahahaha.. orang kadang diatas kan?
siipz deuh. mungkin lantaran berprinsip roda berputar ntuhw, makanya banyak yang sementara di atas meraup begitu banyak dengan dalih 'biar ada persediaan pas rodanya kebalik kebawah'
hahahaha.. ia kali
............

masih di ruang cakap maya. dengan seorang teman. tentang perputaran. tentang rezeki. dan tak urung juga memunculkan sedikit kepahitan. bukan sebuah skeptisme kan? ini masih saja tentang nyata. bukannya saat di bawah, maka berarti itu memang di bawah?


met sabtu malam semuah! ^_^

16.3.07

motor atau angkot

"mbak eva bisa bawa motor"
"ehm, nda pak.. hehehehe"

hwhwhwhw. kata orang siyh, selama ada kemauan wat belajar, pasti bisa yah? tapi saya sudah kadung tak mau dan menghapus niatan untuk belajar mengendarai sepeda motor ini. ditambah dengan latar belakang tak bisa mengendarai sepeda. ditambah dengan lalu lintas disini yang sangat sungguh awut-awutannya. uhm, no thanks. untuk alasan-alasan yang demikian maka saya cenderung lebih memilih angkot. meski ongkos sehari [tanpa mampir-mampir] bisa dipake wat beli bensin yang dipake selama seminggu, yang mana daripada itu berarti bisa dipake wat beli bensin yang dipake selama sebulan klo naek angkot dan pake acara mampir-mampir -kata orang-orang kantor- meski kendaraan roda dua ini jelas-jelas lebih menghemat waktu daripada angkot yang pasti selalu keliling-keliling dulu baru bisa sampai di tujuan. singkat kata efesiensi waktu. tapi saya teteup keukeuh berangkot ria. katakanlah saya tipe orang yang sangat parah dalam soal kedisiplinan waktu, namun entah bagaimana, saya merasa angkot itu merupakan sumber inspirasi saya! *wink* gimana nggak, udah ga terhitung berapa postingan di blog ini yang terilhami dari kejadian-kejadian di angkot yang saya tumpangi [uhm, terhitung siyh sebenarnya, tapi saya lagi males ngitungnya :D]

seperti beberapa malam yang lalu, kota ini dilanda pemadaman listrik lagi setelah sekian lama vakum dan aman-aman saja dengan terang benderang. angkot yang saya tumpangi lumayan penuh. dan kebetulan isinya perempuan semua dari segala masa, kecuali pak sopir tentunya. ada ibu-ibu, ada cewek-cewek seumuran anak smu dan smp, dan ada nona-nona pekerja [refers to saya. hahahaha *gubrakz*] rute yang berputar-putar akhirnya mengundang celetukan dari salah satu ibu. yang akhirnya terjadi kegiatan tanggap menanggapi sampai topik pembicaraan nyasar pada kondisi negara saat ini dan kejadian 'anget' beberapa waktu belakangan.

#1
"zaman udah kek gini, harga-harga pada naik smua. klo nda punya uang anak-anak nda bisa sekolah"
"iyah, ini harga buku pelajaran mahal semua. tapi klo ga dibeliin anak nya malah ga mau sekolah lantaran udah diwajibkan dan bakal kena hukuman klo ga punya buku yang dimaksud"
"belum lagi untuk mulai sekolah mesti bayar uang pembangunan yang mahalnya naudzubilah"
"gimana negara ini gak mo tambah miskin klo untuk pendidikan aja begitu susah"
"liad di tv, yang kejadian di malang itu, ada ibu yang bunuh diri dan juga tega meracuni empat anaknya lantaran sudah kesusahan"
"iyah, makanya skarang klo mo punya anak dipikir-pikir dulu. daripada dilahirkan trus akhirnya anaknya malah menderita karena ga mendapatkan asupan gizi, mending ga usah aja"
"makanya anak saya cuman satu bu" celetuk sang sopir yang ternyata juga turut mendengar *tuink*
"saya bilang sama istri ga usah bikin anak banyak banyak. saya ini dari keluarga yang banyak bersaudara. dan udah saya liat susahnya orang tua cari nafkah supaya bisa menghidupi anak-anaknya" sambung pak sopir.

#2
"lha, jangan dimulut doank pak. laki-laki ini. bilang anak satu aja cukup, tiba-tiba denger udah kawin lagi"
"hahahahaha, iyah.. aa gym aja gitu"
"wah, saya bukan tipe laki-laki seperti itu bu. narik angkot sehari aja belom tentu cukup wat makan sehari. klo aa gym yah laen. hidup udah susah gini. udah tanda-tanda kiamat!"
"iyah, coba bayangin ada polisi yang nembak atasannya di semarang itu"
"manusia sudah menjadi bencana bagi manusia yang lain. mungkin bener, kiamat sudah dekat"
"belum lagi klo nanti harga bensin jadi naik. bisa-bisa ga ada penumpang lagi untuk angkot ini"
"dulu padahal ongkos angkotnya masih seratus rupiah tapi teteup saja terasa mahal. skarang udah ongkos segini, uang udah ga berasa. ga ada nilainya lagi"
"berasa pegang uang klo udah bilang trilyunan. klo jutaan masih blom ada apa-apanya"

#3
"blom lagi anak-anak skarang yang ga ngerti susahnya orang tua"
"anak teka aja ada yang bawa hape"
"semua gara-gara sinetron di tivi tuh. dulu waktu blom zaman sinetron, gak ada yang nuntut macam-macam. mesti bergaya begini, bergaya begitu. sinetron-sinetron itu menyesatkan"
"remaja-remaja cewek skarang udah pada ga tau malu. nempel dengan cowok terus. di kampung saya, ada yang bapak ibu nya udah bolak balik tanah suci, tapi kelakuan anak perempuannya kayak gitu. malu-maluin orang tua saja"
"coba ditungguin di rumah aja. tunggu disamperin dirumah. ga perlu nyosor ke rumah si cowok juga. bahkan sampe main di kamarnya segala"
"hape yang sering disalahgunain, sms ada kepanjangan baru skarangnya : sarana menuju selingkuh. korban televisi semua."

dua anak seumuran anak esempe, hanya bisa takjub mendengar obrolan yang [mungkin] bagi mereka aneh. seorang anak seumuran anak esemu hanya bisa mesem-mesem, ternyata seorang ibu yang ngomong paling kenceng di angkot itu adalah ibunya. dan saya, tentu saja saya hanya bisa senyum. saya termasuk tim penceria di angkot yang lagi mengadakan konfrensi dadakan tentang hidup ini. mengiyakan saja semua omongan dengan senyuman *sigh* :D selain beberapa waktu yang lalu, ketika ada seorang ibu teman seperjalanan di angkot yang heran bin takjub ketika dia menanyakan asal saya dan saya menjawab manado, dan dengan gayanya yang lucu dan mimik wajah yang heran dengan melingkarkan kedua tangannya di kepala, yang saya artikan dengan kalimat "kok berjilbab?". maka perjalanan konfrensi angkot ini termasuk pengalaman berangkot saya yang paling mengesankan!

...................
"lho? belajar aja. ini ada motor dinas satu, nda tau sapa yang mo pake"
"wah, nda usah aja pak. dikasih ke teman-teman cowok saja"
"tapi kan merekanya masih [c]pns"
"lagian saya ga tau naek sepeda juga pak, bakal susah belajarnya"
"...." sambil geleng-geleng kepala.
...................

bagaimana bisa saya lebih memilih motor, klo di pagi hari ketika mata masih ingin mengatup, dan saya melihat wajah-wajah tua duduk bercengkrama di pinggir sungai bawah jembatan bercerita nostalgia dan kemenangan masa lalu yang terburai tawa, yang akhirnya membuat saya jadi bersemangad untuk menjalani hari? bagaimana bisa klo dari angkot yang sama, masih di bawah jembatan yang sama, di sungai yang sama, ada anak-anak bercengkrama dengan riang, ada ibu-ibu mencuci baju, dan ada bapak-bapak yang melepas hajat hasil pergumulan semalam sebagai pernyataan nyata, reminder, bahwa saya ini masih terlalu egois? bagaimana saya bisa tega menanggalkan label pengguna angkot klo dari situ saya bisa melihat lebih banyak hal lagi? klo dari situ saya bisa lebih tau diri untuk bersyukur. iyah, saya tau, tanpa tindak nyata, apalah arti pemikiran? klo saya boleh meminjam istilah di buku "PUING" saya ini adalah a lone bystander : hanya menangkap kesan dan menyimpannya rapi di ingatan. tanpa tindak nyata. uggh. kenapa selalu berujung pada ketakberdayaan dan ketidakpercayaan? *sigh* owh iyah, kembali ke soal motor itu, akhirnya dikasih ke anak cowok bagian perlengkapan. hehehehehhe *doenk*


you're beautiful
you're beautiful
it's true
i saw your face
in a crowded place
and i don't know what to do
coz i never be with you
~ you're beautiful - james blunt ~

14.3.07

kakak saya

lagi pengen cerita tentang kakak saya. ya namanya kakak, jelas jelas lah dirinya lebih banyak hitungan umurnya daripada saya. lebih tepat lagi lima tahun beda nya. hm, sepertinya kedua orang tua saya, kena doktrin KB dengan baek dan benar pada waktu itu *wink* :D berhubung kakak, maka bisa dikatakan juga bahwa kakak saya sudah bersama dengan saya seumur hidup saya. sepanjang hayat dikandung badan. soal pembawaan dan cara berperilaku, keknya kami jelas-jelas beda. yang aktif-aktif nempel di kakak saya. dan yang pasif-pasif nempel di saya. kakak saya cerewet, dan saya pendiam. kakak saya spontan, saya mesti mikir panjang lebar dulu baru bisa yakin bwat melakukan sesuatu. saya penakut, kakak saya pemberani. klo saya pengen ngomong apa-apa ke orang tua, pasti melalui kakak saya. hehe. sister complex deuh. bisa dibilang, dirinya memiliki begitu banyak kata kerja berawalan me- dan saya memiliki tak kalah banyaknya kata kerja berawalan di-. dulu saya sempat khawatir, apa jadinya saya klo kakak saya ga ada. ga tau ngomong, apa-apa minta pertimbangan dirinya. sister addict bwanged. dan memang terbukti sebenarnya, saat kakak saya kuliah di tempat yang mengharuskan dirinya ngekost, saya seperti terhisap keluar rumah. menjauh dari rumah. hehe. orang tua sampe bingung *tuink* pas dirinya balik lagi ke rumah, saya pun mulai betahan lagi di rumah. bukannya saya tak sayang orang tua, sayang kok, banged malahan. tapi lantaran saya susah ngomong, media saya cuman kakak, dan saya terlalu enggan mencoba untuk 'belajar-bisa-ngomong', pas dirinya pergi ya saya bingung mo ngomong sama siapa :D

time flies, everything changing, but she is still my sister -halah, ya iyalah :b- maksudnya ya itu, dia masih teteup menjadi media saya, dan saya teteup susah ngomongnya. sampe akhirnya dia mutusin wat nyari kerja di sini pas selesai kuliah. saya bingung lagi, apalagi waktu itu saya masih dengan sangat setengah hati mengikuti perkuliahan di prodip satu *sigh* tapi kan lebih ga mungkin lagi klo saya mesti nahan-nahan kakak saya hanya untuk dengerin keluh kesah saya sepanjang hidupnya? kakak saya berhasil meyakinkan klo saya akan baik-baik saja meski dia gak di rumah lagi. dia bilang dia percaya klo saya bisa ngomong sendiri apa yang saya inginkan, tanpa dimediasi oleh dirinya. yang notabene, saya tak memiliki kepercayaan seperti itu pada diri sendiri. see? *wink*wink* untunglah sejak ditinggal kakak, saya sempat kesambet untuk mulai sedikit demi sedikit belajar percaya. hm, disitukah titik baliknya? dunno. i think so.. ^_^

masa perkuliahan setaon di prodip akhirnya selesai, dan saya tidak se-kecanduan-itu-lagi pada kakak saya. pas praktek kerja lapangan, saya lebih memilih mengunjungi papua daripada ke tempat kakak saya bekerja. dan setelah balik dari papua, saya pun memantapkan diri dengan menjawab : "pengennya di papua" setiap kali ada teman yang menanyakan maunya penempatan dimana. hehe. takjub saya. soalnya di papua ga ada keluarga. selaen teman-teman yang saya temui pada saat PKL ntuhw. saya hanya merasa click aja disana. ada tempat nyaman laen selain rumah dan kakak saya ternyata. dan keinginan itu pun saya sampaikan ke orang tua. saya meminta didoakan supaya dapat penempatan di papua saja nantinya. sebenarnya, saya pengen bisa bener-bener, hm, seperti kakak saya. bisa mandiri di tempat yang baru. selain itu, saya juga pengen bisa mewujudkan kepercayaan yang kakak saya bilang : bahwa saya pasti bisa. hehehehehe.. -teteup sister complex ;b- tapi akhirnya SK teteup ngomong laen. saya dapat penempatan di tempat yang sama dengan kakak. ya disini ini. hihihi. pengen ngakak jadinya. buyar sudah khayalan petualangan yang sudah saya bangun di benak saya klo misalnya saya ditempatkan di tempat yang benar-benar baru dan noone there *doenk* otomatis, disinilah saya, bersama kakak saya. tapi sister complex saya sudah terkendali dengan lebih baik lagi kok :b

beberapa malam yang lalu, saya ngobrol ngalor ngidul dengan kakak sampe jam tiga pagi. hwhwhwhw. kakak saya pengidap insomnia. saya? tidak. tidak terlalu, saya hanya tipe orang yang tak bisa nolak klo diajak begadang bukan insomnia, beda kan? ;)

- kak, talak tiga deh mulai skarang
+ maksudnya?
- cerai aja kita beduanya. kelamaan lagi.. bareng mulu. dirimu ga bosen tah?
+ hihiihi, iyah. heran bisa bareng kamu mulu.. gih gih.. hush hush
- pengen punya kamar sendiri.. masa bedua terus ama kamu
- hahahahaha. coba waktu itu saya ga ikudan prodip. palingan ga bareng juga
+ weh, punya kamar sendiri kok dirumah. tapi kamunya aja yang ga pernah mo tidur di kamar sendiri
+ iya, palingan skarang ga berpenghasilan, bingung mo ngapain
- lhooo.. abis tempat tidur di kamar dirimu itu lebih lucu. masa punya saya peninggalan zaman belanda, tinggal dipakein kelambu jadi deh
- halah halah, coba ya nda dibahas penghasilannya, mikirnya cash flow mulu niyh. coba dipikirin, lulusan PTN blom ngetop, informatics, bisa jadi apa saya sekarang?
+ woh, ketahuan deh sirik ama tempat tidur. hihihihihi. senoo.. tatoki euyh..
+ harus cash flow dunk, quarter life crisis gini. lagian emang udah jamin lulus kuliah skarangnya klo waktu itu jadi kuliah?
- husssh, ga usah dibahas.. weeeeeeee
- yeee, namanya juga berandai-andai, boleh kan..?
+ ya itu, palingan masih pengangguran.. baru mulai ngajuin lamaran ke sana sini yang semuanya ngasih harapan semu. tergantung keyakinan.
- gitu yah kak?
+ hush hush, coba skarang dipikirin yang ke depan-depan aja deh. coba klo nda masuk prodip, palingan kamu kemaren ga gratisan ke jakarta.
- hmm.. ga ketemu sama si anu, si inu, si itu yah?
+ hehehe.. nah.. ga ketemu si dia juga..
+ yang lalu ya udah. skarang kamu disini. ya disini. dijalanin. bukannya dipikir-pikir wat dibikin label penyesalan gede-gede di jidat.
+ mikirin tu cash flow nya
- hayaaah, cash flow dari hongkong...
+ eh iyah, tadi papa nelpon, tanyain ga mo coba ikudan tes pns lagi taon ini
- weeh.. jangan pns deh kak. cukup sayah saja. neh neh.. ga usah. jangan mau
+ heheheheh, udah dari dulu ga mau kok, weeeee..

obrolan saklek di sesi ke sekian beberapa waktu yang lalu, berkaitan dengan ini. yepz, saya belajar saklek dari kakak saya. sejak sering maen ke kostannya dulu, banyak anak kuliahan yang gila organisasi dan berpikiran sangat saklek, yang membuat saya ketularan membaca dunia sophie, islam autentik, islam pluralis, dan kawan-kawan pada kelas dua esemu. mestinya waktu itu saya masih mengkonsumsi majalah aneka yess! kawanku ataupun gadis. ehm, saya tetap mengkonsumsinya deunk, tapi ga addicted *toenk*

12.3.07

hati yang berjarak

+ diakan mo kesini april
- wah bulan depan ada yang mo bulan maduan
+ tapi dia mo brangkatnya sama temen2nya yg mo liburan disini juga
- ga jadi honeymoon dunk. trus gimana?
+ yah biarin aja dulu ini berjalan seperti ini
- hmm.. yang penting kamu jangan uring uringan saja
+ biasanya klo dah ketemu it`s make everything rights
- iyepz, yang salah jadi bener semua
- yang penting dah liad wujudnya
- buzet, been there done that deuh
- wkkwkkwkkw, pas jauhan, ada masalah lagi
+ hahahaha
- betul sungguh
- ternyata pertengkaran jadi penopang hubungan yang sebenarnya
+ hahaha, tapi bener2 membuat tak nyaman
- emanggg, sapa juga yang nyaman jauh jauhan dan jotos jotosan
+ mo apa2 aja jadi nda konsen
- ga ada enaknya
+ ide nda mo keluar
+ kecuali dipaksa ma rokoks
- mogok jalan tuh hati ama otak
+ nah makanya kutarik kesimpulan aja, kondisi lingkungan yg membuat ini terjadi. emosi meninggi karna tingkat stress meninggi. tingkat stress meninggi karna kesibukan meninggi. maka solusi terbaik "diam" dan bicara seperlunya. klo pun tak nyaman buat gw dan dianya biarlah sampe cair lagi dengan sendirinya. gimana menurutmu?
- lama lama jadi bisul dan *tarrrr* meledak ketika diam dianggap sebagai ketidakmauan untuk turut mengerti
+ ia itu salah satu side effectnya
- bisa nanggung side effectnya ga? klo merasa bisa yah silahkan
+ uhhmmmm...


apakah hati yang berjarak selalu membuahkan ragu? entahlah. hanya sedikit obrolan memabukkan karena terlalu banyak kata-kata sehingga menghasilkan kesimpulan parsial. tak pernah seutuhnya. dan dibiarkan menggantung begitu saja. selalu. karena tanya bukan untuk selalu dijawab. katanya itu hanya sebuah retorika.

dasar!

+ pa kabar lu
- kabar diriku, bingung
+ weleh, huhuhu, sering kali bingung
- bingung, sebenarnya lagi baek baek saja ato nda
+ hmm, ada problemkah?
- ga juga, bingung aja
- kantor adem adem aja
- ama kekasih, adem adem juga.. lagi smangad smangadnya deunk.. kangennya :D
- ama orang rumah, biasa..
- hm,, ama temen temen juga, byuuhh
+ yah brarti baek2 aja
- hihiihhihiih, iyah kali yeh
+ abuakakaka, dasar! maunya bingung mulu!

cuplikan singkat percakapan di yahoo dengan teman edun saya. apa iyah saya maunya bingung mulu? hehe. giliran keadaan aman terkendali kok saya merasa ada yang salah yah? there is something going wrong. giliran keadaan memang sedang tidak baik-baik saja, maka saya akan mencak-mencak ga karuan kesana kemari. ngomong aneh-aneh. mengumpat sana-sini. merasa segalanya 'bukan-saya-banged' ketika mencoba berkompromi. dan tak akan ada sesuatu yang 'saya-banged' ketika akhirnya saya memutuskan [lagi-lagi] untuk 'try-to-fit-in' berdamai dengan keadaan yang memang sudah tidak bisa saya ganggu gugat sama sekali, yang katanya adalah kehendak Semesta. bukan kebetulan. dan akhirnya selalu merampas begitu banyak energi positif yang saya miliki, yang pada dasarnya hanya seujung kuku ini?

masa sebegitunya saya ingin berakrab-akrab dengan keadaan yang tidak menenangkan? yang selalu menggugah keyakinan. menyeruakkan tanya. dan berujung pada penyesalan atas jawaban yang muncul di akhir kalimat yang kemudian diklaim sebagai suatu pengetahuan? atau jangan-jangan saya menemukan ketenangan dengan keadaan yang seperti itu?



wekz! saya tidak se-sadomasokis itu. menurut saya siyh *tuink*

9.3.07

ah

kantor. malam. segelas kopi torabika yang masih hangat dengan pahit yang lumayan mengecap. installer yahoo messenger yang gagal. window opera yang lumayan banyak. sebungkus roti rasa cappucino. juga uneg-uneg di beberapa blog perihal distribusi buku baru yang sangat terlambat sampe disini [lho?]. hujan.

ah, ini malam yang besoknya sudah wiken. tadi hujannya masih jauh. belum sedekat ini. dan belum semenderu ini. pegangan gelas hangat lebih merapat. tapi jari belum meletih merunut kata. hujan selalu mistis untuk dinikmati. derapnya boleh menderu di atap kantor, tapi tidak akan meninggalkan luka. gemintang boleh tak hadir, asal digantikan tangisan langit yang satu ini. saya tetap akan berbahagia.

ah, hujan menjauh lagi. gemerincing denting berdetak di pojok ruangan. belum, masih belum terlalu malam. dan saya belum terlalu lelah untuk berhenti. hanya meletakkan jari menggerakkan mouse untuk mencoba mengerti. bukan berhenti. begitu banyak yang ingin. entah kenapa tak memungkinkan angin menendang dendang. ini hanya barisan larik tanpa makna. jangan ditanyakan karena saya [sebenarnya] tak mengerti.

ah, ini malam yang hujan menjelang istirahat, kenapa saya masih saja gamang bingung merumuskan cita? mestinya tak sesulit ini bukan?

8.3.07

apa saja

ketika saya mengatakan :
"aku tak tahu ada dimana"
"entah sedang bergerak maju, atau malah tersentak ke belakang"
"segala di sekitar bergerak, berputar, bumi tetap statis dengan porosnya"
"aku melambat, dan tiba-tiba berhenti. kehabisan bahan bakar. lowbat. charger pun tak punya"
"aku tertinggal dan terlalu keras hati"
"tak ingin belajar mencinta, dan enggan berpada pada yang ada"
"karena aku tidak merasa sebagai aku"
"karena benak menyimpan sejuta khayal yang belum mengentah patah"

dia hanya DIAM

mungkin sudah sepantasnya saya mulai menjalani sambil mengerti. bukan karena kewajiban. mungkin sudah seharusnya saya mempraktekkan ketidakyakinan saya terhadap suatu kebetulan. mungkin sudah saatnya saya menghapus satu khayalan tentang keinginan untuk menulis kalimat ini : I'M TEMPORARY JOBLESS. kesejatian diri tak harus selalu ditemukan dengan berputar, berpindah dan bergerak. ketetapan hati awal dari diri sebenarnya. mungkin. yah, semua masih mungkin. mencoba tak akan serta merta mencoreng moreng gegawang jiwa kan?

dia hanya DIAM
dan sedikit mulai membagi SENYUMAN

You could be my unintended
Choice to live my life extended
You should be the one I'll always love


I'll be there as soon as I can
But I'm busy mending broken pieces of the life I had before


~ Unintended | MUSE - me, try to fit in [again] ~

2.3.07

'masih jauh?'

"masih jauh?"
"dikit lagi, belokan berikut, hampir sampai"
"hmm... hosh hosh hosh.."

sesudah belokan berikutnya..

"masih jauh?"
"dikit lagi, sesudah tanjakan ini, hampir sampai"
"okeh, hosh hosh hosh.."

sesudah tanjakan ini..

"masih jauh juga?"
"gak, setelah pepohonan ini udah di base campnya. berarti hampir sampai kan?"
"seepz, hosh hosh hosh.."

setelah pepohonan ini..

"masih jauh?"
"bentar lagi, hampir sampai, sesudah penurunan ini akan ada air terjun. daerah sekitarnya juga melandai. tempat yang pas wat bikin tenda"
"i hope so.. hosh hosh hosh.."

sesudah penurunan..

"sudah sampe dimana?"
"sudah sampe disini. udah tiba"
"akhirnyaa...."


hehe. kurang lebih kek gituhw deh klo inged zaman-zaman ikudan kpa dahulu di sekolah. saat napas tinggal satu-satu dan dipaksa-paksa, disambung-sambung pake tali. ehm.. ga denk, disambung-sambung pake semangad biar bisa mencapai puncak tujuan perjalanan. dan herannya semangad itu ditemuin dari pertanyaan "masih jauh?" yang diajukan oleh siapa saja yang berjalan di belakang orang di depan *tuink* yang tentunya selalu mendapat jawaban "hampir sampai" dari pemimpin kelompok, ato siapa saja yang berjalan di depan dan ngerti jalannya, penunjuk jalan dan sebangsanya, meskipun masih sekitar lima puluh mil adanya tujuan yang dimaksud -hiperbolic mode on :D- dan namanya juga 'pertanyaan-penyambung-napas-biar-teteup-semangad', maka pertanyaan itu ditanyakan berulang-ulang, meskipun yang bertanya memiliki kesadaran penuh bahwa perjalanan memang masih jauh. bisa dibayangin sendiri donk gimana perasaannya klo sampe akhirnya BENAR-BENAR TIBA di tempat tujuan? saat pertanyaan "masih jauh?" berubah menjadi "sudah sampe dimana?" sebenarnya sudah menunjukkan tanda-tanda keputusasaan yang lumayan akut *wink* tapi apabila jawaban dari pertanyaan tersebut berupa "sudah sampe disini. udah tiba" betapa sungguh, saya bisa menjamin capeknya hilang dalam sekejap. yang ada malahan kesenangan-tiada-tara dan kegirangan-setengah-hidup [hiperbol again ;b]

hmm, eniwei, saya sedang tak ingin membicarakan euforia yang dirasakan saat tujuan perjalanan tercapai. tak juga tentang harapan. tak juga tentang keinginan. tak juga tentang kesadaran diri. dan bukan tentang perjalanan itu sendiri. hmm.. all i want to say just, sampe saat ini, saat saya mengetikkan postingan ini, saya masih takjub dengan 'fatamorgana' yang dimunculkan oleh pertanyaan "masih jauh?" dan jawaban "hampir sampai" ini. apa saya bisa menyebutnya sebagai 'the power of words?' yep. saya rasa memang demikian adanya. banyak kan, beberapa kata yang akhirnya menginsiprasi hampir seluruh, sebagian, atau berapapun bagian hidup seseorang? yewh, i won't talk about 'the power of words' either. dibalik ketakjuban saya terhadap hal-hal diatas, saya seperti mendapatkan sedikit pencerahan, ternyata pada dasarnya setiap orang [hmm, mudah-mudahan saya tak menggeneralisasikan apapun *piss*] membutuhkan 'fatamorgana' untuk bisa tetap berjalan. membayangkan apa yang ada di depan. menumpuk harapan dari imajinasi itu. dengan satu kata : digombalin [kali yah? *wink* ;)] meskipun pada saat berada di jawaban "hampir sampai" yang dimaksud, kita belum benar-benar tiba. masih ada belokan, tanjakan, pepohonan, tikungan, hutan pinus, air terjun, penurunan dan entah apa lagi yang harus dilalui. walaupun banyak pula yang mengatakan 'man purpose god dispose' tapi setidaknya izinkan lah diri merasa bahwa telah berada di purpose yang diinginkan dan pada akhirnya membiarkan Tuhan bekerja sendiri dengan caraNya. meskipun rasa yang ada hanya lewat sepintas dalam kesemuan fatamorgana.

berat yah?

hmm, lately, saya begitu ingin menanyakan perihal "masih jauh?" ini, kepada siapa saja, yang bersisian dengan saya dan memiliki tujuan yang kurang lebih sama dengan saya. dengan demikian, saya bisa memperoleh jawaban "hampir sampai" yang saya harap bisa terucap tanpa beban berat yang biasanya diikuti dengan perasaan 'merasa wajib' dari orang yang memberi jawaban.

hanya sebuah oase dalam bentuk fatamorgana..

entahlah, tak ada yang mudah ketika menjadi dewasa, no? ^_^


happy wiken semuanya!
have a nice one...

28.2.07

finally, tumbang

akhirnya tubuh saya berontak dan mengambil alih mobilisasi yang saya pikir bisa saya kendalikan menjadi suatu bentuk kesakitan. hehe. tepar juga saya nya *wink*. sakit kepala sampe mata rasanya mo loncat keluar. muntah-muntah. keringat dingin. perut yang bergejolak. ditambah dengan daya ingat yang menurun drastis, konsentrasi yang hilang blass. untung tidak sampai pada total chaos.

semua bagian dari tubuh saya seperti berteriak-teriak minta istirahat. saya tau saya sedang melebarkan jalan menuju pola hidup yang tidak sehat :) tidur lewat tengah malam, makan tak teratur, menguras energi terlalu banyak 'hanya' untuk mengumpat, memikirkan remeh-temeh idealisme pekerja dalam bekerja, jam kerja selesai jam lima sore dan saya tiba di rumah jam sepuluh malam di kota yang tak pernah macet ini. mengumpulkan energi negatif dijalanan mana saja yang saya lalui. dan yang paling penting, saya menggigit hati saya sampe kecil-kecil dan menggerogotinya sampai tinggal remah-remahan saja dengan prasangka terhadap rasa *sigh* hmm, saya yakin saya tak melihat sesuatu yang positif sedikitpun belakangan ini.

seperti kata pak bebek, saya memang mestinya mengambil cuti. rehat sejenak. hehe. tapi, saya gak mau. belum saatnya. stok sabar saya sepertinya masih bisa melalui babak perpanjangan waktu. injury time ^_^ yang dibutuhkan sedikit mendengarkan lagi nyanyian persendian saya dan mengkolaborasikannya dengan lebih baik lagi bersama alur pikiran di otak saya. ya kan mbak dew?

Tuhan Tahu, Tapi Menunggu*)

dari semua ke-maha-an yang dimiliki,
Dia memilih menunggu..
dari segala kepemilikan terhadap apa yang memang mutlak milikNya,
menunggu adalah pilihanNya..
dan kita, dari segala sesuatu yang kita miliki
yang dilabeli ketidaksempurnaan dan ketidakmutlakan
jangankan memilih untuk..
memikirkannya pun enggan..
kita tak mau sedikit pun menunggu...

begitu kah?
bukan kah karena kita tidak tahu oleh karena itu kita tidak mau menunggu?
hanya, dan jika hanya jika..


*) Anton Chekov, Andrea Hirata ~ Sang Pemimpi
seperti yang pernah saya postingkan di sini




PS : temans maaf, sayah ga bisa online, lagi proses recovery. hehehe. recovery fisik dan kantong juga :P have a nice chat aja yah.. mwahmwah... btw, git udah balik ke paris van java kah? lost contact oeyyhhh!! hmmmmm.....

26.2.07

bad monday

scene satu

duduk di depan aja mbak, belakang penuh

ealah. padahal udah saya lihat dengan jelas klo ga penuh, klo saja ibu-ibu itu bersedia sedikit menggeser-geserkan pant*t dan badan mereka beserta barang-barang bawaan mereka. tapi sayangnya mereka dengan semena-menanya mengatakan udah penuh. coba klo dibayar penuh. jadinya kan angkot ntuhw kan ga usah narik penumpang. ugh. hm, senin pagi yang diawali dengan kemutungan. not bad.

eh, ini tempat kerjanya si anu. dia nya tinggal dirumah. padahal rumah kakaknya gede, tapi malah milih tinggal di rumah
ah masa siyh?
biar rumah gede tapi klo blablablabla kan nyetnyetnyet
iyah juga yah. denger-denger kakaknya si anu kan dungdungtadungdung hahahahahaha
makanya....

wadow. arisan-an kok diangkot toh bu'? pagi-pagi pula. ikz. bikin perasaan tambah ga enak aja.

bu, ini udah jalan suharso, mo turunnya dimana?
lho, bukannya jalan suharso mulai dari sebelah sana pak? yang belokan dari kfc itu lho?
itu jalan wahidin bu. coba bilang dari tadi, kan kasian mbak ini udah muter-muter. pindah angkot aja yah mbak?
ooo.. saya kan ga tau pak

congek! dodol betul. asik ngegosip malah ga tau jalan tujuannya. edun! sayanya langsung turun angkot. hm, dan maaf-maaf saja, biar disenyumin sampe gigi ibu kering, ato mulutnya bisa dijadiin jembatan layang antara palu-manado. saya ga mo balas senyumannya. sebel saya!

scene dua

pagi-pagi, blom lama sampe kantor udah disambut dengan ini...

va, ini lemarinya udah ada. trus klo ada arsip-arsip surat masuk ato surat keluar ditaruh disini saja. taruhnya di ordner. mestinya kamu, sekretaris, kan punya arsipnya. inged. udah tugas sekretaris lho itu
iyah pak. udah minta ordnernya, setau saya persediaan ordner di gudang lagi abis. bu itu blom belanja lagi keknya.
lha gimana toh va? mestinya kamu, bagian perlengkapan, bos kamu itu, diingetin donk. masa dibiarin kosong. kan itu udah tugas kamu
wwwwwttttffffff. arrrrrrrrrrrrggggggggggggh!!!

agak siangan dikit, pas lagi agendain surat-surat masuk dapat ini lagi..

va, ini BPKB motor yang transfer masuk dari ex-kanwil kemaren, dibuatin KIB nya yah
hah?
iyah, untuk persiapan saja. kan tugasnya bagian perlengkapan
wwwwtttttffffffffffff. arrrrrrrrrrrgggggggggggggggghhhh!!

selama dua taon saya kerja disini. selama dua taon pula saya nerima perlakuan kek gini. pelimpahan pekerjaan. dengan dalih : ini kan udah tugas sekretaris. ini kan udah tugas bagian perlengkapan. damn! klo saya ngomong langsung ke kepala kantor, yang ada saya dibilang melangkahi kasubag umum. dimana daripada itu merupakan suatu pelanggaran birokrasi yang tak etis. shit!! etis dari hongkong? wong smuanya pada semena-mena gituh. ngapain ada pegawai baru masuk klo dimanjain? hanya gara-gara ga definitif. dan sebagai yang definitif gpp lah saya dibegituin? capek saya. ikz :( lha terus nota dinas-nota dinas yang udah ditandatangani itu diapain donk? dibingkai? dipigurain? kampret! dan dodolnya saya, saya terlalu males ngomong.

sabar va..
ga mau sabar. males. ikz. pengen cuti jadinya
ya udah, cuti aja gih. pulang ke manado
tapi ga tau kapan. lagian masih dipikir-pikir jatah cuti yang kepotong cuti bersama. padahal ini kan baru awal taon. sepuluh bulan kedepan ga tau apa yang bakal terjadi. klo cutinya dipake gitu aja lantaran sayanya lagi kek gini, kan sayang :(
jadi gimana?
ga tau gimana. ga usah tanya-tanya gimana.

self konversasi yang aneh. saya bahkan jadi tak bisa melihat apa yang saya inginkan sepanjang taon ini. masih awal taon dan semangat saya sudah mengentah. damn!

23.2.07

[un]fair

masih di kantor. hehe. baru saja selesai nonton film ini meskipun tadi sempat terancam pemadaman listrik tapi tak jadi :D menyelesaikan yang tertunda *wink* menonton film ini, serasa menonton Spotless Mind. ketika saya harus me-rewind untuk dapat mengerti. udah sampe dimana sebenarnya alur ceritanya. hehe. harapan, keinginan, mimpi, dan semua yang dimiliki manusia. bertabrakan langsung dengan kenyataan bersama krucil-krucilnya : konsekuensi, kompromi. exactly, it feels so unfair. but who can be so fair aniwei? saya jadi penasaran pengen nonton film ini akhirnya. sepertinya tema-tema nya lumayan sama dengan dua film yang sudah saya sebutkan di atas ^_^

dan beginilah minggu saya kali ini. penuh dengan hal-hal yang sudah saya postingkan sebelumnya. huhu. lumayan menghabiskan segala energi baik yang kemungkinan masih saya miliki. mudah-mudahan bisa terisi ulang pada akhir pekan ini. seandainya ada tombol rewind di penunjuk waktu. seandainya correction pen bisa digunakan di rekening $86.400 saya. tapi yah itu, sepertinya kita hanya diberi kemampuan memflashback, kilas balik. bukannya mengoreksi.

pesan moral minggu ini : jangan mengharapkan hal baik di awal minggu. it won't happen. at least, it will be more terrible than what you ever think. apa istilahnya? hmm man purpose god dispose.

yang manis tak akan manis tanpa yang pahit
setiap menit yang berlalu adalah kesempatan mengubah semuanya

-vanilla sky-



happy wiken semuanya!

saya dan rok

hmm, seperti saya dan sepatu yang tak pernah menjadi akrab meskipun dipakai sehari-hari. ternyata saya dan rok pun bernasib demikian. klo sepatu lepas solnya, haknya patah dan tak panjang umur. maka rok nya pun demikian, kelimannya lepas lah. retsletingnya ancur. nyangkut di angkot yang mengakibatkan rok tak berbelah menjadi berbelah, panjang pula belahannya *tuink* hebad.

heran saya. saya baru nyadar kalo pakaian bawahan saya sekarang rok semua, ga ada lagi celana panjang. hmm, padahal baik sepatu dan rok, keduanya merupakan perlengkapan sehari-hari saya. masa segitu urakannya sih saya ini? klo sedang terburu-buru dan rok saya menghalangi pergerakan, secara otomatis saya langsung berlaku seperti nona-nona bangsawan di film little missy. sedikit menaikkan rok saya. tapi klo di litte missy bertujuan memberi hormat, maka saya bertujuan untuk mendapatkan keleluasaan bergerak *gubrakz*

kamu siyh terlalu mekzo make rok, udah tau slebor gituhw

kata kakak saya tadi pagi, ketika saya lagi panik telad dan mendapatkan rok yang akan saya pakai ada jahitannya yang lepas di bagian depan. huhu. betul sungguh!

22.2.07

harga mati?

ternyata selain enggan menghadiri acara pernikahan, saya pun cenderung memiliki keengganan yang teramad sangad untuk menghadiri upacara pemakaman a.k.a melayat. seperti ketika siang tadi saya diajak melayat dan saya berusaha sangat keras untuk menolak ajakan itu, tapi pada akhirnya nangkring juga di mobil kepala kantor *sigh*

kenapa?

saya paling tak tahan melihat 'tampang-bermuram-durja-sementara' dari orang-orang yang saya temui di ceremonial tersebut. bagaimana tidak? baru lima menit jenazah diangkat untuk disholatkan di mesjid, suasana syahdu jadi berubah kek arisan. iyah, ARISAN. arisan yang itu, arisan yang saling show up. tak peduli bapak bapak atau ibu ibu, saling mengomentari satu sama lain. dari pakaian, tongkrongan kendaraan, kabar ter-up-to-date bilamana mereka baru saling ketemu. hmm, bahkan jenazah pun blom tiba di liang lahatnya. menyesakkan. klo sudah begini, apakah pendapat yang mengatakan "amalan seseorang di dunia bisa terlihat dari banyaknya orang yang turut menghantarkan orang tersebut ke peristirahatan terakhirnya" masih berlaku?

makanya..

tadi saya menolak mati-matian untuk turut menghadiri ceremonial itu. bukannya tak menghormati, bukannya tak menghargai. tapi bukannya lebih baik menghantarkan kepergian dengan doa yang tulus ikhlas daripada menghadiri ceremonial yang berupa tradisi, tuntutan norma, yang bagi saya hanya berupa tameng supaya 'KELIHATAN' peduli? ah, tau apa saya tentang 'lebih baik' klo tradisi, norma dan segalanya itu sudah ada, jauh, bahkan sebelum saya direncanakan ada. sudah harga mati kah?

+ ayo va, pergi aja, temenin ibu, ntar disana ibu salting lagi
+ kok ga mau pergi va? pokoknya harus pergi. supaya kan keliatan dari kantor kita banyak yang datang


hm, apa lagi ini, atas nama solidaritas, atas nama penampilan, atas nama sesuatu yang katanya supaya 'kelihatan-lebih-baik'. ternyata hari ini waktu masih berkisah pada saya tentang fake plastic tree..

nyawa berlalu yang membawa duka
tak bisakah menjadi sebuah duka saja?
tanpa perlu diracuni sesuatu yang dinamakan 'kebiasaan'?



Stumbling I fall away it's hard to make a change
Easy to be who you are when no one knows your name
Walking past the lonely walls with eyes as cold as stone
Climb inside the emptiness it's safe when you're alone

Don't be alarmed
Don't be afraid of what you are
Just look around
Everybody is someone
Everybody is someone

All this time you lived alone without a memory
Built your life upon the ground that sinks beneath your feet
Step outside the misery for once you feel alive
Second chances only come around once in a life

Don't be alarmed
Don't be afraid of what you are
Just turn around
Everybody is someone
Everybody is someone

Don't be alarmed
Don't be afraid of what you are
Just look around
Everybody is someone
Everybody is someone

Everybody is Someone ~ Lifehouse




keniscayaankah bila kita mati dalam hidup dan hidup dalam mati?
 

loveblue © 2008. Chaotic Soul :: Converted by Randomness