22.3.06

Paulo Coelho


klo dari maret mundur ke januari, itu dua bulan yang lalu ato tiga bulan yang lalu yah? hm, dianggep aja dua bulan yang lalu. pas saya cuti, trus pulang ke manado. dan nangkring-nangkring di gramedia. puas-puasin books shop theraphy. trus sampe pada counter best seller.. di situ ada beberapa buku Paulo Coelho : The Alchemist (yang tertampang besar-besaran klo bener-bener sebuah best seller), The Fifth Mountain, By The River Piedra I Sat Down and Wert. tapi pada waktu itu saya tidak melihat The Zahir. dan menurut yang saya baca di blog nya khaze, buku itu emang buku terbarunya Paulo Coelho. klo melihat sepintas, buku-buku Paulo Coelho mengingatkan saya pada Mitch Albom dengan Five People You Meet In Heaven-nya. sebelumnya saya udah melihat buku-buku itu di rumah sodara, and udah memasukkan list antrian wat minjam. pas ngeliad lagi di gramedia, jadi pengen beli. selaen lantaran menjadi list kesekian dalam daftar peminjaman, saya penasaran juga siyh, kok bukunya bisa laris manis getuh.. pas lagi milih milih mo beli yang mana sebagai bahan eksperimen 'rasa penasaran' tiba-tiba temen yang jalan bareng saya nyeletuk

"mo beli buku itu va?"
"rencananya siyh"
"buku 'biasa' kok va, kek novel pengembangan jiwa 'biasanya'"
"ooo"

akhirnya, dengan percakapan sambil lalu itu, saya ga jadi beli buku nya Paulo Coelho. dan saya mutusin untuk sabar nunggu antrian di sodara aja. muter muter gramedia lagi, dan pilihan jatuh pada Tsunami karya Tasaro, penulis dalam negeri yang mengangkat aceh, sebagai daerah konflik sosial dan konflik percintaan yang komplit bwanged

sampe beberapa minggu yang lalu, ada yang sms ke saya, nanya sapa siyh Paulo Coelho? kok bukunya sepertinya banyak banged? yo uwis, diriku jawab aja sesuai pengetahuan standart saya tentang Paulo Coelho : penulis yang buku the alchemist-nya sebagai best seller yang kata temen saya seperti 'novel pengembangan-jiwa-biasanya'. (for notice, saya ga jadi minjem buku nya kemaren di manado, lantaran keburu abis jatah cutinya. dan sodara saya ga rela buku nya itu mesti melanglang buana ke palu sini untuk saya baca *tuink*) trus, kamis kemaren, lagi-lagi saya melakukan books shop theraphy di satu-satunya toko buku di palu sini. dan lagi-lagi lagi, saya sampe di rak dengan sederetan buku-bukunya Paolo Coelho. tanpa mikir, saya langsung ngambil buku nya yang The Zahir untuk dibayar di kasir. kenapa saya ga beli The Alchemist, mengingat itu adalah best sellernya? lantaran, ntar saat membaca, otomatis, saya akan melihat buku itu sebagai best sellernya. maka saya akan berusaha mencari kesamaan persepsi dengan pembaca-pembaca laen yang 'sepakat' membuat buku itu sebagai sebuah best seller. padahal saya membeli buku lantaran penasaran ama Paulo Coelho-nya : cara nulisnya dia gimana siyh?. heheheh.. kan feel nya jadi beda klo saya membeli lantaran best sellernya, eheheheh *tuink* dan juga, sebuah buku best seller akan menghalangi imajinasi pembacanya *ga semuanya siyh, tapi yah getuh juga*. dan saya penikmat buku yang cukup imajinatif *tsaaaah*. maka jadilah saya membawa pulang The Zahir untuk menemani wiken saya barusan.


buku ini, udah selesai saya baca sabtu kemaren. start membaca abis maghrib dan selesai setengah dua malam. hm, satu wiken lagi yang dihabiskan dengan membaca. unstopable book to read? it might be. mengalir banged. resensi jelasnya dapat dibaca di blog nya khaze *lagi* ato klo penasaran yah silahken beli bukunya

Paulo Coelho berhasil membawa pembaca dalam sebuah perahu yang dinamai kata-kata menuju sebuah pulau yang disebut buku yang berjudul The Zahir. *gubrakz*asli nyontek di The Zahir niyh*. itu kesimpulan pertama saya saat selesai membaca buku The Zahir. kesimpulan kedua, perkataan teman saya terbukti : 'novel-pengembangan-jiwa-biasanya'. kesimpulan ketiganya, seperti yang khaze bilang, saya merasa Paulo Coelho menceritakan dirinya sendiri. saya kecewa? ga tuh. ehehehehe. bukunya emang tokcer. selayaknya sebuah 'novel-pengembangan-jiwa-biasanya' buku ini ngasih banyak hal wat kita pikirin lagi. misalnya pemahaman tentang Cinta nya sangat-amad-tinggi-betul-benar. berarti jadi pengen baca alchemist? nah disini yang saya takut kecewa. hehehehe. saya berpikiran untuk memiliki satu saja bukunya Paulo Coelho : The Zahir itu. *hanya sebuah pemikiran lho*

tadi malam, kakak saya juga baru menyelesaikan membaca buku itu. tinggal dikit lagi yang mo dibaca, kakak saya tanya

"va, jadi dia ketemu lagi ama Esther gak?"
"yewh, baca aja ndiri. udah mo abis juga"
"ehehehehe, penasaran euyh"
"makanya cepet diselesaikan aja"

lima belas menit kemudian..

"jadi esther balik lagi dengan suaminya ke paris"
"yup, betul"
"tapi hamil dengan siapa donk?"
"yee, ga tau. tanya aja sendiri. yang pasti bukan Dos ato Mikhail"
"tadi siapa nama suaminya esther?"
"hah??"
"siapa nama suaminya esther?"
"ga tau"
"masa ga tau siyh??"

saya jadi mikir, masa saya ga tau namanya suami si esther?? dilanda sebuah rasa penasaran atas ke-tidak tahu-an, membuat saya buka-buka lagi tuh buku. kakak saya juga ikud-ikud-an. katanya perasaan pernah sekali Paulo Coelho menyebutkan namanya. dicari lagi dari awal sampe akhir ga ketemu.

"yup, saya tau. namanya 'bukan-siapa-siapa'"
"halaaahh, ulysses dan penelope"
"ato namanya Aku"
"wakakakkakakakakka"

semalaman saya dan kakak ngakak-ngakak. maka mulailah kami mengarang-ngarang sendiri nama suami Esther

"Joseph kali"
"bukan lagi, Erick tau"

lantaran gaya bertuturnya yang menggunakan kata ganti "aku" untuk namanya, membuat kami berpikir bahwa buku itu menceritakan tentang Paulo Coelho sendiri. yang pasti saya dan kakak saya merasa berhasil 'dikibuli' ama Paulo Coelho. yang dikuatkan dengan lembar persembahan : untuk Christina, istriku Paulo Coelho langsung mengajak kita tenggelam dengan perahu kata-katanya. bahkan tanpa memberi kesempatan pada pembaca untuk menyadari bahwa salah satu tokohnya tak bernama..

Salute dan Bravo wat Paulo Coelho!!
kesimpulan terakhir saya tentang Paulo Coelho, dia adalah seorang 'penjahat-yang-hebat-lewat-buku-nya'

0 komentar:

 

loveblue © 2008. Chaotic Soul :: Converted by Randomness