ingin marah. lebih baik daripada saya mengatakan tidak apa-apa. padahal jelas ada apa-apanya. marah yang tak terucap hanya meretaskan bulir-bulir air mata. dan itu lebih membuat hati nelangsa. ingin sekali untuk tak peduli. pada dia. pada kamu. pada mereka. pada semuanya. terutama kamu. melangkahkan kaki ke arah pusat angin. dan berteriak sekencang-kencangnya tentang keinginan untuk tak peduli. semoga angin membawanya ke tempat mu, bergemuruh dengan marahnya saya.
ingin tak peduli. tentang ketidaknyamanan yang saya rasakan yang tak bisa saya ungkapkan sepenuhnya. hanya membuahkan lelah dan penat. tanpa membawa solusi. saya capek dengan sepi. saya muak dengan sendiri. nyatanya saya hanya diminta untuk bersabar. ingin keluar dari tempat ini. berlari. meregang bayangan dengan nyata. hingga titik yang bisa dilihat, tak lagi koma, pun tanda tanya.
lelah. entah seluas apa semesta meminta diri untuk turut menampung. saya hanya ingin tak peduli. sedetik saja. tak perlu berdetik-detik. apalagi menyentuh menit. bahkan menuju hitungan jam. hanya sedetik.
tapi saya terlalu peduli.
pada dia. pada kamu. pada mereka. pada semuanya.
terutama kamu!
3.12.06
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment