percaya akan pertanda? ato mungkin firasat? signs? ato apa saja lah istilahnya. klo saya? hm, cenderung mengabaikan dengan sedikit memikirkan. maksudnya? begini, saya khawatir klo itu hanya bentuk kekhawatiran saya saja. karena saya khawatir, maka saya jadi berpikir. dengan kata lain, agak sedikit susah membedakan apakah itu suatu pertanda atau kekhawatiran, begitu.. ^_^
seperti ketika saya tiba-tiba tidak nyaman saat mengerjakan pekerjaan saya tadi pagi, kemudian pikiran saya hanya tertuju pada kamu. merasa sepertinya ada sesuatu yang terjadi pada kamu. dengan sukses saya mengabaikannya, dan kemudian menganggapnya bahwa itu adalah kekhawatiran berlebih saya pada kamu. as ussual. dilengkapi dengan penghiburan kepada diri sendiri "ah, itu hanya perasaan saya saja", ditambah dengan kalimat lain "ah, mungkin lagi sibuk" ketika saya mencoba menghubungi tapi alat komunikasinya tidak bisa menyambungkan suara. maka perasaan seperti itu berlalu begitu saja, meski masih dengan ketidaknyamanan yang dipaksakan untuk nyaman. dan ketidaktenangan yang diatur untuk setenang mungkin. saya lebih memilih berpikiran bahwa kamu tidak apa-apa dan dalam keadaan baik-baik saja, daripada saya kalap atas kekhawatiran saya sendiri dan mengacaukan semuanya.
hal-hal kecil yang terabaikan. yang tidak menjadi perhatian. sepertinya sudah menjadi protoype manusia kebanyakan, lebih suka memperhatikan hal-hal besar daripada hal-hal yang hanya seupil dan numpang lewat gituh. atau mungkin bukan terabaikan, tapi tepatnya dengan sengaja mengabaikan? mengacuhkan? seperti yang sudah sering saya lakukan. memilih mengabaikan dan mengacuhkan, karena saya tau saya memiliki bakat yang sangat besar untuk merusak keadaan.
GOD [do] works in a mysterious way..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment